Komponen Pendidikan Islam, Pengertian Komponen Pendidikan Islam, Komponen-Komponen Pendidikan, Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam
Sunday, August 5, 2018
Add Comment
KOMPONEN PENDIDIKAN ISLAM, Pengertian Komponen Pendidikan Islam, Komponen-Komponen Pendidikan, Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam,
A. Pengertian Komponen Pendidikan Islam
Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang memiliki peran dalam berlangsungnya suatu proses untuk mencapai tujuan sistem. Komponen pendidikan berarti bagian-bagian dari sistem proses pendidikan, yang menentukan berhasil dan tidaknya atau ada dan tidaknya proses pendidikan. Bahkan dapat dikatakan bahwa untuk berlangsungnya proses kerja pendidikan diperlukan keberadaan komponen-komponen tersebut.[1]
Pendidikan pada
hakikatnya adalah interaksi komponen-komponen yang esensial dalam upaya
mencapai tujuan pendidikan. Perpaduan antara keharmonisan dan
keseimbangan serta interaksi unsur-unsur esensial pendidikan, pada operasional
dipandang sebagai faktor yang sangat menentukan keberhasilan pendidikan.
Pendidikan Islam menurut
Omar Muhammad At-Toumi Asy-Syaibani adalah proses mengubah tingkah laku
individu pada kehidupan pribadi, masyarakat dan alam sekitarnya dengan cara
pengajaran sebagai suatu aktifitas asasi dan sebagai profesi diantara profesi-profesi
asasi dalam masyarakat.[2]
Dalam kaitannya
antarakomponendengan pendidikan islam diketahui bahwa pendidikan berlangsung
melalui proses operasional dalam mencapai tujuannya dengan mendasarkan diri
pada nilai-nilai spiritualitas islam. Nilai-nilai tersebut diaktualisasikan
berdasarkan orientasi kebutuhan perkembangan anak didik yang dipadu dengan
pengaruh lingkungan kultural yang ada. Manajemen kelembagaan pendidikan semacam
itu merupakan sebuah sistem pendidikan islam. Dari segi ini, pendidikan islam
dipandang sebagai proses yang terdiri atas sub-sub sistem atau
komponen-komponen yang saling berkaitan dalam rangka mencapai tujuan.
Proses sederhana yang
menggambarkan adanyainteraksi unsur pendidikan dapatdilihatdalam proses belajar
dilembaga pendidikan formal, tepatnya dikelas, yaitu manakala guru mengajarkan
nilai-nilai ilmu dan keterampilan kepada murid, dan murid menerima pengajaran
tersebut, makaterjadilah proses belajar.
Namun, “pelajaran” atau
“pengajaran” secara bahasa adalah sesuatu yang dipelajari atau diajarkan. Kata
ini merupakan kata jadian dari kata dasar “ajar” yang berarti barang apa yang
dikatakan kepada orang supaya diketahui (dituruti). Pengajaran bisa
diidentikkan dengan pendidikan karena terdapat kesesuaian antara hakikat dan
maknanya, yakni perbuatan memberi ajaran atau didikan. Namun oleh ahli
pendidikan terutama eropa, pengertian pengajaran dibedakan dari pengertian pendidikan
dilihat dari sebagai berikut:
1.
Sasaran proses pengajaran hanya dibatasi pada pengembangan intelektualitas anak
didik dengan memberikan ilmu penetahuan sebanyak-banyaknya sehingga anak didik
menguasai atau mengembangkannya lebih lanjut.Jadi, pengajaran adalah proses
pemberian ilmu pengetahuan kepada anak didik yang berawal dari pemberian
pengertian, pemahaman dan penghayatan sampai pada pengalaman kecerdasan akal
pikirannya atau intelektualitasnya.
2.
Pendidikan mengandung pengertian yang lebih luas daripada pengajaran karena
sasaran pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas akan
tetapi lebih ditekankan pada proses pembinaan kepribadian anak didik secara
menyeluruh. Jadi tujuannya adalah mengubah prilaku dan sikap anak didik dari
yang bersikap negatif ke positif, dari akhlak buruk ke Akhlakul karimah dan
sebagainya.
Komponen-komponen yang
memungkinkan terjadinya proses pendidikan atau terlaksananya proses mendidik
minimal terdiri dari 4 komponen, yaitu: tujuan pendidikan, peserta didik,
pendidik, isi pendidikan dan konteks yang mempengaruhi suasana pendidikan.
Bila diaplikasikan dalam
sistem pendidikan maka komponen-komponennya pendidikan seperti yang dikemukakan
oleh pakar sebagai berikut:
1.
Noeng Muhadjir membagi komponen sistem kepada tiga kategori yaitu:
a.
Bertolak dari lima unsur pendidikan meliputi yang memberi, yang menerima,
tujuan, cara/jalan, dan konteks positif
b.
Bertolak dari empat komponen pokok pendidikan, yaitu kurikulum, subjek didik,
personifikasi pendidik, dan konteks belajar mengajar
c.
Bertolak dari tiga fungsi pendidikan, yaitu pendidikan kreativitas, pendidikan
moralitas, dan pendidikan produktivitas.
2.
Penulis membagi sistem pendidikan atas empat unsur, yaitu:
a.
Kegiatan pendidikan yang meliputi: pendidikan diri sendiri, pendidikan oleh
lingkungan, pendidikan oleh seseorang terhadap orang lain.
b.
Binaan pendidikan, mencakup: jasmani, akal dan qalbu.
c.
Tempat pendidikan, mencakup: rumah tangga, sekolah, dan masyarakat.
d.
Komponen pendidikan, mencakup: dasar, tujuan, materi, metode, media, evaluasi,
administrasi biasa, dana, dan sebagainya.[3]
Pendapat lain
dikemukakan oleh Aminuddin Rosyad dalam Ahmad Tafsir bahwa komponen-komponen
esensial yang harus dibahas dalam pendidikan islam adalah:[4]
1.
Agama islam (materi).
2.
Manusia yang dididik (homo educandum) dan yang mendidik (homo Educandus).
3.
Tujuan pendidikan islam.
4.
Cara-cara mendidik.
5.
Alat-alat pendidikan.
6.
Lingkungan pendidikan.
7.
Evaluasi pendidikan.
B. Komponen-Komponen Pendidikan
Dalam ilmu pendidikan
terdapat sembilan komponen yang penting dan wajib ada, yaitu:[5]
1.
Pendidik.
2.
Murid atau anak didik.
3.
Materi pendidikan.
4.
Perbuatan mendidik.
5.
Metode pendidikan.
6.
Evaluasi pendidikan.
7.
Tujuan pendidikan.
8.
Alat-alat pendidikan.
9.
Lingkungan pendidikan.
C. Konsep Dasar Komponen-Komponen Pendidikan Islam
1.
Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam
a.
Dasar pendidikan Islam
Istilah dasar bermakna
landasan untuk berdirinya sesuatu. Dasar merupakan landasan tempat berpijak
atau tegaknya sesuatu agar sesuatu tersebut kokoh berdiri. Fungsi dasar adalah
memberikan arah pada tujuan yang akan dicapai. Pendidikan sebagai proses timbal
balik antara pendidik dan anak didik dengan melibatkan berbagai faktor
pendidikan lain, diselenggarakan guna mencapai tujuan pendidikan dengan
didasari oleh nilai-nilai tertentu. Nilai-nilai itulah yang disebut sebagai
dasar pendidikan.
Dasar pendidikan islam
dapat dibagi pada tiga kategori:[6]
1.
Dasar pokok
a.
Al-Qur’an
Al-Qur’an secara
normatif mengungkapkan lima aspek pendidikan dalam dimensi-dimensi kehidupan
manusia; yaitu pendidikan menjaga agama, pendidikan menjaga jiwa, pendidikan
menjaga akal pikiran, pendidikan menjaga keturunan, dan pendidikan menjaga
harta benda dan kehormatan
b.
As-Sunnah
Sebagai sumber
pendidikan islam dapat dipahami dari analisis sebagai berikut:
1. Nabi Muhammad
SAW sebagai yang memproduksi hadits menyatakan dirinya sebagai guru sebagaimana
yang terdapat dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ya’la, Nabi
berkata: Tuhan telah mengutus aku sebagai guru.
2. Nabi Muhammad
tidak hanya memiliki kompetensi profesional melainkan juga memiliki kompetensi
kepribadian berupa sifat terpuji, kompetensi paedagogik, serta kompetensi
sosial berupa interaksi dan komunikasi dengan segala unsur masyarakat.
3. Nabi Muhammad
sewaktu berada di Mekkah pernah menyelenggarakan pendidikan di Dar al-Arqam dan
juga di madinah disebuah tempat khusus dibagian mesjid yang di kenal dengan
nama Suffah.
4. Sejarah
mencatat bahwa Nabi Muhammad sebagai nabi yang paling berhasil mengemban
masalah ilahiyah.
5. Dalam teks atau
matan hadits nabi Muhammad dapat dijumpai isyarat yang berkaitan dengan
pendidikan dan pembelajaran
2.
Dasar Tambahan
a.
Perkataan, perbuatan dan sikap para sahabat
b.
Ijtihad Ulama
c.
Maslahah Mursalah (kemaslahatan umat)
d. ‘Urf
(nilai-nilai dan adat istiadat masyarakat)
3.
Dasar Operasional Pendidikan Islam
Menurut Hasan Langgulung
dasar operasional ada enam macam:
1.
Dasar Historis
2.
Dasar Sosial
3.
Dasar Ekonomi
4.
Dasar Politik
5.
Dasar Pisikologis
6.
Dasaf Fisiologis
0 Response to "Komponen Pendidikan Islam, Pengertian Komponen Pendidikan Islam, Komponen-Komponen Pendidikan, Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam"
Post a Comment