بسم الله الرحمن الرحيم، الحمد لله رب العالمين، اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد ، لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين

Pengertian Setan, pengertian iblis secara bahasa dan istilah iblis dalam islam siapakah iblis iblis menurut alkitab syetan bahasa iblis tentang jin setan beneran

Kajian Tasawuf Nafsu Syahwat Setan, Pengertian setan, 

C.    Setan1.      Pengertian setan


Kata “setan” atau “syaithan” dalam bahasa Arab terambil dari bahasa Ibrani yang berarti lawan atau musuh. Namun para pakar Mesir cenderung lebih berpendapat bahwa syaithan (setan) merupakan kata Arab asli yang sudah sangat tua, ini dibuktikan dengan adanya sekian kata Arab asli yang dapat dibentuk dengan bentuk kata Syaithan. Misalnya  (شَطَنَ, شَوَطٌ, شَاطَ, شَطَطَ) yang mengandung arti jauh, sesat, berkobar, dan terbakar serta ekstrim.
Menurut Quraish Shihab sebagaimana yang ditulis oleh Ahmad bin Muhammad Ali Al-Fayyumi dalam bukunya “Al-Misbah Al-Munir” dijelaskan, bahwa kata Syaithan boleh jadi terambil dari kata syathana yang berarti jauh, karena setan menjauh dari kebenaran atau menjauh dari rahmat Allah. Boleh juga terambil dari kata Syaatha dalam arti melakukan kebatilan atau terbakar.[1]
Setan juga disebut dengan taghut, berkata Al-Aqqad bahwa disebut taghut karena dia telah melampui batas dan durhaka kepada Tuhannya, menganggap dirinya sebagai Tuhan yang disembah, yang pada kebalikannya makhluk ini telah putus asa dari rahmat Allah. Oleh karena itu, ia dinamakan iblis.[2]
Setan banyak ditemukan didalam Al-Qur’an yaitu berasal dari alam jin. Jadi, ketika kita kembali melihat pengertian jin itu sendiri, kita akan menemukan bahwa setan itu adalah termasuk dalam golongan jin yang kafir. Namun antara jin dan setan pun ada perbedaannya.
Jin, adalah makhluk halus yang diciptakan Allah dari api. Jin yang membangkang dan mengajak kepada kedurhakaan adalah salah satu jenis setan. Manusia yang durhaka dan mengajak kepada kedurhakaan juga dinamai setan. Jadi, setan tidak selalu berupa jin tetapi dapat juga dari jenis manusia. Dalam firman Allah Q.S. Al-An’am : 112 [3]

112. dan Demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, Yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, Maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan
Selanjutnya apapun atau siapapun selain jin dan manusia yang mengakibatkan keburukan atau sesuatu yang tidak menyenangkan, juga dapat dinamai setan. Karena tidak semua jin itu adalah kafir.
Tuhan telah melarang kalian untuk menaati setan dan memerintahkan kalian untuk menentangnya. Orang yang menaati setan, akan dibenci Sang Maha Pengasih, adapun orang yang menetang setan, maka ia akan hidup di surga dan mendapatkan tempat yang penuh keridoan. Siapa yang menaati setan, niscaya setan akan mengecewakannya dan memalingkannya dari petunjuk. Ia juga akan membukakan pintu kesesatan dan kehinaan dihatinya.[4] Selanjutnya apapun atau siapapun selain jin dan manusia yang mengakibatkan keburukan atau sesuatu yang tidak menyenangkan, juga dapat dinamai setan. Karena tidak semua jin itu adalah kafir. Setan juga dapat membuat manusia menjadi kafir, terlihat dalam surat al-Baqarah ayat 268:

268. syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.

Dalam Ayat yang Lain Allah SWT berfirman dalam surat  yusuf:
*  
53. dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:
a.    Jangan sekali-kali seseorang menganggap bahwa dirinya terbebas dari kesalahan dan dosa, dan jangan mengira bahwa dirinya suci dan bersih.Karena dosa, penyimpangan dan kesesatan selalu menyelimuti kita. Merasa diri bersih dan tidakpernah bersalah akan memunculkan watak angkuh dan sombong pada diri seseorang.
b.   Meski seseorang selalu berada dalam kondisi terancam bahaya, namun hendaknya ia tidak merasa berputus asa dari rahmat dan pertolongan Allah Swt. Karena Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
“syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karuni,. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.”
Setan itu menakut-nakuti orang yang akan bersedekah dengan kefakiran, dan menganjurkan agar berlaku bakhil. Setan memberikan inspirasi kepada mereka, bahwa menginfakkan harta itu akibatnya adalah fakir (miskin). Karena itu, harus tetap dipegang teguh dan menimbunnya lantaran kebutuhan yang banyak.
Pengertian menakut-nakuti dikatakan janji yang artinya memberi berita yang akan terjadi kepada orang yang diberi berita. Padahal, setan itu tidaklah menyebabkan ia fakir. Dalam makna kata ini terkandung pengertian yang berlebih-lebihan dalam pemberitaan. Jadi, pengertiannya seolah-olah kefakiran itu pasti akan menimpa orang yang mengeluarkan infak, dan seolah kefakiran itu ditentukan oleh setan.[5]

Related Post:




0 Response to "Pengertian Setan, pengertian iblis secara bahasa dan istilah iblis dalam islam siapakah iblis iblis menurut alkitab syetan bahasa iblis tentang jin setan beneran"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel