بسم الله الرحمن الرحيم، الحمد لله رب العالمين، اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد ، لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين

Pendekatan dan Metode Pembelajaran ; Metode-Metode Pembelajaran, Bentuk Metode dan Teknik Pendidikan Islam, Prinsip-Prinsip Metode Mengajar, Cara Melaksanakan Pengajaran

Metode-Metode Pembelajaran, Bentuk Metode dan Teknik Pendidikan Islam, Prinsip-Prinsip Metode Mengajar, Cara Melaksanakan Pengajaran

D.    Metode-Metode Pembelajaran

Secara historis, sejak masa awal para pendidikan muslim telah menggunakan berbagai macam pendekatan dan teknik-teknik mengajar yang beraneka ragam, antara lain seperti metode atau tariqah al-qudwah (contoh teladan), tariqah al-mau’izah (pengajaran dan nasehat), tariqah bi al-‘adah atau tariqah bi al-adah atau tariqah al-tadrib (latihan dan pembiasaan), tariqah al-mulahazah (pengawasan dan pemantauan), tariqah hal al-musykilah (pemecahan masalah), tariqah al-iktisyafah (penemuan), dan bermacam-macam lagi.[6]
Di antara metode-metode yang disebutkan di atas, serta metode-metode lainnya sebagaimana akan diuraikan berikut ini, merupakan metode pembelajaran yang khas, yaitu:

1.    Metode Hiwar

Metode hiwar (dialog) ini terbagi kepada hiwar Qur’ani dan hiwar Nabawi, tetapi keduanya tetap merupakan dialog silih berganti antara dua pihak atau lebih, tentang suatu tema yang dengan sengaja diarahkan kepada suatu tujuan yang dikehendaki. Proses penerapannya yang khas menghasilkan nilai-nilai eduktif yang tinggi. Hal tersebut antara lain:
a.    Dialog berlangsung secara dinamis
b.    Ketertarikan peserta didik untuk mengikuti terus pembicaraan itu karena ingin tahu kesimpulannya
c.    Situasi dan setting sosial yang dapat membangkitkan perasaan dan menimbulkan kesan dalam jiwa peserta didik
d.   Metode hiwar dilakukan dengan baik

2.    Metode Qisasi

Metode qisasi (kisah), baik qiasasi Qur’ani maupun qisasi Nabawi, kedua-duanya menekankan penuturan tentang kisah-kisah yang terdapat dalam al-Qur’an, maupun yang didasarkan pada sira Nabi. Penerapan metode qisasi sebagai metode pembelajaran pada bidang studi pendidikan agama Islam mengandung nilai edukasi yang tinggi.

3.    Metode Amsal

Metode amsal (perumpamaan) biasanya digunakan oleh pendidik dengan pengungkapan yang hampir sama dengan metode qisasi yaitu dengan berceramah atau membaca teks.

4.    Metode al-‘Adah

Metode al-‘Adah (pembiasaan) ialah pengulangan. Metode al-‘Adah ini merupakan metode yang strategis dalam pembentukan sikap dan nilai, terutama dalam pembentukan kepribadian peserta didik sebagai tujuan asasi pendidikan Islam.

5.    Metode al-Qudwah

Metode al-qudwah (keteladanan) ini berpusat pada pendidik. Keteladan personal para pendidik merupakan kunci keberhasilan dalam menerapkan metode ini.

6.    Metode al-‘Ibrah wa al-Mau’izah

Pendidikan Islam memberikan perhatian khusus kepada metode al-‘ibrah (I’tibar) agar peserta didik dapat mengambil kisah-kisah dalam Qur’an dan Hadist serta tokoh-tokoh al-salafa al-salih. Metode mau’izah (pengajaran melalui nasehat) merupakan metode yang cukup efektif untuk menyentuh hati dan perasaan.

7.    Metode al-Targib wa al-Tahri

Metode al-targib wa al-tahrib didasarkan atas fitrah manusia yang menginginkan kebahagian, kesenangan dan keselamatan serta tidak mengingnkan kepedihan dan kesengsaraan.[7]

8.    Metode Ceramah

Metode ini suatu cara pengajian atau penyampaian informasi melalui penuturan secara lisan oleh pendidik kepada peserta didik.

9.    Metode Tanya Jawab

 Suatu cara mengajar dimana seorang guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada murid tentang bahan pelajaran.

10.    Metode Diskusi

Suatu cara penyajian/ penyampaian bahan pembelajaran dimana pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menganalisis secara ilmiah.

11.    Metode Pemberian Tugas

 Suatu cara mengajar dimana seorang guru memberikan tugas-tugas tertentu kepada murid-murid.

12.    Metode Demontrasi

Suatu cara mengajar dimana guru mempertunjukkan tentang proses sesuatu, atau pelaksanaan sesuatu sedangkan murid memperhatikannya.

13.    Metode Eksperimen

Suatu cara mengajar dengan menyuruh murid melakukan suatu percobaan.

14.    Metode Kerja Kelompok

Suatu cara mengajar dimana guru membagi murid-muridnya ke dalam kelompok.

E.     Bentuk Metode dan Teknik Pendidikan Islam

Bentuk-bentuk metode pendidikan Islam yang relevan dan efektif dalam pengajaran ajaran Islam adalah:
1.    Metode diakronois dan sinkronis-analitis
Suatu metode mengajarkan ajaran Islam yang menonjolkan aspek sejarah. Metode diakronis dan metode sinkronos-analitis menggunakan asumsi dasar sebagai berikut:
a.    Islam adalah wahyu ilahi yang berlainan dengan kebudayaan sebagi hasil daya cipta rasa dan rasa manusia (Q.S. 53: 3-4)
b.    Islam adalah agama yang sempurna (Q.S. 5: 3)
c.    Islam merupakan suprasistem yang memiliki beberapa sistesten, subsistem dan komponen (Q.S. 41: 37)
d.   Wajib bagi umat Islam untuk mengajak kebijakan dan melarang perbuatan kejahatan (Q.S. 3: 104)
e.    Wajib bagi umat Islam untuk mengajak orang lain ke jalan Allah (Q.S. 16: 12)
f.     Wajib bagi umat Islam untuk menyampaikan rislah Islam kepada orang lain
g.    Wajib bagi setiap umat Islam untuk memperdalam ajaran Islam (Q.S. 9: 122)
2.    Metode problem solving empiris (tajribiyah)[8]
Metode problem solving dan metode empiris menggunakan asumsi dasar sebagai berikut:
a.    Norma (ketentuan) kebijakan dan kemungkaran sekali ada dan diterangkan dalam Islam (Q.S. 3: 104)
b.    Ajaran Islam merupakan jalan menuju pada ridha Allah SWT (Q.S. 48: 29)
c.    Ajaran Islam risalah atau pedoman hidup dunia dan akhirat (Q.S. 42: 13)
d.   Ajaran Islam merupakan sumber ilmu pengetahuan (Q.S. 2: 120, 9: 122)
e.    Pemahaman terhadap ajaran Islam bersifat empiris-intuitif
3.    Metode induktif
Prosedur pelaksanaan metode induktif dapat dilakukan dengan empat tahap yaitu:
a.    Ada penjelasan dan penguraian
b.    Menampilkan pokok-pokok pikiran
c.    Identifikasi masalah
d.   Aplikasi formula yang baru
4.    Metode deduktif
Metode ini dapat diaplikasikan dengan cara-cara praktis, adapun teknik pendidikan Islam adalah; teknik perikalanan dan teknik pertemuan, teknik dialog, teknik bercerita, teknik metafora, teknik imitasi, teknik drill, teknik pengambilan belajar dari suatu peristiwa, teknik pembelajaran janji dan ancaman, teknik koreksi dan kritik, teknik perlombaan dan teknik Qawa’id.[9]
Sedangkan Metode pendidikan Islam yang terkenal diterapkan pula oleh para dai yang terdiri atas tiga metode yaitu:
1.      Metode Al-Hikmah , yakni metode dengan pemberian pemahaman ajaran Islam         secara filosofis yang berdasarkan pada nilai-nilai cinta dan kebijaksanaan.
2.      Metode Al-Mau’idhah , yakni metode yang menerapkan nasihat-nasihat secara lisan maupun tulisan, melalui berbagai perumpamaan, cerita, dan sindiran.
3.      Metode Mujadalah ,  yakni metode yang menggunakan perdebatan.[10]

F.     Prinsip-Prinsip Metode Mengajar

a.       Metode tersebut harus memanfaatkan teori kegiatan mandiri.
b.      Metode tersebut harus memanfaatkan hukum pembelajaran.
c.       Metode tersebut harus berawal dari apa yang sudah diketahui peserta didik.
d.      Metode tersebut harus didasarkan atas teori dan praktek yang padu dengan baik yang bertujuan menyatukan kegiatan pembelajaran.
e.       Metode tersebut harus memperhatikan perbedaan individual dan menggunakan prosedur –prosedur yang sesuai dengan ciri-ciri pribadi seperti kebutuhan , minat serta kematangan mental dan fisik.
f.       Metode harus merangsang kemampuan berfikir dan nalar para peserta didik.
g.      Metode tersebut harus disesuaikan dengan kemajuan peserta didik dalam hal keterampilan.
h.      Metode tersebut harus menyediakan bagi peserta didik pengalaman-pengalaman belajar.
i.        Metode tersebut harus menantang dan memotivasi peserta didik.
j.        Metode tersebut harus memberi peluang bagi peserta didik untuk bertanya dan menjawab pertanyaan.
k.      Kelebihan suatu metode dapat menyempurnakan kekurangan/ kelemahan metode lain.
l.        Satu metode dapat dipergunakan untuk berbagai jenis materi atau mata pelajaran yang memerlukan banyak metode.
m.    Metode Pendidikan Islam harus digunakan dengan prinsip fleksibel dan dinamis.[11]

G.    Cara Melaksanakan Pengajaran[12]

Metode ini sebagai salah satu aspek dalam suatu sistem mengajar yang dapat membantu seseorang untuk dapat mengajar bukanlah penguasaan metode-metode umum tersebut (metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan sebagainya) melainkan petunjuk tentang bagaiman merancang “jalan pengajaran”, yaitu urutan langkah mengajar:
1.    Tujuan pengajaran
2.    Kemampuan guru
3.    Keadaan alat-alat yang tersedia
4.    Jumlah murid.

Pendekatan dan Metode Pembelajaran 


________________________________________
[1]Dewi sri suryati, Ilmu pendidikan Islam, (Pekanbaru : Mutiara Pesisir Sumatera, 2015), hlm 101-102
                [2]Rmayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kalam Mulia 2002),hlm 256-261
[3]Muhammad ‘Abd al-Rahim Gunaimah, Tarikh al-Jama’ah al-Islamiyah al-Kubra, (Marokko: Dar al-Tib’ah al-Magribiyah, 1963), hlm. 177
[4]Omar Muhammad al-Toumy al-Syaibani, Filsafat Pendidikan Islam, ter. Hasan Lunggulung (Jakarta: Bulan Bintang, 1975), hlm. 553
[5]Qur’an, an-Nahl, (16: 125)
[6]Dja’far Siddik, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Citapustaka Media, 2006), hlm. 136
[7]Ibid., hlm. 137-140
[8]Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 181
[9]Muhammad Syaifudin, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Bahari Press, 2012), hlm. 103-104.
[10]Beni Ahmad Saebani, Hendra Akhdiyat, Ilmu Pendidikan jilid 1, (Bandung: Pustaka Setia.2009),hlm. 261.
[11]Ramayulis,Op, Cit, hlm,277-279
[12]Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 132


Related Post:




0 Response to "Pendekatan dan Metode Pembelajaran ; Metode-Metode Pembelajaran, Bentuk Metode dan Teknik Pendidikan Islam, Prinsip-Prinsip Metode Mengajar, Cara Melaksanakan Pengajaran"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel