بسم الله الرحمن الرحيم، الحمد لله رب العالمين، اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد ، لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين

Makalah Iman Kepada Kitab Allah, hikmah beriman kepada kitab-kitab allah pengertian iman kepada kitab allah menurut bahasa dan istilah makalah iman kepada kitab allah rangkuman beriman kepada kitab kitab allah apa hukumnya beriman kepada kitab-kitab allah jelaskan jelaskan makna iman kepada kitab-kitab allah iman kepada kitab allah rukun iman ke ciri ciri orang yang beriman kepada kitab kitab allah swt

Makalah Iman Kepada Kitab Allah, hikmah beriman kepada kitab-kitab allah  pengertian iman kepada kitab allah menurut bahasa dan istilah

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Balakang
Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama bahwa kita tidak akan lepas dengan apa yang namanya aturan-aturan yang terkait dengan hidup dan kehidupan kita sebagai umat Islam, kita berkewajiban untuk mentaati dan mematuhi segala ajarannya.
Sebagai umat islam kita harus berpegang teguh kepada tali agama Allah swt yaitu al-Qur’an dan al-Hadits. Dan telah kita ketahui pula banyak sekali ayat-ayat Al-Quran yang kita jadikan pedoman menjalani kehidupan agar mencapai ridha Allah swt.
Untuk menjadi umat islam yang sempurna maka kita harus beriman kepada Allah swt dan rasulnya dan kitab-kitab yang telah Allah turunkan kepada Rasul-Nya.
Iman kepada Rasul-Rasul Allah merupakan suatu kewajiban, karena iman kepada Rasul-Rasul Allah merupakan rukun iman, yaitu yang ke 4. Iman kepada Rasul artinya mempercayai dengan sepenuh hati atas kedatangan Rasul,mulai dari Rasul yang pertama yaitu Nabi Adam as hingga Rasul terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW.
Ajaran yang dibawa oleh para nabi dan Rasul sejak Nabi Adam as hingga Nabi Muhammad SAW. Merupakan suatu rangkaian yang memiliki satu tujuan yaitu mengesankan Allah SWT. Berupa syariat atau hukum tertentu yang kemudian disampaikan atau di ajarkan kepada umatnya. Oleh karena itu,kita sebagai seorang muslim,wajib beriman atau mempercayai kepada para Rasul utusan Allah sehingga dengan hal itu kita akan mengamalkan semua ajaran yang di bawa oleh Rasul utusan Allah tersebut. Dengan berpegang hidup pada Allah dan sunah Rasul maka kita akan hidup bahagia di dunia dan juga akhirat.
Namun, di dalam kehidupan sehari-hari terkadang kita hanya mengetahui tentang pengertiannya saja itupun hanya terbatas, tanpa mengetahui akan pemahamnnya lebih dalam dan penerapannya di dalam kehidupan yang kita jalani atau di dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kita patut dan wajib mempelajari, memahami dan menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari, tentu akan jauh lebih bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat kita.

B.   Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan iman kepada kitab-kitab Allah swt ?
2.      Apa yang dimaksud dengan iman kepada Rasul-Rasul Allah swt ?


BAB II
PEMBAHASAN

IMAN KEPADA KITAB DAN RASUL ALLAH

A.  IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

1.      Pengertian Beriman Kepada Kitab

Secara bahasa kitab berasal dari kata al-kutub yang berarti kitab. Sedangkan menurut istilah yaitu kitab suci yang berisikan firman- firman Allah swt yang diberikan kepada rasul-rasul untuk disampaikan kepada umatnya. Firman-firman Allah swt tersebut merupakan petunjuk bagi manusia yang harus dijadikan pedoman agar selamat hidup di dunia dan kembali  ke akhirat dengan selamt pula[1].
Keimanan  kepada kitab-kitab Allah pada dasarnya di dalamnya terkandung empat unsur,   yaitu:
a)      Menyakini bahwa kitab-kitab itu benar-benar diturunkan dari sisi Allah swt.
b)      Beriman kepada apa yang telah Allah swt namakan dari kitab-kitab nya dan mengimani secara global kitab-kitab yang tidak kita ketahui namanya.
c)      Membenarkan berita-berita lainnya yang tidak diganti atau diubah dari kitab-kitab terdahulu (sebelum Al-Qur’an).
d)     Mengamalkan hukum-hukum yang tidak dihapus (nasakh) serta dengan rela dan pasrah menerimanya, baik kita ketahui hikmahnya atau tidak. Kitab-kitab sebelumnya telah terhapus (mansukh) dengan turunnya al-qur’an.


Sebagimana firman Allah swt :
Artinya :
 "dan  kami telah turunkan kepadanya al-qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan sebagai batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu.’’ (Q. S Al- Maidah :48).

Berdasarkan penjelasan ayat di atas dapat dipahami bahwa al-qur’an sebagai hakim atas kitab-kitab yang ada sebelumnya. Oleh karena itu diperbolehkan untuk mengamalkan hukum apapun dari hukum-hukum terdahulu, kecuali yang sah dan diakuioleh al-qur’an.jadi yang dimaksud dengan beriman kepada kitab-kitab Allah swt adalah menyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah swt telah menurunkan kitab-kitab- nya kepada nabi dan rasul yang berisi wahyu berupa perintah dan larangan untuk disampaikan kepada manusia agar digunakan sebagai pedoman hidup.

2.      Kebutuhan Manusia Terhadap Kitab Samawi

Manusia sangat membutuhkan kitab samawi sebagai pedoman dalam hidupnya. Adapun sebab-sebab manusia membutuhkan kitab samawi antara lain:
a)      Merupakan rujukan umat sepanjang zaman
b)      Dijadikan sebagai hakim pemberi keputusan yang adil bagi umat dalam segala perkara.
c)      Kitab adalah penjaga akidah agama, syari’atnya, serta tujuannya, agar terhindar dari kesesatan.
d)     Sebagai penjaga dakwah dan risalah rasul.

3.      Kitab-Kitab Samawi yang Wajib di Imani

a)      Kitab Al-Qur’anul Karim
Al-Qur’an adalah kitab Allah swt yang mu’jiz (tidak terungguli) dinyatakan sebagai ibadah bila membacanya, yang diturunkan oleh Allah swt kepada nabi Muhammad, dan terjaga kemurniannya oleh Allah swt .
Salah satu berita yang terdapat dalam kitab suci al-Qur’an yang kita imani adalah adanya Allah swt yang telah menurunkan kitab nya sebelum al-Qur’an, dan kita membenarkan kitab-kitab tersebut pada waktu ia diturunkan , dan bukan saat sekarang , setelah diubah dan diganti. Dalam hal ini kita harus mengimani sejumlah kitab yang disebutkan dalam kitab suci al-Qur’an tanpa menambah atau menguranginya. Al-Qur’an telah memberitakan kepada kita jumlah kitab-kitab samawi dan shahifah (lembaran) atau kitab yang diturunkan Allah swt, yaitu sebagai berikut:[2]
a.       Shuhuf Nabi Ibrahim as,
b.      Taurat, yaitu kitab yang diturunkan kepada nabi Musa as yang mencakup juga shuhuf  yang  juga diturunkan kepada nabi Musa as.
c.       Zabur, yaitu kitab yang diturunkan kepada nabi Daud as.
d.      Injil, yaitu kitab yang diturunkan kepada nabi Isa as.
   
Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa Abu Dzar al-Ghifari pernah berkata: "Aku pernah bertanya kepada Rasullullah,Saw tentang kitab yang diturunkan Allah swt, maka beliu menjawab: "seratus shahifah dan empat kitab. Kepada Adam As Allah swt menurunkan 10 shahifah, kepada Syiits 50 shahifah, kepada Idris 30 shahifah dan kepada Ibrahim As menurunkan 10 shhifah . kemudian Allah swt menurunkan Taurat,zabur, Injil, dan al-Furqan’’.

b)     Shuhuf Nabi Ibrahim As
Kitab suci al-Qur’an telah memberitakan dengan jelas tentang adanya shahifah yang pertama, yakni sahifah  nabi Ibrahim As, Sebagaimana firman Allah swt dalam Q.S an-Najm:36- 37:

36. ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran- lembaran Musa?
37. dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji?
Dalam sebuah riwayat dari abu Dzar al-Ghifari r.a mengisahkan : "Aku bertanya kepada Rasullullah Saw, "Apakah Allah swt menurunkan kepada engkau apa yang ada pada shuhuf (lembaran) Ibrahim dan Musa ? Beliau menjawab: "Benar".oleh karena itu harus mengimani dengan penuh kepastian dan keyakinan bahwa Allah swt telah menurunkan lembaran-lembaran kepada Ibrahim As.[3]

c)      Kitab Taurat
Kitab Taurat berasal dari bahasa Ibrani, maknanya adalah pengajaran atau syari’at. Adapun isi kandungan dari kitab Taurat yang dibenarkan oleh al-Qur’an adalah:
a)      Penjelasan tentang hal-hal yang terkandung dalam shuhuf nabi Ibrahim tetapi juga disebutkan dalam al-Qur’an, seperti dalam Q.S an-Najm:36-37,
b)      Sekumpulan hukum syari’at bagi Bani Israil, hal ini dijeslakan dalam Q.S al-Maidah:43-44 yang artinya:
"Tetapi mengapa mereka tidak memohon (kepadan Allah swt) dengan kerendahan hati ketika siksaan kami datang menimpah mereka ? Bahkan hati mereka telah menjadi keras dan setanpun menjadikan terasa indah bagi mereka apa yang selalu mereka kerjakan.Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, kamipun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehinggah ketika mereka bergembira dengan apa yang diberikan kepada mereka, kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa’’.
c)      Berita kedatangan rasul terakhir Muhammad Bin Abdullah dengan menyebutkan sifat-sifat dan ciri-cirinya, hal ini dijelaskan dalam Q.S al-A’raf:156-157, artinya:
"yaitu orang-orang yang mengikuti rasul,nabi yang ummi (tidak bisa tulis baca) yang (namanya) mereka dapati tertulis didalam kitab taurat dan injil yang ada pada mereka, yang menyuruh mereka berbuat yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi mereka dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka".
d)     Sifat-sifat para sahabat rasul Muhammad Saw, sebagaimana firman-Nya dalam Q.S al-Fath:29.
Ó‰£ 
29. Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu Lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud[1406]. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, Yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah Dia dan tegak Lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.

d)     Kitab zabur
Zabur menurut bahasa bermakna “kitab yang tertulis”. Adapun isi kandungan kitab zabur yang dijelaskan dalam ayat Al Qur’an surah Al anbiya’: 105.
ô 
105. dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur[973] sesudah (kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hambaKu yang saleh.

e)      Kitab Injil
Kata injil berasal dari bahasa yunani yang berarti “kabar gembira”. Adapun isi kandungan kitab injil yang dibenarkan oleh Alqur’an antara lain:
1)      Mengandung petunjuk dan cahaya, membenarkan taurat dan nasehat bagi orang-orang yang bertaqwa, (Q.S Al-maidah : 46)
2)      Mengandung sekumpulan hukum dan syari’at, (Q.S Al-maidah : 47)
3)      Berita tentang kedatangan Rasul terakhir Muhammad Saw.

4.      Perbedaan  Kitab dan Shuhuf

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, selain kitab-kitab Allah swt juga menurunkan shuhuf. Kitab adalah wahyu Allah yang disampaikan kepada rasul untuk diajarkan kepada manusia sebagai pedoman hidupnya.sedangkan shuhuf adalah lembaran-lembaran wahyu Allah yang disampaikan atau diajarkan kepada rasul, tetapi tidak wajib disampaikan atau diajarkan kepada manusia.jadi, perbedaan keduanya adalah sama-sama merupakan wahyu dari Allah swt.tetapi keduanya mempunyai perbedaan, yaitu:
a.       Isi kitab lebih lengkap dari pada shuhuf
b.      Kitab wajib disampaikan kepada manusia, sedangkan shuhuf tidak.
c.       Kitab dibukukan,sedangkan shuhuf tidak.

5.      Hikmah beriman kepada kitab-kitab Allah[4]

Rasulullah saw berpesan dalam sebuah hadistnya,yang artinya:ku tinggalkan untukmu dua perkara (pusaka), kalian tidak akan tersesat selama berpegang kepada keduanya, yaitu Al-Our’an dan sunnah rasul-Nya. (H.R al-Hakim).
Banyak sekali hikmah yang dapat dipetik dari keimanan kepada kiab-kitab Allah swt, di antaranya:
a.       Meningkatkan keimanan kepada Allah swt yang telah mengutus para rasul untuk menyampaikan risalahnya.
b.      Hidup manusia menjadi tertata karena adanya hukum yang bersumber pada kitab
c.       Termotivasi untuk beribadah dan menjalankan kewajiban-kewajiban agama, seperti yang tertuang dalam kitab.
d.      Menumbuhkan sikap optimis karena telah dikaruniai pedoman hidup dari Allah untuk meraih kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat.
e.       Terjaga ketakwaannya dengan selalu menjalankan perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya.

Related Post:




0 Response to "Makalah Iman Kepada Kitab Allah, hikmah beriman kepada kitab-kitab allah pengertian iman kepada kitab allah menurut bahasa dan istilah makalah iman kepada kitab allah rangkuman beriman kepada kitab kitab allah apa hukumnya beriman kepada kitab-kitab allah jelaskan jelaskan makna iman kepada kitab-kitab allah iman kepada kitab allah rukun iman ke ciri ciri orang yang beriman kepada kitab kitab allah swt"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel