Maqam al-Faqir, al faqir adalah arti al faqir wal haqir al faqir ila rabbihi artinya al faqir ibnu faqir arti fakir ilmu al faqir arab pengertian maqam taubat zuhud wara dan fakir fakir dalam bahasa arab
Saturday, September 8, 2018
Add Comment
C. Maqam al-Faqir
Secara literal, faqr berarti butuh. Sedang menurut terminologi tasawuf, fakir adalah suatu keadaan dimana hati tidak butuh kecuali kepada Allah. Makna fakir dalam Al-Qur’an tersirat dalam beberapa firman Allah, diantaranya surat Al-Fathir:15 :
15. Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.
Secara harfiah fakir biasanya diartikan sebagai orang yang berhajat, butuh atau orang miskin. Sedangkan dalam pandangan sufi, fakir adalah tidak meminta lebih dari apa yang telah ada pada diri kita. Tidak meminta rezeki kecuali hanya untuk dapat menjalankan kewajiban-kewajiban. Tidak meminta sungguhpun tak ada pada diri kita, kalau diberi diterima. Tidak meminta tetapi tidak menolak.[23]
Jika pada maqam wara’ seorang sufi berusaha meninggalkan subhat agar hidup hanya mencari yang jelas halal, kemudian dengan zuhud telah menjauhi keinginan terhadap yang halal-halal dan hanya yang amat penting bagi kelangsungan hidupnya, maka dalam maqam fakir seorang sufi mengosongkan seluruh hati dari ikatan dan keinginan terhadap apa saja selain Allah. Maqam fakir merupakan perwujudan upaya “tahthir al qalbi bi ‘l-kulliyati ‘an ma siwa ‘llah” (penyucian hati secara keseluruhan terhadap apa yang selain Allah). Inilah ajaran qath’u al-‘ala’iq قطع العلائق atau tajrid التجريد yakni ajaran untuk membelakangi atau membuang dunia. Yang dituju dengan konsep fakir atau tajrid sebenarnya hanyalah memutuskan persangkutan hati dengan dunia, sehingga hatinya hanya terisi pada kegandrungan pada keindahan penghayatan makrifat pada Zat Allah saja disepenjang keadaan. Yakni terciptanya suasana hati yang netral, tidak ingin dan tidak memikirkan ada atau tidaknya dunia.
Yang menjadi dasar maqam fakir ini, menurut Imam al-Ghazali, adalah kelakuan Nabi SAW sewaktu emas belum diharamkan bagi pria, Nabi pernah berkhotbah dan di tengah-tengah khotbahnya beliau berhenti serta menanggalkan dan melempar cincin emas dari tangan beliau. Sewaktu ditanyakan tentang kejadian itu beliau menjawab bahwa cincin itu mengganggu kekhususkan khotbahnya.
Maqam ini sangat mulia. Rasulullah sendiri lebih memilih hidup fakir daripada hidup bergelimangan harta meskipun telah ditawarkan pada beliau tahta dan kehidupan mewah sebagaimana Nabi Sulaiman.
Pada prinsipnya, sikap mental faqr merupakan rentetan sikap zuhud. Hanya saja, zuhud lebih keras menghadapi kehidupan duniawi, sedangkan fakir hanya pendisiplinan diri dalam mencari dan memanfaatkan fasilitas hidup. Pesan yang tersirat yang ada di dalam al-faqr adalah hati- hati terhadap pengaruh negatif yang diakibatkan olah keinginan kepda harta kekayaan.[24]
Aplikasi Faqr dalam kehidupan sehari-hari:
1. Tidak meminta rezeki kecuali hanya untuk menjalankan kewajiban-kewajiban. Tidak meminta sungguhpun tak ada pada diri kita, kalau diberi diterima. Tidak meminta tetapi tidak menolak.[25]
2. Mendisiplinkan diri dalam mencari dan memanfaatkan fasilitas hidup
3. Berhati- hati terhadap pengaruh negatif yang diakibatkan olah keinginan kepda harta kekayaan.
4. Menerima atau memanfaatkan segala sesuatu bersikap wara`.
________________________________________
[1] Nasrul, Akhlak Tasawuf, (Yogyakarta:Aswaja Pressindo, 2015), 183-184
[2] Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta:Rajawali Pers, 2011), hlm. 198
[3] Simuh. Tasawuf dan Perkembangannya Dalam Islam,( Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1996), hal. 51
[4] Abuddin Nata, Op.Cit, hlm. 198
[5] Nasrul, Op.Cit, hlm. 184
[6] Al-Qur’an
[7] Tamami, Psikologi Tasawuf, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), hlm. 172
[8] Ibid., hlm. 174
[9] Nasrul, Op.Cit, hlm. 185
[10] Asmaran, Pengantar Studi Tasawuf, (Jakarta: Rajawali Press. 1994), hlm.137
[11] Abuddin Nata, Op.Cit, hlm. 198
[12] Sholihin dan Rosihon Anwar, Ilmu Tasawuf, ( Bandung: CV Pustaka Setia, 2008), hlm.85
[13] Abuddin Nata, Op.Cit, hlm.194
[14] Abdul Fattah, Tasawuf Al-Ghazali & IbnuTaimiyah, (Jakarta: Khalifa, 2005), hlm.108.
[15] Nasrul, Op.Cit, hlm.187
[16] Abdul Fattah, Op.Cit, hlm.108.
[17] Ibid., hlm. 110
[18] Nasrul, Op.Cit, hlm. 187-188
[19] Sholihin, Ilmu Tasawuf, (Pustaka Setia, 2008), hlm.78.
[20] Ibid., hlm. 80-81
[21] Simuh, Log.Cit., hlm. 85
[22] Amin Syukur, Zuhud di Abad Modern, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997), hlm. 1
[23] Abuddin Nata, Op.Cit, hlm. 200
[24] Permadi, Pengantar Ilmu Tasawuf, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm. 28
[25] Dr.M. Sholihin,M.Ag, Ilmu Tasawuf, ( Jakarta:Pustaka Setia, 2008), hlm.78.
ilmu makrifat, ilmu tasawuf, buku ilmu tasawuf pdf, buku tasawuf pdf, arti tasawuf, apa itu tasawuf, akhlak tasawuf, akhlak dan tasawuf, ahli tasawuf, jejak tapak
B. Maqam Zuhud
0 Response to "Maqam al-Faqir, al faqir adalah arti al faqir wal haqir al faqir ila rabbihi artinya al faqir ibnu faqir arti fakir ilmu al faqir arab pengertian maqam taubat zuhud wara dan fakir fakir dalam bahasa arab"
Post a Comment