Sejarah Pengumpulan dan Penulisan Al-Qur'an, sejarah penulisan al-qur'an secara singkat sejarah penulisan alquran pdf makalah sejarah penulisan alquran sejarah singkat pengumpulan al quran siapa penulis alquran pertama kali sejarah pembukuan al quran pdf pengumpulan alquran pada masa kontemporer sejarah penulisan dan pembukuan al quran
Sunday, August 5, 2018
Add Comment
Sejarah Pengumpulan dan Penulisan Al-Qur'an
A. Pengertian Al-Qur’an
Secara bahasa,
Al-Qur’an merupakan mashdar (kata benda) dari fi’il (قرأ)
yang bermakna(تَلاَ) [keduanya
berarti: membaca], atau bermakna (جمع)[mengumpulkan,
mengoleksi][1].
Telah disepakati oleh
para ulama ahli Quro’ bahwa Al-Qur’an adalah kalam Allah yang bernilai
mukjizat, yang diturunkan kepada pungkasan para nabi, dengan perantara malaikat
jibril a.s. yang tertulis pada mashahif. Diriwayatkan kepada kita dengan
mutawattir. Membacanya terhitung ibadah. Diawali dengan surat Al-Fatihah dan
ditutup dengan surat An-Naas[2].
Dengan definisi ini, kalam allah yang
diturunkan kepada nabi-nabi sebelum nabi muhammad saw tidak dinamakan Al-Qur’an
seperti taurat yang diturunkan kepada nabi musa a.s. atau injil yang di turunkan
kepada nabi isa a.s.
Dikatakan bahwa alqur’an diturunkan dengan
jalan mutawattir maksudnya adalah bahwasanya alqur’an itu diturunkan secara
berangsur angsur. Al-Qur’an dikatakan sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW
sepintas hanyalah sebagai bukti bahwa Nabi Muhammad adalah benar-benar rasul
yang diutus oleh Allah SWT. Rasullullah juga pernah menantang orang-orang arab
dengan Al-Qur’an, padahal Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa mereka dan mereka
pun ahli dengan bahasa itu dan retorikannya. Namun ternyata mereka tidak mampu
membuat apa pun seperti Al-Qur’an, atau membuat sepuluh surah saja, bahkan satu
surah pun seperti Al-Qur’an. Maka terbuktilah kemukjizatan Al-Qur’an dan
terbukti pula kerasulan Nabi Muhammad SAW.
B. Sejarah Pengumpulan dan Penulisan Al-Qur’an
Kita sudah mengetahui bahwasanya al-qur’an
yang mulia ini diturunkan secara berangsur-angsur, artinya : al-qur’an tidak
diturunkan dalam satu mushaf seperti al-qur’an yang ada pada kita saat ini.
Al-qur’an mempunyai sejarah didalam pengumpulannya.
Berikut adalah periode pengumpulan dan
penulisan al-qur’an, yaitu :
1. Pada masa nabi muhammad SAW
a. Pengumpulan
al-qur’an dalam konteks hafalan
Rasulullah SAW sangat menyukai wahyu, ia
senantiasa menunggu penurunan wahyu dengan rasa rindu, lalu menghafal dan
memahaminya[3], persis seperti di janjikan allah SWT dalam surah al-qiyamah
ayat 17 yang berbunyi :
ان علينا جمعه و قرءانه
Sesungguhnya atas tanggungan kamilah
pengumpulannya (di dalam dadamu) dan pembacaannya.
Oleh sebab itu, rasulullah adalah hafizh
al-qur’an pertama dan contoh paling baik bagi para sahabat dalam menghafalnya,
sebagai bentuk cinta mereka kepada sumber agama dan risalah islam. Dalam
kitab shahihnya, al-bukhori telah mengemukakan tentang tujuh penghafal
al-qur’an dengan tiga riwayat, yaitu :
1. Diriwayatkan dari
Abdullah Bin Amr Bin Al-Ash, ia berkata : aku mendengar Rasulullah SAW
bersabda, “ambillah al-qur’an dari empat orang sahabatku; Abdullah Bin Mas’ud,
Salim, Mu’adz, dan Ubay Bin Ka’ab.”[4]
2. Diriwayatkan dari
Qatadah, ia berkata, “aku bertanya kepada Anas Bin Malik, siapakah orang yang
mengumpulkan al-qur’an dimasa rasulullah?’ dia menjawab,”empat orang. Semuanya
dari kaum anshar; Ubay Bin Ka’ab, Muadz Bin Jabal, Zaid Bin Tsabit, Dan Abu
Zaid.” Aku bertanya lagi ,”Abu Zaid itu siapa?” salah seorang pamanku,”
jawabnya.[5]
3. Diriwayatkan pula
melalui Tsabit, dari Anas katanya,” rasulullah SAW wafat sedang al-qur’an belum
dihafal kecuali oleh empat orang; Abu Darda’, Muadz Bin Jabal, Zaid Bin Tsabit
dan Abu Zaid.[6]
Pembatasan tujuh orang sebagaimana
disebutkan al-bukhari dengan tiga riwayat diatas, maksudnya, mereka itulah yang
hafal seluruh al-qur’an diluar kepala dan selalu merujukkan hafalannya
dihadapan nabi, isnad-isnadnya sampai kepada kita. Sedangkan para penghafal
al-qur’an lainnya yang berjumlah banyak tidak memenuhi hal-hal tersebut,
terutama karena para sahabat telah tersebar ke berbagai daerah dan sebagian
mereka menghafal dari yang lain.
b. Pengumpulan al-qur’an dalam konteks tulisan
Rasulullah SAW mengangkat para penulis
wahyu al-qur’an dari sahabat-sahabat terkemuka, seperti : Ali, Muawiyah, Ubay
Bin Kaab dan Zaid Bin Tsabit. Bila ayat turun, ia memerintahkan mereka untuk
menuliskannya dan menunjukkan, di mana tempat ayat tersebut dalam surat. Maka
penulisan tersebut membantu penghafalan dalam hati. Sebagian sahabat juga
menulis al-qur’an atas inisiatif sendiri pada pelepah kurma, lempengan batu,
papan tipis, kulit atau daun kayu, pelana dan potongan tulang belulang
binatang. Zaid bin tsabit berkata,”kami menyusun al-qur’an di hadapan
rasulullah pada kulit binatang”.
Ini menunjukkan betapa besar kesulitan
yang dipikul para sahabat dalam penulisan al-qur’an. Alat-alat yang dapat
digunakan untuk tulis menulis tidak cukup tersedia bagi mereka,selain hanya
sarana-sarana terebut. Namun demikian, tidak ada satu ayatpun yang tidak
ditulis pada masa rasulullah. As-suyuti mengatakan,”seluruh ayat al-qur’an
ditulis pada masa rasulullah, tetapi belum terhimpun pada suatu tempat dan
surah-surahnya belum tersusun[7]. Demikianlah sejarah pengumpulan dan penulisan
al-qur’an pasa masa rasulullah dalam konteks hafalan dan penulisannya.
0 Response to "Sejarah Pengumpulan dan Penulisan Al-Qur'an, sejarah penulisan al-qur'an secara singkat sejarah penulisan alquran pdf makalah sejarah penulisan alquran sejarah singkat pengumpulan al quran siapa penulis alquran pertama kali sejarah pembukuan al quran pdf pengumpulan alquran pada masa kontemporer sejarah penulisan dan pembukuan al quran"
Post a Comment