prinsip penggunaan media pembelajaran menurut Yusufhadi Miarso beserta para rekannya, prinsip penggunaan media pembelajaran pdf 6 prinsip media pembelajaran kedudukan media pembelajaran perangkat media pembelajaran prinsip pemilihan dan penggunaan media pembelajaran prinsip pengembangan media pembelajaran prinsip kesesuaian dalam media pembelajaran makalah prinsip pemilihan media pembelajaran
Monday, September 10, 2018
Add Comment
PRINSIP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
Sedangkan prinsip penggunaan media pembelajaran menurut Yusufhadi Miarso beserta para rekannya adalah :
1. Tidak ada satu metode dan media yang harus dipakai dengan meniadakan yang lain. Jadi misalnya tidak harus dipakai kertas dan pensil untuk belajar menulis dengan meniadakan batu tulis dan anak batu tulis. Memang benar bahwa penggunaan kertas dan pensil akan lebih praktis untuk sebagian besar wilayah indonesia. Tetapi misalnya dipedalaman irian, dimana transport dan komunikasi fisik sangat sulit, mungkin kertas dan pensil perlu digantikan dengan daun dan duri atau tanah dan lidi.
2. Media tertentu cenderung untuk lebih cepat dipakai dalam menyajikan suatu unit pelajaran dari pada media lain. Oleh karna itu, pengenalan karakteristik dan kemampuan media sangat perlu.
3. Tidak ada satu mediapun yang dapat sesuai untuk segala macam kegiatan belajar. Seperti halnya tidak ada obat yang dapat mengobati segala macam penyakit, maka tidak ada media yang cocok untuk semua keperluan. Oleh karena itu, pendekatan multimedia penting untuk dilakukan.
4. Penggunaan media yang terlalu banyak secara sekaligus justru akan membingungkan dan tidak memperjelas pelajaran. Dapat diibaratkan seorang yang kelaparan dan disajikan bermacam-macam makanan, maka perhatiannya tidak lagi pada keinginannya menutupi kelaparan tetapi mencicipi dan menyantap makanan yang disajikan.
5. Harus senantiasa dilakukan persiapan yang cukup untuk menggunakan media pendidikan. Kesalahan yang sering terjadi ialah timbulnya anggapan bahwa dengan menggunakan media pendidikan guru tidak perlu membuat persiapan mengajar terlebih dahulu. Misalnya dengan adanya buku teks lalu guru merasa cukup memberi perintah kepada anak-anak untuk membuka dan mempelajari halaman tertentu. Justru sebaliknya dalam hal ini guru dituntut untuk melakukan persiapan dengan cermat dengan mempelajari bahan dalam buku itu sendiri, mempersiapkan bahan tambahan, pengayaan, atau penjelasan dan lain-lain.
6. Media harus merupakan bagian integral dari pelajaran.
7. Anak-anak harus dipersiapkan dan diperlakukan sebagai peserta aktif. Kalau terlalu semangat, guru sering cenderung untuk mengusahakan media yang hebat hingga anak dapat belajar tanpa susah payah dan tanpa kegiatan yang berarti. Hal ini merupakan tindakan yang berlebihan, sebagai prinsip hendaknya dipegang ungkapan “usahakan media sederhana, dengan siswa yang aktif”.
8. Murid harus ikut serta bertanggung jawab untuk apa yang terjadi selama pelajaran. Misalnya setelah membaca buku, anak harus menjawab pertanyaan dan sebagainya.2. Media tertentu cenderung untuk lebih cepat dipakai dalam menyajikan suatu unit pelajaran dari pada media lain. Oleh karna itu, pengenalan karakteristik dan kemampuan media sangat perlu.
3. Tidak ada satu mediapun yang dapat sesuai untuk segala macam kegiatan belajar. Seperti halnya tidak ada obat yang dapat mengobati segala macam penyakit, maka tidak ada media yang cocok untuk semua keperluan. Oleh karena itu, pendekatan multimedia penting untuk dilakukan.
4. Penggunaan media yang terlalu banyak secara sekaligus justru akan membingungkan dan tidak memperjelas pelajaran. Dapat diibaratkan seorang yang kelaparan dan disajikan bermacam-macam makanan, maka perhatiannya tidak lagi pada keinginannya menutupi kelaparan tetapi mencicipi dan menyantap makanan yang disajikan.
5. Harus senantiasa dilakukan persiapan yang cukup untuk menggunakan media pendidikan. Kesalahan yang sering terjadi ialah timbulnya anggapan bahwa dengan menggunakan media pendidikan guru tidak perlu membuat persiapan mengajar terlebih dahulu. Misalnya dengan adanya buku teks lalu guru merasa cukup memberi perintah kepada anak-anak untuk membuka dan mempelajari halaman tertentu. Justru sebaliknya dalam hal ini guru dituntut untuk melakukan persiapan dengan cermat dengan mempelajari bahan dalam buku itu sendiri, mempersiapkan bahan tambahan, pengayaan, atau penjelasan dan lain-lain.
6. Media harus merupakan bagian integral dari pelajaran.
7. Anak-anak harus dipersiapkan dan diperlakukan sebagai peserta aktif. Kalau terlalu semangat, guru sering cenderung untuk mengusahakan media yang hebat hingga anak dapat belajar tanpa susah payah dan tanpa kegiatan yang berarti. Hal ini merupakan tindakan yang berlebihan, sebagai prinsip hendaknya dipegang ungkapan “usahakan media sederhana, dengan siswa yang aktif”.
9. Secara umum perlu diusahakan penampilan yang positif daripada yang negatif. Bilamana guru melakukan demonstrasi, memberikan contoh, menunjukkan model atau memperagakan sesuatu hendaknya selalu mengambil segi yang positif, karena bila yang ditampilkan yang negatif, sangat cepat untuk dapat ditiru, ditangkap ataupun dicobakan oleh anak-anak yang mulanya hanya sebagai selingan tetapi yang lama kelamaan dapat menimbulkan kebiasaan.
10. Hendaknya tidak menggunakan media pendidikan sekedar sebagai selingan atau hiburan, pengisi waktu kecuali memang tujuan pengajarannya demikian.
11. Pergunakan kesempatan menggunakan media yang dapat ditanggapi untuk melatih perkembangan bahasa, baik lisan maupun tulisan.[17]
[1] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. 2013. h. 3. Lihat juga Sutirman, Media Dan Model-Model Pembelajaran Inovatif, Yogyakarta: Graha Ilmu. 2013. h. 15 dan lihat juga Rusman, Deni Kurniawan, Cepi Riyana, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2012. h. 60
[2] Azhar Arsyad, Op. Cit., h. 3
[3]Rostina Sundayana, Media Dan Alat Peraga Dalam Pembelajaran Matematika, Bandung: Alfabeta, 2014. h. 5
[4] M. Khalilullah, Media Pembelajaran Bahasa Arab, Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2012. h. 3
[5] Ibid.,
[6] Rusman, Deni Kurniawan, Cepi Riyana, Op. Cit., h. 16
[7] Ibid., h. 60
[8] Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2012. h. 58
[9]Azhar Arsyad, Op. Cit., h. 3
[10] Wina Sanjaya, Op. Cit., h. 70-72
[11] Azhar Arsyad, Op. Cit., h. 25-27
[12] M. Khalilullah, Op. Cit., 28
[13] Azhar Arsyad, Op. Cit., h. 28
[14] Wina Sanjaya, Op. Cit., h. 73-75
[15] Sutirman, Op. Cit., h. 16
[16] Wina Sanjaya, Op. Cit., h. 75-77
[17] Yusufhadi Miarso Dkk, Teknologi Komunikasi Pendidikan, Jakarta: CV. Rajawali, 1986. h. 102-104
0 Response to "prinsip penggunaan media pembelajaran menurut Yusufhadi Miarso beserta para rekannya, prinsip penggunaan media pembelajaran pdf 6 prinsip media pembelajaran kedudukan media pembelajaran perangkat media pembelajaran prinsip pemilihan dan penggunaan media pembelajaran prinsip pengembangan media pembelajaran prinsip kesesuaian dalam media pembelajaran makalah prinsip pemilihan media pembelajaran"
Post a Comment