sifat desain pembelajaran ; Pengertan Desain, Pembelajaran , pengertian desain pembelajaran pdf contoh desain pembelajaran pengertian desain pembelajaran pai manfaat desain pembelajaran makalah desain pembelajaran kriteria desain pembelajaran teori desain pembelajaran desain pembelajaran bahasa indonesia
Monday, August 6, 2018
Add Comment
DESAIN PEMBELAJARAN ; Pengertan Desain, Pengertian Pembelajaran
A. Pengertan Desain
Desain adalah sebuah
istilah yang diambil dari kata design (Bahasa Inggris) yang berarti perencanaan
atau rancangan. Ada pula yang mengartikan dengan “Persiapan”. Di dalam ilmu
manajemen pendidikan atau ilmu administrasi pendidikan, perencanaan disebut dengan
istilah planning yaitu “Persiapan menyusun suatu keputusan berupa
langkah-langkah penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan
yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu”.[1] Seels dan richey memberikn
definisi tentang design is process of specifying conditions for learning (
desain adalah proses untuk menentukan kondisi belajar).
Herbert Simon,
mengartikan desain sebagai proses pemecahan masalah. Tujuan sebuah desain
adalah untuk mencapai solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan
memanfaatkan sejumlah informasi yang tersedia. Dengan demikian, suatu desain
muncul karena kebutuhan manusia untuk memecahkan suatu persoalan. Melalui suatu
desain orang bisa melakukan langkah-langkah yang sistematis untuk
memecahkan suatu persoalan yang dihadapi. Dengan demikian suatu desain pada
dasarnya adalah suatu proses yang bersifat linear yang diawali dari penentuan
kebutuhan, kemudian mengembangkan rancangan untuk merespons kebutuhan tersebut,
selanjutnyarancangan tersebut diujicobakan dan akhirnya dilakukan proses
evaluasi untuk menentukan hasil tentang efektivitas rancangan (desain) yang
disusun.[2]
B. Pengertian Pembelajaran
Bila terjadi proses
belajar, maka bersama itu pula terjadi proses mengajar. Hal ini kiranya mudah
dipahami, karena bila ada yang belajar sudah barang tentu ada yang mengajarnya
, dan begitu pula sebaliknya kalau ada yang mengajarnya, dan begitu pula
sebaliknya kalau ada yang mengajar tentu ada yang belajar . kalau sudah terjadi
suatu proses/saling berintraksi, antara yang mengajar dengan yang belajar,
sebenarnya berada pada suatu kondisi yang unik, sebab secara sengaja atau tidak
sengaja , masing-masing pihak berada dalam suasana belajar . Jadi guru walaupun
dikatakan sebagai pengajar, sebenarnya secara tidak langsung juga melakukan
belajar.
Perlu ditegaskan bahwa
setiap saat dalam kehidupan terjadi suatu proses belajar – mengajar, baik
sengaja maupun tidak sengaja, disadari atau tidak disadari. Dari proses belajar
– mengajar ini akan diproleh suatu hasil, yang pada umumnya disebut hasil
pengajaran, atau dengan istilah tujuan pembelajaran atau hasil belajar. Tetapi
agar memproleh hasil yang optimal, proses belajar – mengajar harus dilakukan
dengan sadar dan sengaja serta terorganisasi secara baik.[3]
Didalam proses belajar –
mengajar, guru sebagai pengajar dan siswa sebagai subjek belajar, dituntut
adanya propil kualifikasi tentu dalam hal pengetahuan, kemampuan, sikap dan
tatanilai serta sifat – sifat pribadi, agar proses itu dapat berlangsung dengan
efektif dan efisien. Untuk itu, orang kemudian mengembangkan berbagai
pengetahauan, misalnya psikologi pendidikan medel mengajar, pengelolaan
pengajaran dan ilmu – ilmu lain yang dapat menunjang proses belajar-mengajar
itu.
Usaha pemahaman mengenai
makna belajar ini akan diawali dengan mengemukakan beberapa difenisi tentang
belajar. Ada beberapa difinisi tentang belajar. Dan beberapa difinisi tentang
belajar, antara lain dapat diuraikan sebagai berikut.
a.
Cronbach memberikan defenisi : learning is show by a change in behavior as a
result of experience(:belajar adalah pertunjukan oleh perubahan perilaku
sebagai hasil dari pengalaman
b.
Harold Spears memberikan batasan: learning is shown by observe, to read,
to imitate, to try something themseleves, to listen , to follow direction.
(pembelajaran ditunjukkan dengan mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu
diri mereka, mendengarkan, mengikuti arah.)
c.
Geoch, mengatakan : learning is a change in performance as a result of
practice. Ini berarti bahwa belajar membawa perubahan dalam performance, dan
perubahan itu sebagai akibat dari latihan ( practice ).
Dari ketiga definisi di
atas, maka dapat diterangkan bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan
tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan
membaca,mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Juga belajar itu
akan lebih baik, kalau si subjek belajar itu mengalami atau melakukannya, jadi
tidak bersifat verbalistik.
Selanjutnya ada, yang
mendefinisikan: “ belajar adalah berubah”. Dalam hal ini yang dimaksudkan
belajar berarti usaha merubah tingkah laku. Jadi belajar akan membawa suatu
perubahan pada individu – individu yang belajar . perubahan tidak hanya
berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan,tetapi juga berbentuk kecakapan,
keterampilan , sikap, pengertian harga diri, minat , watak , penyesuaian diri.
Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa belajar itu sebagai rangkaian
kegiatan jiwa raga, pisko-fisik untuk menuju keperkembangan pribadi manusia
seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah
kognitif,afektif, dan psikomotor.[4]
Mengajar adalah
menyampaikan pengetahuan pada siswa. Menurut pengertian ini berarti tujuan
belajar dari siswa itu hanya sekedar ingin mendapatkan atau menguasai
pengetahuan.[5] Dalam pengertian yang luas, mengajar diartiakn sebagai suatau
aktivitas mengorganisasikan atau mengatur lingkunagn sebaik – baiknya dan
menghubungkan dengan anak, sehingga terjadi proses belajar. Atau dikatakan,
mengajar sebagai upaya menciptakan kondisi ynag kondusif untuk berlangsungnya
kegiatan belajar bagi para siswa. Kondisi itu diciptakan sedemikian rupa
sehingga membantu perkembangan anak secara optimal baik jasmani maupun rohani,
baik fisik maupun mental.
Ada pun hasil pengajaran itu dikatakan betul betul baik, apabila memiliki ciri –ciri sebagai berikut:
1. Hasil itu
tahan lama dan dapat digunakan dalam kehidupan oleh siswa. Dalam hal ini guru
akan senantiasa menjadi pembimbing dan pelati yang baik bagi para siswa yang
akan menghadapi ujian.
2. Hasil itu
merupakan pengetahuan “asli” atau “otentik.” Pengetahuan hasil proses
belajarmengajar itu bagi siswa seolah – olah telah merupakan bagian kpribadian
bagi diri setiap siswa, sehingga akan mendapat mempengaruhi pandanagn dan
caranya mendekati suatu permasalahan. Sebab pengetahuan itu dinyatakan dan
penuh makana bagi dirinya.
Dalam hubungan itu ada
rumusan lain mengenai pengertian mengajar diartiakn sebagai kegiatan mengorganisasi
proses belajar. Dengan demikian, permasalahan yang dihadapi oleh pengajaran
yang dipandang baik untuk menghasilkan produk yang baik, adalah bagaimana
mengorganisasikan proses belajar untuk mencapai pengetahuan otentik dan
tahan lama. Karena mengajar merupakan kegiatan mengorganisasikan proes
belajar secara baik, maka guru sebagai pengajar harus berperan sebagai
organisator yang baik pula. Secara makro guru dituntut untuk dapat
mengorganisasikan komponen – komponen yang terlibat di dalam proses belajar
- mengajar, sehingga di harapkan terjadi proses pengajaran yang optimal.
Perlu ditambahkan, bagi
seorang guru/ pengajar harus menyadari bahwa belajar adalah ingin “mengerti”.
Belajar adalah mencari, menemukan dan melihat pokok permasalahan nya
belajar juga dikatakan sebagai upaya memecahkan persoaalan yang dihadapi. Hal
ini membawa konsekuensi bahwa kegiatan mengajar dalam proses pengajarannya juga
harus menyediakan kondisi yang problematik dan guru membimbingnya.[6]
Pembelajaran adalah
proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan, sehingga terjadi
perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Dan tugas guruataupendidikadalah
mengkoordinasikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi
peserta didik. Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai usaha sadar pendidik
untuk membantu peserta didik agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan
dan minatnya. Pentingnyaperananseorangpendidik sebagai fasilitator yang
menyediakan fasilitas dan menciptakan situasi yang mendukung peningkatan
kemampuan belajar siswa .
Menurut Miarso,
pembelajaran merupakan usaha yang benar disengaja, memiliki tujuan, dan
terkendali agar orang lain belajar atau terjadi perubahan yang relatip menetap
pada diri orang lain. Usaha ini dapat dilakukan oleh seseorang atau sekelompok
orang yang memiliki kemampuan atau kompetensi dalam merancang atau mendesain
dan mengembangkan sumber belajar yang diperlukan. Dapat pula dikatakan bahwa
pembelajaran adalah usaha yang dillakukan orang oleh pendidik atau orang dewasa
lainnya untuk membuat pemelajar(siswa) dapat belajar dan mencapai hasil belajar
yang maksimal.[7]
Pembelajaran pada
hakekatnya adalah suatu proses interaksi antara anak dengan lingkungannnya baik
antar anak dengan anak, anak dengan sumber belajar, maupun anak dengan
konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seorang. Struktur
kognitif ialah fakta-fakta, konsep-konsep, dan generalisasi-generalisasi yang
telah dipelajari dan dingat siswa. Pembelajaran bermakna merupakan suatu proses
mengkaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam
struktur kognitif.
0 Response to " sifat desain pembelajaran ; Pengertan Desain, Pembelajaran , pengertian desain pembelajaran pdf contoh desain pembelajaran pengertian desain pembelajaran pai manfaat desain pembelajaran makalah desain pembelajaran kriteria desain pembelajaran teori desain pembelajaran desain pembelajaran bahasa indonesia"
Post a Comment