بسم الله الرحمن الرحيم، الحمد لله رب العالمين، اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد ، لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين

Buku Ajar: Defenisi, Fungsi, Karakteristik dan Penilaian Buku Ajar

 Buku Ajar: Defenisi, Fungsi, Karakteristik dan Penilaian Buku Ajar

Muhammad Azhar

Pondok Pesantren Darussakinah Batu Bersurat

Azharm.arabicedu@gmail.com

Abstrak:

Artikel ini membahas definisi dan peran buku pelajaran dalam pembelajaran, pentingnya buku pelajaran dan fungsinya bagi guru dan siswa. Buku pelajaran dianggap sebagai landasan utama dalam proses pendidikan, memberikan waktu mengajar dan belajar, mengubah peran guru menjadi fasilitator, meningkatkan proses pengajaran dan pembelajaran, menjadi panduan, dan berperan sebagai alat penilaian.

Selanjutnya, artikel menguraikan spesifikasi buku teks yang baik dan materi pembelajaran yang baik berdasarkan standar yang dikeluarkan oleh berbagai ahli. Standar tersebut mencakup keaslian, keterkaitan, fungsi, kinerja komunikatif, dan prinsip penilaian. Selain itu, penilaian terhadap kualitas buku teks melibatkan aspek materi, bahasa, penyajian materi, dan ilustrasi.

Artikel ini juga mencakup tanggung jawab buku teks sebagai panduan bagi siswa, memberikan fleksibilitas dalam pembelajaran mandiri, dan menjadi alat penilaian hasil pembelajaran. Terakhir, artikel menguraikan aspek-aspek yang perlu dievaluasi dalam menilai kelayakan isi buku teks, seperti kebenaran materi, penggunaan bahasa, penyajian materi, dan ilustrasi.

A.    Definisi Buku Pelajaran

Buku pelajaran adalah buku yang berisi kumpulan pengetahuan, faktor, keterampilan, dan situasi yang disusun secara teratur sehingga dapat digunakan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran (الخوالدة 2004). Buku pelajaran adalah buku utama yang didistribusikan kepada siswa, dengan tujuan agar siswa dapat memahami materi ilmiah dan berhasil dalam ujian akhirnya. Dengan demikian, diharapkan dapat mencapai tujuan linguistik, pendidikan, psikologis, dan budaya dalam waktu yang telah ditentukan. Buku ini terdiri dari pelajaran atau unit, disusun dalam bentuk prosa, puisi, atau dialog, dan disusun berdasarkan dasar linguistik, pendidikan, psikologis, dan budaya (الغالي and عبد الله 1991).  Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Buku pelajaran adalah kumpulan materi pembelajaran yang disusun dalam satu buku untuk membantu siswa belajar sendiri atau bersama guru.

B.     Pentingnya Buku Pelajaran

Proses pengajaran, terlepas dari jenis, gaya, materi, atau kontennya, sangat bergantung pada buku pelajaran. Bagi pelajar, buku pelajaran selalu menjadi dasar dalam proses belajar yang terorganisir, sebagai dasar untuk meningkatkan proses ini, dan sebagai pendamping yang tak terpisahkan untuk pengetahuan sebelumnya dan merekontruksinya saat ini. Oleh karena itu, buku pelajaran menjadi landasan bersama untuk proses pendidikan. Buku pelajaran adalah sumber pembelajaran yang memenuhi kebutuhan pelajar dan penerapan langsung dari apa yang disebut konten akademis, yaitu kurikulum. Oleh karena itu, kualitas buku pelajaran dianggap sebagai salah satu perhatian utama bagi mereka yang peduli terhadap tingkat dan materi pembelajaran serta metode pengajaran (كامل 1430).

 

 

C.    Fungsi Buku Pelajaran bagi Guru

Salma menjelaskan fungsi buku pelajaran bagi guru dalam proses pembelajaran melibatkan hal berikut (Salma 2021):

1. Menyediakan waktu untuk mengajar dan belajar adalah fungsi utama buku pelajaran bagi guru, karena buku tersebut disusun sesuai dengan kurikulum dan kompetensi yang perlu dicapai. Ini memberikan manfaat yang lebih besar bagi guru dalam menyiapkan materi pelajaran selama periode waktu tertentu.

2. Transformasi peran guru merupakan fungsi kedua buku pelajaran, di mana guru berperan sebagai fasilitator. Peran guru tidak hanya terfokus pada pencapaian nilai akademis siswa, tetapi juga mencakup penyediaan layanan, termasuk materi pembelajaran seperti yang terdapat dalam buku.

3. Meningkatkan proses pengajaran dan pembelajaran merupakan fungsi ketiga buku pelajaran bagi guru. Pengajaran dan pembelajaran adalah usaha guru untuk meningkatkan kualitas perilaku siswa, menjadikan mereka individu yang lebih baik. Keberadaan buku pelajaran membantu membuat proses ini lebih efektif dan responsif sesuai dengan kurikulum yang telah ditentukan.

4. Buku pelajaran berfungsi sebagai panduan dalam proses pengajaran dan pembelajaran, menjelma sebagai dasar prinsip untuk tindakan mengajar. Disusun sesuai dengan kurikulum dan kompetensi, buku pelajaran membimbing seluruh kegiatan dalam proses pengajaran dan pembelajaran, termasuk penyediaan materi sesuai dengan kompetensi yang perlu diajarkan kepada siswa.

5. Sebagai alat penilaian adalah fungsi terakhir buku pelajaran, digunakan untuk mengukur atau mengevaluasi pencapaian hasil pembelajaran siswa. Penilaian ini merupakan suatu bentuk evaluasi yang melibatkan pengukuran kemajuan siswa dalam memahami materi pelajaran. Menurut Norcankana, penilaian adalah kegiatan yang dilakukan terkait dengan proses menentukan nilai suatu hal. Dalam hal ini, guru dapat menilai materi yang telah diberikan kepada siswanya untuk periode waktu tertentu sesuai dengan kurikulum dan kompetensi yang harus dicapai atau tidak. Selain itu, guru juga dapat menilai tingkat pemahaman siswanya dan apakah mereka telah mencapai kompetensi yang diinginkan melalui buku pelajaran ini.

D.    Fungsi Buku Teks untuk Siswa

Salma (Salma 2021) juga menguraikan peran buku teks bagi siswa, melibatkan aspek-aspek berikut:

1. Siswa mampu belajar secara mandiri tanpa keterlibatan guru atau teman sekelas lainnya. Fungsi utama buku teks bagi siswa adalah membantu mereka memahami materi tanpa bergantung pada bimbingan langsung guru atau interaksi dengan teman sekelas. Setelah proses pembelajaran di sekolah, siswa dapat merinci kembali pelajaran yang telah diajarkan di kelas, tanpa memerlukan bantuan langsung.

2. Fleksibilitas belajar di mana saja dan kapan saja menjadi fungsi kedua buku teks bagi siswa. Keberadaan buku teks memungkinkan siswa belajar tanpa batasan ruang dan waktu, tidak hanya terpaku pada bimbingan guru di lingkungan sekolah. Hal ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk memahami materi secara lebih mendalam, sesuai dengan ritme belajar mereka.

3. Fungsi ketiga buku teks untuk siswa adalah mendukung pembelajaran sesuai dengan kecepatan individual. Materi pembelajaran mungkin telah diatur dalam kurikulum dengan jangka waktu tertentu, namun, buku teks memberi keleluasaan pada siswa untuk mengeksplorasi dan memahami beberapa materi lebih awal tanpa harus menunggu penjelasan dari guru atau teman sekelas.

4. Buku teks memberi siswa kebebasan untuk belajar dalam urutan yang mereka pilih, menjadi fungsi keempatnya. Selain membantu siswa belajar secara progresif, buku teks juga memungkinkan mereka mengatur urutan pembelajaran sesuai dengan preferensi pribadi, tanpa perlu menunggu panduan langsung dari guru untuk setiap bab dalam buku.

5. Peran buku teks dalam membantu siswa menjadi pembelajar mandiri menjadi fungsi yang signifikan. Buku teks berperan dalam membentuk kemandirian siswa sebagai pembelajar, memungkinkan mereka belajar kapan saja dan di mana saja tanpa bergantung secara terus-menerus pada bimbingan guru atau teman sebaya.

6. Sebagai panduan bagi siswa merupakan fungsi terakhir buku teks. Panduan di sini mencakup aspek-aspek utama yang menjadi dasar arahan atau pedoman dalam proses pembelajaran, membimbing seluruh aktivitas siswa dan inti keterampilan yang harus dikuasai dalam buku teks.

E.     Spesifikasi Buku Teks yang Baik dan Materi Pembelajaran yang Baik

Green dan Betty menetapkan 10 (sepuluh) standar untuk buku teks yang baik sebagaimana dijelaskan oleh kosasih (Kosasih 2021). Standar tersebut adalah sebagai berikut:

1) Buku teks harus menarik perhatian anak-anak, yaitu siswa yang menggunakannya.

2) Buku teks harus memotivasi siswa yang menggunakannya.

3) Buku teks harus berisi ilustrasi yang menarik hati siswa.

4) Buku teks harus memperhatikan aspek-aspek bahasa sehingga sesuai dengan kemampuan siswa.

5) Buku teks harus terkait erat dengan pelajaran lainnya.

6) Buku teks harus mampu merangsang aktivitas pribadi siswa.

7) Buku teks harus menghindari konsep-konsep yang kuno dan kabur dengan bijak.

8) Buku teks harus memiliki pandangan yang jelas, konsisten, dan akhirnya sesuai dengan pandangan penggunanya.

9) Buku teks harus mampu memperkuat dan memusatkan perhatian pada nilai-nilai anak-anak dan orang dewasa.

10) Buku teks harus mampu menghormati kepribadian siswa.

Akhlan Husen dan lainnya mengembangkan standar untuk materi pembelajaran yang baik sebagai berikut (Kosasih 2021):

1) Materi pembelajaran harus berdasarkan prinsip-prinsip, dan pandangan tertentu yang menyertai atau melandasi materi pengajaran secara keseluruhan. Pandangan ini bisa dalam bentuk teori dari psikologi, bahasa, dan sebagainya.

2) Konsep-konsep yang digunakan dalam materi pembelajaran harus jelas dan konsisten. Kegemparan harus dihindari sehingga pembaca memperoleh kejelasan, pemahaman, dan definisi.

3) Materi pembelajaran ditulis untuk digunakan di sekolah. Oleh karena itu, tidak ada alternatif lain selain materi pembelajaran harus relevan dengan kurikulum yang diterapkan di sekolah.

4) Materi pembelajaran ditulis untuk siswa. Oleh karena itu, penulis materi pembelajaran harus mempertimbangkan minat siswa yang menggunakan materi tersebut. Semakin sesuai materi pembelajaran dengan kepentingan siswa, semakin menarik materi pembelajaran tersebut.

5) Motivasi berasal dari kata motivasi yang berarti "kekuatan pendorong seseorang untuk melakukan sesuatu." Motivasi didefinisikan sebagai menciptakan kondisi ideal sehingga seseorang ingin dan senang melakukan sesuatu. Materi pembelajaran yang baik adalah materi pembelajaran yang dapat membuat siswa ingin melakukan apa yang diajarkan dalam buku teks dan ingin melakukannya dengan senang. Terutama jika materi pembelajaran dapat mengarahkan siswa menuju motivasi diri.

6) Materi pembelajaran yang baik adalah materi pembelajaran yang penuh dengan tantangan dan merangsang kegiatan siswa. Ini sesuai dengan konsep metode pembelajaran aktif untuk siswa. Selain tujuan dan materi, faktor metode pengajaran menjadi sangat penting dalam hal ini.

7) Materi pembelajaran harus disertai dengan ilustrasi yang menarik dan menarik perhatian. Pasti bahwa ilustrasi yang sesuai akan memberikan daya tarik khusus dan menjelaskan apa yang sedang dibahas.

8) Materi pembelajaran harus mudah dipahami oleh pengguna, yaitu siswa. Pemahaman harus mendahului dengan berkomunikasi dengan benar. Kunci utama yang memainkan peran di sini adalah bahasa. Oleh karena itu, bahasa materi pembelajaran harus sesuai dengan bahasa pembelajar, kalimat efektif, menghindari makna ganda, sederhana, sopan, dan menarik.

9) Materi pembelajaran yang baik tidak terlalu memperhatikan beberapa perbedaan individual. Perbedaan dalam kapasitas, bakat, minat ekonomi, sosial, dan budaya setiap individu tidak boleh menjadi sumber konflik, melainkan harus diterima apa adanya.

10) Materi pembelajaran berusaha untuk memperkuat nilai-nilai dominan dalam masyarakat. Penjelasan yang dapat mengguncang nilai-nilai dominan harus dihindari.

Menurut Tarigan, ada 11 aspek untuk menentukan buku teks yang baik (Tarigan and Tarigan 2009):

1) Memiliki prinsip-prinsip dan pandangan dasar yang dibangun berdasarkan teori linguistik, psikologi perkembangan, dan teori pembelajaran bahan.

2) Memiliki pemahaman yang jelas.

3) Relevan dengan kurikulum yang diterapkan.

4) Sesuai dengan minat siswa.

5) Meningkatkan motivasi belajar.

6) Merangsang, menantang, dan membangkitkan aktivitas siswa.

7) Memiliki ilustrasi yang akurat dan menarik.

8) Mudah dipahami oleh siswa, bahasanya sesuai dengan tingkat pengembangan bahasa siswa.

9) Dapat mendukung keberagaman.

10) Menghargai nilai-nilai etika dominan dalam masyarakat.

F.     Prinsip Buku Ajar yang Baik

Pusat Peerbukuan Indonesia (Pusat Perbukuan 2004) mengeluarkan tujuh standar atau prinsip untuk menulis buku teks yang baik. Prinsip-prinsip tersebut termasuk prinsip makna, keaslian, fungsi, kinerja komunikatif, keterkaitan, dan prinsip penilaian. Prinsip-prinsip ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Prinsip Makna: Mendorong siswa untuk mengekspresikan ide, perasaan, dan informasi kepada orang lain secara lisan maupun tulisan.

2) Prinsip Keaslian: Pemilihan dan pengembangan materi pelajaran bahasa, termasuk dalam bentuk pelajaran atau pidato tertulis atau lisan, memberikan banyak peluang bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan bahasa mereka.

3) Prinsip Keterkaitan: Menyusun materi dengan mempertimbangkan keberlanjutan dan keterkaitan antar bagian, memastikan bahwa siswa dapat bekerja atau belajar secara berkelanjutan.

4) Prinsip Fungsi: Memilih metode dan teknik pembelajaran yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran yang luas.

5) Prinsip Kinerja Komunikatif: Menggunakan berbagai kegiatan pembelajaran, seperti observasi, praktik, dan latihan, untuk mendukung pengembangan kompetensi siswa.

6) Prinsip Keterkaitan (Kontekstual): Berkaitan dengan penggunaan media dan sumber belajar, memerlukan penggunaan media pendidikan dan sumber belajar yang memenuhi persyaratan tertentu, seperti memberikan pengalaman belajar langsung kepada siswa.

7) Prinsip Penilaian: Membutuhkan sistem penilaian yang memenuhi persyaratan berikut: mengukur kompetensi siswa secara langsung, mendorong siswa untuk meningkatkan semua keterampilan mereka, dan mengarahkan kemampuan siswa dalam pembelajaran.

Berdasarkan pendapat yang disebutkan di atas, standar materi pembelajaran yang baik mencakup tiga aspek, yaitu keberadaan konten, penyajian materi, dan bahasa serta kemudahan membaca.

1) Konten materi pembelajaran harus sesuai dengan kurikulum, memiliki ketegasan dan kejelasan dalam konsep linguistik atau sastra, bermakna, menghormati perbedaan dalam kehidupan siswa, dan juga menghormati nilai-nilai yang dominan dalam masyarakat. Selain itu, upaya dilakukan untuk menghubungkan isi materi pembelajaran dengan topik-topik lain.

2) Penyajian materi harus memicu minat dan motivasi siswa untuk belajar. Oleh karena itu, presentasi harus disertai dengan ilustrasi yang menarik dan mudah dipahami, mendorong presentasi, dan siswa harus aktif dalam pembelajaran mereka. Materi juga harus diatur secara metodis dan bervariasi, dari yang mudah hingga sulit, dari konkret hingga abstrak, dan dari yang dekat dengan kehidupan siswa (lokal) hingga yang jauh (internasional), sehingga mencakup beragam pembicara dan bahasa tertulis, serta mencakup berbagai sumber (cetak, elektronik, atau dari berbagai latar belakang).

3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan tingkat perkembangan siswa sehingga mudah dipahami oleh mereka. Oleh karena itu, bahasa buku harus efektif, sederhana, sopan, dan menarik. Selain itu, bahasa buku harus memperhatikan kesesuaian dengan kebutuhan dan keinginan siswa, baik dalam keragaman maupun fungsinya: tertulis atau lisan, formal atau informal.

G.    Evaluasi Buku Ajar

Buku ajar memainkan peran besar dalam proses pembelajaran (Azhar et al. 2022), maka buku tersebut mesti berkualitas. Untuk mendapatkan buku berkualitas, perlu untuk dilakukan penilaian. Karena penilaian itu akan memberikan kritikan-kritikan perbaikan menuju kesempurnaan (Azhar 2023). Untuk menilai kelayakan isi buku teks, ada aspek-aspek yang perlu dievaluasi, yaitu konten/materi, bahasa, penyajian materi, dan ilustrasi. Rincian untuk aspek-aspek ini adalah sebagai berikut (Pendidikan 2016):

1. Aspek Materi:

   - Harus mampu menjaga kebenaran dan keakuratan materi, memperbarui data dan konsep, dan dapat mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.

   - Penggunaan sumber daya materi yang benar secara teori dan eksperimental.

   - Mendorong kemunculan kemandirian dan inovasi.

   - Mampu memotivasi pengembangan diri.

2. Aspek Bahasa:

- Penggunaan bahasa (ejaan, kata-kata, kalimat, paragraf) yang akurat, langsung, jelas, dan sesuai dengan tingkat perkembangan usia.

   - Ilustrasi materi fisik, baik berupa teks atau gambar, yang sesuai dengan tingkat perkembangan pembaca dan mampu menggambarkan materi/konten.

3. Aspek Penyajian Materi:

   - Penyajian materi buku harus dilakukan dengan cara yang menarik (kohesif, langsung, mudah dimengerti, interaktif), sehingga dapat menjaga integritas makna yang akan disampaikan dengan benar.

   - Ilustrasi fisik, baik berupa teks atau gambar, yang menarik dan sesuai dengan tingkat perkembangan pembaca, serta dapat menggambarkan materi/konten.

4. Aspek Ilustrasi:

   - Ukuran buku seharusnya sesuai dengan tingkat perkembangan usia dan materi/konten buku.

   - Penataan elemen sampul buku yang sesuai dan kohesif.

   - Memberikan warna pada elemen tata letak harus seimbang dan dapat menjelaskan fungsi.

   - Penggunaan huruf dan ukuran font disesuaikan dengan tingkat perkembangan usia.

   - Ilustrasi yang digunakan harus mampu menggambarkan pesan yang akan disampaikan.

 

 

 

 

Daftar Pustaka

Azhar, Muhammad. 2023. “Evaluasi Buku Ilmu Sharaf Untuk Pemula Karya Abu Razin Dan Ummi Razin Dengan Standar Yang Ditetapkan Oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Indonesia.” Universitas Islam Negeri Sultan Saryif Kasim Riau.

Azhar, Muhammad, Hakmi Wahyudi, Promadi Karim, and Jon Pamil. 2022. “Arabic Language Learning Progress in Darussakinah Batu Bersurat Islamic Boarding School.” Lisanan Arabiya: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 6 (2): 285–307.

Kosasih, E. 2021. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Pendidikan, Menteri. 2016. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Buku Yang Digunakan Oleh Satuan Pendidikan, issued 2016.

Pusat Perbukuan. 2004. Pedoman Penilaian Buku Pelajaran Bahasa Indonesia Dan Sastra Indonesia SD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Salma. 2021. “Fungsi Bahan Ajar: Pengertian, Tujuan, Dan Manfaatnya.” Penerbitdeepublish.Com. 2021. https://penerbitdeepublish.com/fungsi-bahan-ajar/.

Tarigan, Henri Guntur, and Djago Tarigan. 2009. Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa.

الخوالدة, محمد محمود. 2004. أسس بناء المناهج التربوية وتصميم الكتاب التعليمي. عمان: دار المسيرة والتوزيع.

الغالي, ناصر عبد الله, and عبد الحميد عبد الله. 1991. أسس أعداد الكتب التعليمية لغير الناطقين بالعربية. الرياض: دار الغالي.

كامل, الناقة، محمود. 1430. وقائع ندوات تعليم اللغة العربية لغير الناطقين بها الجزء الثاني. مكتبة التربية العربي لدول الخليج.

 

Related Post:




0 Response to "Buku Ajar: Defenisi, Fungsi, Karakteristik dan Penilaian Buku Ajar"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel