Tujuan pendidikan Islam, Pendidik, Anak didik, Materi pendidikan (maddatut tarbiyah), tujuan pendidikan islam menurut para ahli tujuan pendidikan islam pdf tahap tahap tujuan pendidikan islam dalil tujuan pendidikan islam prinsip tujuan pendidikan islam kiat kiat untuk mencapai tujuan pendidikan islam pertanyaan tentang tujuan pendidikan islam arah tujuan pendidikan islam
Monday, September 10, 2018
Add Comment
KOMPONEN PENDIDIKAN ISLAM ; Tujuan pendidikan Islam, Pendidik, Anak didik, Materi pendidikan (maddatut tarbiyah)
1. Tujuan pendidikan Islam
Tujuan yaitu sasaran atau arah yang akan dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam melakukan suatu kegiatan.[7] Secara umum tujuan pendidikan adalah hasil-hasil yang ingin dicapai melalui proses pendidikan. Adapun besar atau kecil dan ruang lingkup yang ingin dicapai hasil pendidikan, hal tersebut ditentukan dan dibatasi oleh klasifikasi tujuan pendidikan.Sedangkan tujuan utama perndidikan islam dalam First World Conference On Muslim Education yang diadakan di mekkah pada tahun 1977 adalah mencapai pertumbuhan kepribadian manusia yang menyeluruh secara seimbang melalui latihan jiwa, intelek, perasaan, dan indra. Sehingga akan terbentuk generasi yang beriman sekaligus berkemanusiaan.[8]
Tujuan akhir pendidikan islam dapat difahami dalam firman Allah:
Artinya:Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam
2. Pendidik
Pendidik adalah orang yang memikul tanggung jawab untuk membimbing. Pendidik berbeda dengan pengajar sebab pengajar hanya berkewajiban untuk menyampaikan materi pelajaran kepada murid, sedangkan pendidik bukan hanya bertanggung jawab menyampaikan materi pengajaran melainkan juga membentuk kepribadian seorang anak didik.[9]Keberhasilan pendidik adalah pendidik akan berhasil menjalankan tugasnya apabila memiliki beberapa kompetensi:
1. kompetensi kepribadian
2. kompetensi paedagogik
3. kompetensi profesional
4. kompetensi sosial
pendidik adalah faktor utama yang menentukan intensitas keberhasilan pendidikan. Baik buruk hasil pendidikan tergantung pada pendidik itu sendiri. Itulah sebabnya Islam sangat menghargai dan menghormati orang-orang yang berilmu pengetahuan yang bertugas sebagai pendidik. Pendidik mempunyai derajat yang lebih tinggi daripada orang-orang yang tidak berilmu dan orang-orang yang bukan sebagai pendidik.
Penghormatan dan penghargaan Islam terhadap orang-orang yang berilmu atau pendidik itu salah satunya terbukti di dalam Al-Qur’an surat Al-Mujadalah ayat 11, yaitu:
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
3. Anak didik
Peserta didik menurut Syamsul Nizar adalah manusia yang memiliki potensi atau fitrah yang dapat dikembangkan dan berkembang secara dinamis.[10]Dalam sebuah proses belajar mengajar, seorang pendidik harus memahami hakikat anak didiknya sebagai objek pendidikan. Kesalahan dalam memahami hakikat anak dapat menyebabkan kegagalan. Anak didik mengikuti periode-periode pola perkembangan tertentu. Implikasinya dalam pendidikan adalah bahwa proses pendidikan harus dilaksanakan pada periode dan pola perkembangan tersebut.Secara kodrati seorang anak sangat memerlukan pendidikan dan bimbingan dari orang dewasa, paling tidak karena dua aspek:
1. Aspek pedagogis: para ahli pendidikan memandang manusia sebagai makhluk yang memerlukan pendidikan (animal educandum).
2. Aspek sosiologis dan kultural: para ahli sosiologi memandang bahwa manusia merupakan homosocius yaitu makhluk yang berwatak dan berkemampuan dasar atau insting untuk hidup bermasyarakat. Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki tanggung jawab sosial yang diperluka dalam mengembangkan hubungan timbal balik dan saling memengaruhi antar sesama anggota masyarakat dalam kesatuan hidup mereka.
Pendidikan adalah sarana transformasi dan transmisi nilai-nilai sosial budaya masyarakat kepada generasi berikutnya. Keberadaan anak didik dalam proses pendidikan sangat vital, karena pada dasarnya pendidikan itu sendiri diperuntukkan bagi anak didik sehingga proses pendidikan dapat mencapai tujuan.
Anak didik di dalam mencari nilai-nilai hidup, harus mendapatkan bimbingan sepenuhnya dari pendidik, karena menurut ajaran Islam, saat anak dilahirkan dalam keadaan lemah dan suci sedangkan alam sekitarnya akan memberi corak warna terhadap nilai hidup atas pendidikan agama anak didik.
Hal tersebut terdapat dalam sabda Nabi Muhammad SAW, yang berbunyi:
ما من مولودالايولدعلى الفطرة فابواه يهودانه اوينصرانه او يمجسا نه{رواه مسلم}
Artinya:"Tidaklah anak yang dilahirkan itu kecuali telah membawa fitrah (kecenderungan untuk percaya kepada Allah), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak tersebut beragama Yahudi, Nasrani, Majuzi” (H.R.Muslim).
Berdasarkan hadits tersebut, dapat dimengerti bahwa anak yang telah membawa potensi kegamaan (Islam) harus dibimbing perkembangannya terutama ditekankan kepada kedua orang tuanya sebagai pendidik utama dan pertama dalam melaksanakan pendidikan terhadap anak didiknya.
Demikian pula di dalam Al-Qur’an surat Ar-Rum ayat 30:
Artinya: “Hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah. Tetapkanlan pada Fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah tersebut. Tidak ada perubahan bagi fitrah Allah, itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (Q.S Ar-Rum:30)
4. Materi pendidikan (maddatut tarbiyah)
Salah satu komponen operasional pendidikan sebagai sesuatu sistem adalah materi. Materi pendidikan adalah semua bahan pelajaran yang disampaikan kepada peserta didik, dan biasa disebut dengan istilah kurikulum. Kurikulum dalam makna materi pelajaran merupakan pandangan tradisional yang masih dianut sampai sekarang. Materi pendidikan islam berupa bahan-bahan atau pengalaman belajar ilmu agama islam yang disusun sedemikian rupa dengan susunan yang lazim tetapi logis untuk disampaikan kepada anak didik.Abdurrahman Saleh Abdulllah mengkategorikan materi kurikulum pendidikan islam kepada tiga kategori:[11]
1. Materi pelajaran yang dikaitkan dengan al-Qur’an dan hadits
2. Materi yang dikaitkan dengan bidang ilmu pengetahuan yang termasuk kedalam isi kurikulum pendidikan islam adalah tentang ilmu kemanusiaan meliputi: psikologi, sosiologi, sejarah dan lain-lain.
3. Materi yang dikaitkan dengan ilmu kealaman termasuk dalam kategori ini fisika, biologi, botani, astronomi, dan lain-lain.
Lester D. Crow dan Alice Crow yang melakukan penelitian tentang hasil study terhadap anak menyarankan hubungan salah satu komponen pendidikan, yaitu kurikulum dengan anak didik adalah sebagai berikut:
1. Kurikulum hendaknya disesuaikan dengan keadaan perkembangan anak.
2. Isi kurikulum hendaknya mencakup keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang dapat digunakan anak dalam pengalaman nya sekarang dan berguna untuk menghadapi kebutuhannya dimasa yang akan datang.
3. Anak hendaknya didorong untuk belaar, karena kegiatannya sendiridan tidak sekedar menerima pasif apa yang dilakukan oleh guru.
4. Materi yang dipelajari anak harus mengikuti minat dan keinginan anak sesuai dengan taraf perkembangannya dan bukan menurut keputusan orang dewasa tentang minat mereka.[12]
0 Response to "Tujuan pendidikan Islam, Pendidik, Anak didik, Materi pendidikan (maddatut tarbiyah), tujuan pendidikan islam menurut para ahli tujuan pendidikan islam pdf tahap tahap tujuan pendidikan islam dalil tujuan pendidikan islam prinsip tujuan pendidikan islam kiat kiat untuk mencapai tujuan pendidikan islam pertanyaan tentang tujuan pendidikan islam arah tujuan pendidikan islam"
Post a Comment