بسم الله الرحمن الرحيم، الحمد لله رب العالمين، اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد ، لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين

Komponen Pendidikan Islam, Pengertian Komponen Pendidikan Islam, Komponen-Komponen Pendidikan, Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam

KOMPONEN PENDIDIKAN ISLAM, Pengertian Komponen Pendidikan Islam, Komponen-Komponen Pendidikan, Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam,

A.      Pengertian Komponen Pendidikan Islam

Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang memiliki peran dalam berlangsungnya suatu proses untuk mencapai tujuan sistem. Komponen pendidikan berarti bagian-bagian dari sistem proses pendidikan, yang menentukan berhasil dan tidaknya atau ada dan tidaknya proses pendidikan. Bahkan dapat dikatakan bahwa untuk berlangsungnya proses kerja pendidikan diperlukan keberadaan komponen-komponen tersebut.[1]

Pendidikan pada hakikatnya adalah interaksi komponen-komponen yang esensial dalam upaya mencapai tujuan pendidikan.  Perpaduan antara keharmonisan dan keseimbangan serta interaksi unsur-unsur esensial pendidikan, pada operasional dipandang sebagai faktor yang sangat menentukan keberhasilan pendidikan.

Pendidikan Islam menurut Omar Muhammad At-Toumi Asy-Syaibani adalah proses mengubah tingkah laku individu pada kehidupan pribadi, masyarakat dan alam sekitarnya dengan cara pengajaran sebagai suatu aktifitas asasi dan sebagai profesi diantara profesi-profesi asasi dalam masyarakat.[2]


Dalam kaitannya antarakomponendengan pendidikan islam diketahui bahwa pendidikan berlangsung melalui proses operasional dalam mencapai tujuannya dengan mendasarkan diri pada nilai-nilai spiritualitas islam. Nilai-nilai tersebut diaktualisasikan berdasarkan orientasi kebutuhan perkembangan anak didik yang dipadu dengan pengaruh lingkungan kultural yang ada. Manajemen kelembagaan pendidikan semacam itu merupakan sebuah sistem pendidikan islam. Dari segi ini, pendidikan islam dipandang sebagai proses yang terdiri atas sub-sub sistem atau komponen-komponen yang saling berkaitan dalam rangka mencapai tujuan.

Proses sederhana yang menggambarkan adanyainteraksi unsur pendidikan dapatdilihatdalam proses belajar dilembaga pendidikan formal, tepatnya dikelas, yaitu manakala guru mengajarkan nilai-nilai ilmu dan keterampilan kepada murid, dan murid menerima pengajaran tersebut, makaterjadilah proses belajar.

Namun, “pelajaran” atau “pengajaran” secara bahasa adalah sesuatu yang dipelajari atau diajarkan. Kata ini merupakan kata jadian dari kata dasar “ajar” yang berarti barang apa yang dikatakan kepada orang supaya diketahui (dituruti). Pengajaran bisa diidentikkan dengan pendidikan karena terdapat kesesuaian antara hakikat dan maknanya, yakni perbuatan memberi ajaran atau didikan. Namun oleh ahli pendidikan terutama eropa, pengertian pengajaran dibedakan dari pengertian pendidikan dilihat dari sebagai berikut:

1.      Sasaran proses pengajaran hanya dibatasi pada pengembangan intelektualitas anak didik dengan memberikan ilmu penetahuan sebanyak-banyaknya sehingga anak didik menguasai atau mengembangkannya lebih lanjut.Jadi, pengajaran adalah proses pemberian ilmu pengetahuan kepada anak didik yang berawal dari pemberian pengertian, pemahaman dan penghayatan sampai pada pengalaman kecerdasan akal pikirannya atau intelektualitasnya.

2.      Pendidikan mengandung pengertian yang lebih luas daripada pengajaran karena sasaran pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas akan tetapi lebih ditekankan pada proses pembinaan kepribadian anak didik secara menyeluruh. Jadi tujuannya adalah mengubah prilaku dan sikap anak didik dari yang bersikap negatif ke positif, dari akhlak buruk ke Akhlakul karimah dan sebagainya.

Komponen-komponen yang memungkinkan terjadinya proses pendidikan atau terlaksananya proses mendidik minimal terdiri dari 4 komponen, yaitu: tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, isi pendidikan dan konteks yang mempengaruhi suasana pendidikan.

Bila diaplikasikan dalam sistem pendidikan maka komponen-komponennya pendidikan seperti yang dikemukakan oleh pakar sebagai berikut:

1.      Noeng Muhadjir membagi komponen sistem kepada tiga kategori yaitu:
a.         Bertolak dari lima unsur pendidikan meliputi yang memberi, yang menerima, tujuan, cara/jalan, dan konteks positif
b.         Bertolak dari empat komponen pokok pendidikan, yaitu kurikulum, subjek didik, personifikasi pendidik, dan konteks belajar mengajar
c.         Bertolak dari tiga fungsi pendidikan, yaitu pendidikan kreativitas, pendidikan moralitas, dan pendidikan produktivitas.

2.      Penulis membagi sistem pendidikan atas empat unsur, yaitu:
a.       Kegiatan pendidikan yang meliputi: pendidikan diri sendiri, pendidikan oleh lingkungan, pendidikan oleh seseorang terhadap orang lain.
b.      Binaan pendidikan, mencakup: jasmani, akal dan qalbu.
c.       Tempat pendidikan, mencakup: rumah tangga, sekolah, dan masyarakat.
d.      Komponen pendidikan, mencakup: dasar, tujuan, materi, metode, media, evaluasi, administrasi biasa, dana, dan sebagainya.[3]


Pendapat lain dikemukakan oleh Aminuddin Rosyad dalam Ahmad Tafsir bahwa komponen-komponen esensial yang harus dibahas dalam pendidikan islam adalah:[4]
1.      Agama islam (materi).
2.      Manusia yang dididik (homo educandum) dan yang mendidik (homo Educandus).
3.      Tujuan pendidikan islam.
4.      Cara-cara mendidik.
5.      Alat-alat pendidikan.
6.      Lingkungan pendidikan.
7.      Evaluasi pendidikan.

B.       Komponen-Komponen Pendidikan

Dalam ilmu pendidikan terdapat sembilan komponen yang penting dan wajib ada, yaitu:[5]
1.      Pendidik.
2.      Murid atau anak didik.
3.      Materi pendidikan.
4.      Perbuatan mendidik.
5.      Metode pendidikan.
6.      Evaluasi pendidikan.
7.      Tujuan pendidikan.
8.      Alat-alat pendidikan.
9.      Lingkungan pendidikan.

C.      Konsep Dasar Komponen-Komponen Pendidikan Islam

1.      Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam
a.       Dasar pendidikan Islam
Istilah dasar bermakna landasan untuk berdirinya sesuatu. Dasar merupakan landasan tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar sesuatu tersebut kokoh berdiri. Fungsi dasar adalah memberikan arah pada tujuan yang akan dicapai. Pendidikan sebagai proses timbal balik antara pendidik dan anak didik dengan melibatkan berbagai faktor pendidikan lain, diselenggarakan guna mencapai tujuan pendidikan dengan didasari oleh nilai-nilai tertentu. Nilai-nilai itulah yang disebut sebagai dasar pendidikan.
Dasar pendidikan islam dapat dibagi pada tiga kategori:[6]
1.    Dasar pokok
a.    Al-Qur’an
Al-Qur’an secara normatif mengungkapkan lima aspek pendidikan dalam dimensi-dimensi kehidupan manusia; yaitu pendidikan menjaga agama, pendidikan menjaga jiwa, pendidikan menjaga akal pikiran, pendidikan menjaga keturunan, dan pendidikan menjaga harta benda dan kehormatan

b.    As-Sunnah
Sebagai sumber pendidikan islam dapat dipahami dari analisis sebagai berikut:
1.  Nabi Muhammad SAW sebagai yang memproduksi hadits menyatakan dirinya sebagai guru sebagaimana yang terdapat dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ya’la, Nabi berkata: Tuhan telah mengutus aku sebagai guru.
2.  Nabi Muhammad tidak hanya memiliki kompetensi profesional melainkan juga memiliki kompetensi kepribadian berupa sifat terpuji, kompetensi paedagogik, serta kompetensi sosial berupa interaksi dan komunikasi dengan segala unsur masyarakat.
3.  Nabi Muhammad sewaktu berada di Mekkah pernah menyelenggarakan pendidikan di Dar al-Arqam dan juga di madinah disebuah tempat khusus dibagian mesjid yang di kenal dengan nama Suffah.
4.  Sejarah mencatat bahwa Nabi Muhammad sebagai nabi yang paling berhasil mengemban masalah ilahiyah.
5.  Dalam teks atau matan hadits nabi Muhammad dapat dijumpai isyarat yang berkaitan dengan pendidikan dan pembelajaran

2.    Dasar Tambahan
a.    Perkataan, perbuatan dan sikap para sahabat
b.    Ijtihad Ulama
c.    Maslahah Mursalah (kemaslahatan umat)
d.   ‘Urf (nilai-nilai dan adat istiadat masyarakat)

3.    Dasar Operasional Pendidikan Islam
Menurut Hasan Langgulung dasar operasional ada enam macam:

1.    Dasar Historis
2.    Dasar Sosial
3.    Dasar Ekonomi
4.    Dasar Politik
5.    Dasar Pisikologis
6.    Dasaf Fisiologis

Related Post:




0 Response to "Komponen Pendidikan Islam, Pengertian Komponen Pendidikan Islam, Komponen-Komponen Pendidikan, Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel