بسم الله الرحمن الرحيم، الحمد لله رب العالمين، اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد ، لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين

sifat desain pembelajaran ; Pengertan Desain, Pembelajaran , pengertian desain pembelajaran pdf contoh desain pembelajaran pengertian desain pembelajaran pai manfaat desain pembelajaran makalah desain pembelajaran kriteria desain pembelajaran teori desain pembelajaran desain pembelajaran bahasa indonesia

DESAIN PEMBELAJARAN ; Pengertan Desain, Pengertian Pembelajaran

A.    Pengertan Desain

Desain adalah sebuah istilah yang diambil dari kata design (Bahasa Inggris) yang berarti perencanaan atau rancangan. Ada pula yang mengartikan dengan “Persiapan”. Di dalam ilmu manajemen pendidikan atau ilmu administrasi pendidikan, perencanaan disebut dengan istilah planning yaitu “Persiapan  menyusun suatu keputusan berupa langkah-langkah penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu”.[1] Seels dan richey memberikn definisi tentang design is process of specifying conditions for learning ( desain adalah proses untuk menentukan kondisi belajar).

Herbert Simon, mengartikan desain sebagai proses pemecahan masalah. Tujuan sebuah desain adalah untuk mencapai solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan memanfaatkan sejumlah informasi yang tersedia. Dengan demikian, suatu desain muncul karena kebutuhan manusia untuk memecahkan suatu persoalan. Melalui suatu desain orang bisa melakukan langkah-langkah  yang sistematis untuk memecahkan suatu persoalan yang dihadapi. Dengan demikian suatu desain pada dasarnya adalah suatu proses yang bersifat linear yang diawali dari penentuan kebutuhan, kemudian mengembangkan rancangan untuk merespons kebutuhan tersebut, selanjutnyarancangan tersebut diujicobakan dan akhirnya dilakukan proses evaluasi untuk menentukan hasil tentang efektivitas rancangan (desain) yang disusun.[2]


B.     Pengertian Pembelajaran

Bila terjadi proses belajar, maka bersama itu pula terjadi proses mengajar. Hal ini kiranya mudah dipahami, karena bila ada yang belajar sudah barang tentu ada yang mengajarnya , dan begitu pula sebaliknya kalau ada yang mengajarnya, dan begitu pula sebaliknya kalau ada yang mengajar tentu ada yang belajar . kalau sudah terjadi suatu proses/saling berintraksi, antara yang mengajar dengan yang belajar, sebenarnya berada pada suatu kondisi yang unik, sebab secara sengaja atau tidak sengaja , masing-masing pihak berada dalam suasana belajar . Jadi guru walaupun dikatakan sebagai pengajar, sebenarnya secara tidak langsung juga melakukan belajar.

Perlu ditegaskan bahwa setiap saat dalam kehidupan terjadi suatu proses belajar – mengajar, baik sengaja maupun tidak sengaja, disadari atau tidak disadari. Dari proses belajar – mengajar ini akan diproleh suatu hasil, yang pada umumnya disebut hasil pengajaran, atau dengan istilah tujuan pembelajaran atau hasil belajar. Tetapi agar memproleh hasil yang optimal, proses belajar – mengajar harus dilakukan dengan sadar dan sengaja serta terorganisasi secara baik.[3]

Didalam proses belajar – mengajar, guru sebagai pengajar dan siswa sebagai subjek belajar, dituntut adanya propil kualifikasi tentu dalam hal pengetahuan, kemampuan, sikap dan tatanilai serta sifat – sifat pribadi, agar proses itu dapat berlangsung dengan efektif dan efisien. Untuk itu, orang kemudian mengembangkan berbagai pengetahauan, misalnya psikologi pendidikan medel mengajar, pengelolaan pengajaran dan ilmu – ilmu lain yang dapat menunjang proses belajar-mengajar itu.

Usaha pemahaman mengenai makna belajar ini akan diawali dengan mengemukakan beberapa difenisi tentang belajar. Ada beberapa difinisi tentang belajar. Dan beberapa difinisi tentang belajar, antara lain dapat diuraikan sebagai berikut.

a.       Cronbach memberikan defenisi : learning is show by a change in behavior as a result of experience(:belajar adalah pertunjukan oleh perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman

b.      Harold Spears memberikan batasan: learning is shown  by observe, to read, to imitate, to try something themseleves, to listen , to follow direction. (pembelajaran ditunjukkan dengan mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu diri mereka, mendengarkan, mengikuti arah.)

c.       Geoch, mengatakan : learning is a change in performance as a result of practice. Ini berarti bahwa belajar membawa perubahan dalam performance, dan perubahan itu sebagai akibat dari latihan ( practice ).

Dari ketiga definisi di atas, maka dapat diterangkan bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca,mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Juga belajar itu akan lebih baik, kalau si subjek belajar itu mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik.

Selanjutnya ada, yang mendefinisikan: “ belajar adalah berubah”. Dalam hal ini yang dimaksudkan belajar berarti usaha merubah tingkah laku. Jadi belajar akan membawa suatu perubahan pada individu – individu yang belajar . perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan,tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan , sikap, pengertian harga diri, minat , watak , penyesuaian diri. Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa belajar itu sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga, pisko-fisik untuk menuju keperkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif,afektif, dan psikomotor.[4]

Mengajar adalah menyampaikan pengetahuan pada siswa. Menurut pengertian ini berarti tujuan belajar dari siswa itu hanya sekedar ingin mendapatkan atau menguasai pengetahuan.[5] Dalam pengertian yang luas, mengajar diartiakn sebagai suatau aktivitas mengorganisasikan atau mengatur lingkunagn sebaik – baiknya dan menghubungkan dengan anak, sehingga terjadi proses belajar. Atau dikatakan, mengajar sebagai upaya menciptakan kondisi ynag kondusif untuk berlangsungnya kegiatan belajar bagi para siswa. Kondisi itu diciptakan sedemikian rupa sehingga membantu perkembangan anak secara optimal baik jasmani maupun rohani, baik fisik maupun mental.

Ada pun hasil pengajaran itu dikatakan betul betul baik, apabila memiliki ciri –ciri sebagai berikut:


1.   Hasil itu tahan lama dan dapat digunakan dalam kehidupan oleh siswa. Dalam hal ini guru akan senantiasa menjadi pembimbing dan pelati yang baik bagi para siswa yang akan menghadapi ujian.

2.   Hasil itu merupakan pengetahuan “asli” atau “otentik.” Pengetahuan hasil proses belajarmengajar itu bagi siswa seolah – olah telah merupakan bagian kpribadian bagi diri setiap siswa, sehingga akan mendapat mempengaruhi pandanagn dan caranya mendekati suatu permasalahan. Sebab pengetahuan itu dinyatakan dan penuh makana bagi dirinya.

Dalam hubungan itu ada rumusan lain mengenai pengertian mengajar diartiakn sebagai kegiatan mengorganisasi proses belajar. Dengan demikian, permasalahan yang dihadapi oleh pengajaran yang dipandang baik untuk menghasilkan produk yang baik, adalah bagaimana mengorganisasikan  proses belajar untuk mencapai pengetahuan otentik dan tahan lama. Karena mengajar merupakan  kegiatan mengorganisasikan proes belajar secara baik, maka guru sebagai pengajar harus berperan sebagai organisator yang baik pula. Secara makro guru dituntut untuk dapat mengorganisasikan komponen – komponen yang terlibat di dalam proses belajar -  mengajar, sehingga di harapkan terjadi proses pengajaran yang optimal.

Perlu ditambahkan, bagi seorang guru/ pengajar harus menyadari bahwa belajar adalah ingin “mengerti”. Belajar adalah mencari, menemukan dan melihat pokok permasalahan nya  belajar juga dikatakan sebagai upaya memecahkan persoaalan yang dihadapi. Hal ini membawa konsekuensi bahwa kegiatan mengajar dalam proses pengajarannya juga harus menyediakan kondisi yang problematik dan guru membimbingnya.[6]

Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Dan tugas guruataupendidikadalah mengkoordinasikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik. Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai usaha sadar pendidik untuk membantu peserta didik agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Pentingnyaperananseorangpendidik sebagai fasilitator yang menyediakan fasilitas dan menciptakan situasi yang mendukung peningkatan kemampuan belajar siswa .
Menurut Miarso, pembelajaran merupakan usaha yang benar disengaja, memiliki tujuan, dan terkendali agar orang lain belajar atau terjadi perubahan yang relatip menetap pada diri orang lain. Usaha ini dapat dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang memiliki kemampuan atau kompetensi dalam merancang atau mendesain dan mengembangkan sumber belajar yang diperlukan. Dapat pula dikatakan bahwa pembelajaran adalah usaha yang dillakukan orang oleh pendidik atau orang dewasa lainnya untuk membuat pemelajar(siswa) dapat belajar dan mencapai hasil belajar yang maksimal.[7]

Pembelajaran pada hakekatnya adalah suatu proses interaksi antara anak dengan lingkungannnya baik antar anak dengan anak, anak dengan sumber belajar, maupun anak dengan konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seorang. Struktur kognitif ialah fakta-fakta, konsep-konsep, dan generalisasi-generalisasi yang telah dipelajari dan dingat siswa. Pembelajaran bermakna merupakan suatu proses mengkaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif.

Related Post:




0 Response to " sifat desain pembelajaran ; Pengertan Desain, Pembelajaran , pengertian desain pembelajaran pdf contoh desain pembelajaran pengertian desain pembelajaran pai manfaat desain pembelajaran makalah desain pembelajaran kriteria desain pembelajaran teori desain pembelajaran desain pembelajaran bahasa indonesia"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel