بسم الله الرحمن الرحيم، الحمد لله رب العالمين، اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد ، لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين

Sejarah Pengumpulan dan Penulisan Al-Qur'an, sejarah penulisan al-qur'an secara singkat sejarah penulisan alquran pdf makalah sejarah penulisan alquran sejarah singkat pengumpulan al quran siapa penulis alquran pertama kali sejarah pembukuan al quran pdf pengumpulan alquran pada masa kontemporer sejarah penulisan dan pembukuan al quran

Sejarah Pengumpulan dan Penulisan Al-Qur'an

A.    Pengertian Al-Qur’an

     Secara bahasa, Al-Qur’an merupakan mashdar (kata benda) dari fi’il (قرأ) yang bermakna(تَلاَ)  [keduanya berarti: membaca], atau bermakna (جمع)[mengumpulkan, mengoleksi][1].

     Telah disepakati oleh para ulama ahli Quro’ bahwa Al-Qur’an adalah kalam Allah yang bernilai mukjizat, yang diturunkan kepada pungkasan para nabi, dengan perantara malaikat jibril a.s. yang tertulis pada mashahif. Diriwayatkan kepada kita dengan mutawattir. Membacanya terhitung ibadah. Diawali dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Naas[2].

Dengan definisi ini, kalam allah yang diturunkan kepada nabi-nabi sebelum nabi muhammad saw tidak dinamakan Al-Qur’an seperti taurat yang diturunkan kepada nabi musa a.s. atau injil yang di turunkan kepada nabi isa a.s.


Dikatakan bahwa alqur’an diturunkan dengan jalan mutawattir maksudnya adalah bahwasanya alqur’an itu diturunkan secara berangsur angsur. Al-Qur’an dikatakan sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW sepintas hanyalah sebagai bukti bahwa Nabi Muhammad adalah benar-benar rasul yang diutus oleh Allah SWT. Rasullullah juga pernah menantang orang-orang arab dengan Al-Qur’an, padahal Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa mereka dan mereka pun ahli dengan bahasa itu dan retorikannya. Namun ternyata mereka tidak mampu membuat apa pun seperti Al-Qur’an, atau membuat sepuluh surah saja, bahkan satu surah pun seperti Al-Qur’an. Maka terbuktilah kemukjizatan Al-Qur’an dan terbukti pula kerasulan Nabi Muhammad SAW.

B.     Sejarah Pengumpulan dan Penulisan Al-Qur’an


Kita sudah mengetahui bahwasanya al-qur’an yang mulia ini diturunkan secara berangsur-angsur, artinya : al-qur’an tidak diturunkan dalam satu mushaf seperti al-qur’an yang ada pada kita saat ini. Al-qur’an mempunyai sejarah didalam pengumpulannya.

Berikut adalah periode pengumpulan dan penulisan al-qur’an, yaitu :

1.      Pada masa nabi muhammad SAW

a.       Pengumpulan al-qur’an dalam konteks hafalan

Rasulullah SAW sangat menyukai wahyu, ia senantiasa menunggu penurunan wahyu dengan rasa rindu, lalu menghafal dan memahaminya[3], persis seperti di janjikan allah SWT dalam surah al-qiyamah ayat 17 yang berbunyi :

ان علينا جمعه و قرءانه

Sesungguhnya atas tanggungan kamilah pengumpulannya (di dalam dadamu) dan pembacaannya.

Oleh sebab itu, rasulullah adalah hafizh al-qur’an pertama dan contoh paling baik bagi para sahabat dalam menghafalnya, sebagai bentuk cinta mereka kepada  sumber agama dan risalah islam. Dalam kitab shahihnya, al-bukhori telah mengemukakan tentang tujuh penghafal al-qur’an dengan tiga riwayat, yaitu :

1.      Diriwayatkan dari Abdullah Bin Amr Bin Al-Ash, ia berkata : aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “ambillah al-qur’an dari empat orang sahabatku; Abdullah Bin Mas’ud, Salim, Mu’adz, dan Ubay Bin Ka’ab.”[4]

2.      Diriwayatkan dari Qatadah, ia berkata, “aku bertanya kepada Anas Bin Malik, siapakah orang yang mengumpulkan al-qur’an dimasa rasulullah?’ dia menjawab,”empat orang. Semuanya dari kaum anshar; Ubay Bin Ka’ab, Muadz Bin Jabal, Zaid Bin Tsabit, Dan Abu Zaid.” Aku bertanya lagi ,”Abu Zaid itu siapa?” salah seorang pamanku,” jawabnya.[5]

3.      Diriwayatkan pula melalui Tsabit, dari Anas katanya,” rasulullah SAW wafat sedang al-qur’an belum dihafal kecuali oleh empat orang; Abu Darda’, Muadz Bin Jabal, Zaid Bin Tsabit dan Abu Zaid.[6]

Pembatasan tujuh orang sebagaimana disebutkan al-bukhari dengan tiga riwayat diatas, maksudnya, mereka itulah yang hafal seluruh al-qur’an diluar kepala dan selalu merujukkan hafalannya dihadapan nabi, isnad-isnadnya sampai kepada kita. Sedangkan para penghafal al-qur’an lainnya yang berjumlah banyak tidak memenuhi hal-hal tersebut, terutama karena para sahabat telah tersebar ke berbagai daerah dan sebagian mereka menghafal dari yang lain.

b.      Pengumpulan al-qur’an dalam konteks tulisan


Rasulullah SAW mengangkat para penulis wahyu al-qur’an dari sahabat-sahabat terkemuka, seperti : Ali, Muawiyah, Ubay Bin Kaab dan Zaid Bin Tsabit. Bila ayat turun, ia memerintahkan mereka untuk menuliskannya dan menunjukkan, di mana tempat ayat tersebut dalam surat. Maka penulisan tersebut membantu penghafalan dalam hati. Sebagian sahabat juga menulis al-qur’an atas inisiatif sendiri pada pelepah kurma, lempengan batu, papan tipis, kulit atau daun kayu, pelana dan potongan tulang belulang binatang. Zaid bin tsabit berkata,”kami menyusun al-qur’an di hadapan rasulullah pada kulit binatang”.

Ini menunjukkan betapa besar kesulitan yang dipikul para sahabat dalam penulisan al-qur’an. Alat-alat yang dapat digunakan untuk tulis menulis tidak cukup tersedia bagi mereka,selain hanya sarana-sarana terebut. Namun demikian, tidak ada satu ayatpun yang tidak ditulis pada masa rasulullah. As-suyuti mengatakan,”seluruh ayat al-qur’an ditulis pada masa rasulullah, tetapi belum terhimpun pada suatu tempat dan surah-surahnya belum tersusun[7]. Demikianlah sejarah pengumpulan dan penulisan al-qur’an pasa masa rasulullah dalam konteks hafalan dan penulisannya.

Related Post:




0 Response to "Sejarah Pengumpulan dan Penulisan Al-Qur'an, sejarah penulisan al-qur'an secara singkat sejarah penulisan alquran pdf makalah sejarah penulisan alquran sejarah singkat pengumpulan al quran siapa penulis alquran pertama kali sejarah pembukuan al quran pdf pengumpulan alquran pada masa kontemporer sejarah penulisan dan pembukuan al quran"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel