Tulisan Ilmiah dan Jenis Tulisan Ilmiah , bentuk bentuk tulisan ilmiah tulisan ilmiah pdf tulisan ilmiah populer ciri ciri tulisan ilmiah pengertian tulisan ilmiah menurut para ahli syarat tulisan ilmiah perbedaan tulisan ilmiah dan non ilmiah sistematika tulisan ilmiah
Monday, July 16, 2018
Add Comment
A. Latar Belakang
Penyusunan tulisan ilmiah harus sistematis agar pembaca mudah memahaminya. Sistematis berarti urutannya teratur, terarah, dan menganut cara penyusunan tertentu. Selanjutnya, apa yang ditulis harus benar. Ini berarti analisa dan pebuktiannya meyakinkan. Apa yang disusun harus benar, dasar-dasar teorinya harus kuat, keterkaitannya tidak menyimpang, dan siapa saja yang menelitinya dengan metode yang sama harus menghasilkan hal yang sama.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Tulisan Ilmiah
Tulisan ilmiah adalah tulisan hasil pemikiran ilmiah tentang disiplin ilmu tertentu yang disusun secara sistematis, logis, utuh, dan bertanggung jawab dengan menggunakan bahasa yang benar. Pemikiran ilmiah berarti karya itu memenuhi prinsip-prinsip ilmiah, berdasarkan telaah ilmu tertentu, dan secara metodologi dapat dipertanggung jawabkan.[1]
Penyusunan tulisan ilmiah harus sistematis agar pembaca mudah memahaminya. Sistematis berarti urutannya teratur, terarah, dan menganut cara penyusunan tertentu. Selanjutnya, apa yang ditulis harus benar. Ini berarti analisa dan pebuktiannya meyakinkan. Apa yang disusun harus benar, dasar-dasar teorinya harus kuat, keterkaitannya tidak menyimpang, dan siapa saja yang menelitinya dengan metode yang sama harus menghasilkan hal yang sama.
B. Jenis-jenis Tulisan Ilmiah
1. Paper
Tulisan ilmiah yang panjang isinya kurang lebih lima halaman. Biasanya disusun untuk memenuhi permintaan dosen mata kuliah tertentu.
2. Makalah
Penulisan ilmiah yang disusun untuk dibahas pada pertemuan ilmiah berupa seminar atau simposiaum. Makalah biasanya berisi hasil penelitian atau kajian ilmu tertentu atau berupa penemuan baru sebagai tanda bahwa disiplin ilmu yang bersangkutan berkembang.
3. Modul
Tulisan ilmiah yang berisi uraian tentang mata kuliah tertentu yang didasarkan pada keperluan pertemuan dalam perkuliahan. Dalam satu semester perkuliahan dibagi 16 kali pertemuan. Modul dengan sendirinya dibagi atas 16 bagian. Setiap bagian terurai dari tujuan khusus yang akan dicapai, uraian secara rinci pokok bahasan yang dimaksud, bahan pengajaran, bahan evaluasi, dan tugas-tugas yang harus dikerjakan.
4. Diktat
Tulisan ilmiah yang lebih panjang dari modul. Diktat digunakan dalam perkuliahan. Diktat sudah terurai menurut bab, diketik secara rapi, distentsil, digandakan sebanyak keperluan.
5. Laporan Penelitian
Tulisan ilmiah yang melaporkan tentang pelaksanaan dan hasil-hasil penelitian.
6. Skripsi
Tulisan ilmiah yang ditulis untuk memenuhi persyaratan mengakhiri studi bagi program S1, guna mencapai gelar sarjana.
7. Tesis
Tulisan ilmiah yang disusun untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh ujian S2 magister (Master).
8. Disertasi
Tulisan ilmiah yang disusun untuk mencapai derajat akadeis doctor atau S3.
9. Buku
Tulisan ilmiah yang berhasil diterbitkan dalam julah yang relative besar dan biasanya diperjual-belikan.[2]
C. Syarat-Syarat Tulisan Ilmiah
Andrews mengemukakan lima prinsip dasar sebagai patokan tulisan yang baik[3], yakni:
1. Accurate (Akurat)
2. Clear (Jelas)
3. Concise (Ringkas)
4. Conventional (Konvensional)
5. Approprate (Padu atau Utuh)
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar suatu tulisan disebut ilmiah. Syarat-syarat tersebut adalah:
1. Komunikatif
Tulisan ilmiah harus komunikatif berarti uraian seharusnya dipahami pembaca. Usahakan agar pembaca tidak mengeluh atau kesulitan dalam memahami bacaan tersebut. Oleh karena itu, harus menggunakan kata atau kalimat yang lugas sehingga tidak menimbulkan salah paham. Seacara ideal pemahaman antar penulis dengan pembaca harus sama.
2. Bernalar
Tulisan ilmiah harus bernalar artinya tulisan tersebut harus sistematis. Isi pikiran yang dikemukakan berurutan secara bersistem, berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Tulisan ilmiah harus mengikuti metode penulisan yang tepat.
3. Logis
Artinya apa yang dipaparkan harus masuk akal, benar, baik secara empiris maupun secara logika. Rumusan, masalah, pernyataan, pengujian, penilaian, dan pembuktiannya harus masuk akal.
4. Ekonomis
Berarti pada kalimat yang digunakan harus dipilih sedemikian rupa sehingga padat dan berisi. Tulisan ilmiah tidak boleh bertele-tele, harus segera menjelaskan inti. Pernyataan, uraian, pembuktian, dan kesimpulannya tidak mengandung luapan perasaan, atau karena berbagai pertimbangan terpaksa menggunakan bahasa yang bersifat basa-basi. Ini tidak berarti kata dan kalimat yang menggunakan melanggar tata krama atau kode etik penulisan.
5. Berdasarkan Landasan Teori yang Kuat
Untuk mendapatkan teori yang kuat, penulis harus banyak membaca dan membandingkan antara teori yang satu dengan teori yang lainnya. Teori yang kuat adalah teori yang dihargai dan diakui oleh sesama ahli dalm disiplin ilmu yang bersangkutan.
6. Relevan dengan Disiplin Ilmu yang Bersangkutan
Tulisan ilmiah harus relevan dengan disiplin ilmu yang bersangkutan.Kalau tulisa itu adalah masalah ekonomi,maka teori yang digunakan, pendekatan, dan nafas pembeberan harus berlandaskan prinsip-prinsip ekonomi.
7. Mempunyai Sumber Teori yang Mutakhir
Berkaitan dengan landasan teori yang digunakan, maka harus diusahakan agar teori yang digunakan adalah teori mutakhir. Kemutakhiran suatu teori atau tulisan akan segera terlihat dari daftar pustaka yang digunakan. Biasanya karya ilmiah menggunakan buku acuan yang diterbitkan limatahun terakhir saat tulisan itu disusun.
8. Bertanggung Jawab
Tulisan iolmiah harus Dapat dipertanggungjawabkan oleh penulisnya. Pertanggungjawaban tersebut adalah tentang sumber data, buku acuan, sumber kutipan, dan kejujuran data. Selain itu, tulisan tersebut harus mengindahkan norma sosial yang berlaku, norma agama, dan hukum atau peraturan yang berlaku. Sebab kalau tidak mengindahkan norma-norma tersebut, maka akan menimbulkan keresahan yang mengikbatkan penulisnya akan berurusan dengan pihak yang berwenang.[4]
D. Unsur Tulisan Ilmiah
Banyak unsur yang membentuk tulisan ilmiah, diantaranya ialah kata, kalimat, paragraf, keutuhan, koherensi, dan diksi.[5] Kata, kalimat dan paragraf berhubungan dengan struktur. Sedangkan keutuhan, koherensi dan diksi berhubungan dengan unsur yang membentuk tulisan secara menyeluruh.
Kata, kalimat dan paragraf harus koherensif, maksudnya unsur-unsur ini berhubungan satu dengan yang lain. Kalimat yang satu dengan kalimat lain harus saling menunjang, demikian pula antara paragraf dengan paragraf harus saling berkaitan.
Pikiran yang tertuang dalam tulisan ilmiah harus utuh, maksudnya merupakan satu kesatuan. Tulisan itu merupakan fragmen yangn menyebabakan pembaca harus mencari sambungannya. Jadi, harus di usahakan agar tulisan itu tersususn secara lengkap dan selesai sehingga pembaca mendapat gambaran yang utuh dan menyeluruh.
Unsur terakhir pada tulisan ilmiah yaitu diksi. Diksi adalah keterampilan penulis memilih kata dan kalimat yang mendukung beberapa pikiran. Kata dan kalimat yang di pilih harus efektif dan bermakna. Kata yang dipilih harus betul-betul berfungsi dan disesuakan benar dengan tingkatan makna kata yang di ikutinya.
E. Bentuk Dan Susunan Naskah
Bentuk dan susunan karya ilmiah pada umumnya mempunyai ciri yang hampir sama di semua perguruan tinggi atau akademi. Tetapi ada pula perbedaan dalam tata lahir, karena selera yang yang di anut dan in merupakan ciri tersendiri yang membedakan satu fakultas dengan fakultas lain atau antara satu perguruan tinggi dengan perguruan tinggi yang lainnya.
Perbedaan bentuk mungkin pada penggunaan format kertas, pada tata letak halaman judul, sampul, jarak baris dan spasi, serta beberapa teknik tertentu sesuai aturan yang di anut. Pada susunan isi naskah mungkin ada pula perbedaan, namun pada umumnya mempunyai persamaan.
Susunan naskah pada umumnya terdiri dari atas tiga bagian, yaitu : bagian mka atau bagian pendahuluan, bagian isi atau bagian badan, bagian lampiran atau bagian akhir. Berikut ini contoh struktur isi dan format skripsi pada Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau sesuai dengan keputusan dekan nomor : 29/F.II/R/2009.
1. Susunan Tulisan Ilmiah Untuk penelitian informil, terdiri atas :
a. Bagian muka skripsi, berisi :
1. Halaman sampul atau cover skripsi
2. Halaman judul
3. Halaman pengajuan
4. Halaman persetujuan pembimbing
5. Halaman pengesahan tim penguji
6. Halaman penghargaan
7. Halaman abstrak
8. Halaman daftar isi
9. Halaman daftar tabel (jika ada)
10. Halaman daftar gambar, grafik, diagram, lukisan, peta (jika ada)
11. Halaman ilustrasi
12. Halaman pedoman transliterasi
b. Bagian isi skripsi
Bab I Pendahuluan, berisi :
1. Latar belakang
2. Penegasan istilah
3. Permasalahan
a. Identifikasi masalah
b. Batasan masalah
c. Rumusan masalah
4. Tujuan dan kegunaan penelitian
Bab II Kajian Teori
1. Konsep teoritis
2. Penelitian yang relevan
3. Konsep operasional
4. Asumsi dan hipotesis (jika di butuhkan)
Bab III Metode Penelitian
1. Waktu dan tempat penelitian
2. Objek dan subjek penelitian
3. Populasi dan sampel
4. Teknik pengumpulan data
5. Teknik analisi data
Bab IV Penyajian Hasil Penelitian
1. Deskripsi lokasi penelitian
2. Penyajian data
3. Analisis data
Bab V Penutup
1. Kesimpulan
2. Saran
c. Bagian akkhir skripsi, berisi :
1. Daftar referensi
2. Lampian-lampiran
3. Daftar riwayat hidup penulis
2. Susunan Tulisan Ilmiah Untuk penelitian tindakan kelas (classroom action research), terdiri atas:
a. Bagian muka skripsi, berisi :
1. Halaman sampul atau cover skripsi
2. Halaman judul
3. Halaman pengajuan
4. Halaman persetujuan pembimbing
5. Halaman pengesahan tim penguji
6. Halaman penghargaan
7. Halaman abstrak
8. Halaman daftar isi
9. Halaman daftar tabel (jika ada)
10. Halaman daftar gambar, grafik, diagram, lukisan, peta (jika ada)
11. Halaman ilustrasi
12. Halaman pedoman transliterasi
b. Bagian isi skripsi,
Bab I Pendahuluan, berisi
1. Latar belakang
2. Defenisi isttilah
3. Rumusan masalah
4. Tujuan dan manfaat penelitian
Bab II Kajian Teori
1. Konsep teoritis
2. Penelitian yang relevan
3. Hipotesis tindakan
4. Indikator keberhasilan
Bab III Metode Penelitian
1. Objek dan subjek penelitian
2. Tempat penelitian
3. Rancangan penelitian
4. Jenis dan teknik pengumpula data
5. Observasi dan refleksi
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Deskripsi setting penelitian
2. Hasil penelitian
3. Pembahasan
Bab V Penutup
1. Kesimpulan
2. Saran
c. Bagian akhir skripsi, berisi :
1. Daftar referensi
2. Lampiaran-lampiran
3. Daftar riwayat hidup penulis
3. Susunan Tulisan Ilmiah Untuk penelitian kepustakaan (liberary research), terdiri atas :
a. Bagian muka skripsi, berisi :
1. Halaman sampul atau cover skripsi
2. Halaman judul
3. Halaman pengajuan
4. Halaman persetujuan pembimbing
5. Halaman pengesahan tim penguji
6. Halaman penghargaan
7. Halaman abstrak
8. Halaman daftar isi
9. Halaman daftar tabel (jika ada)
10. Halaman daftar gambar, grafik, diagram, lukisan, peta (jika ada)
11. Halaman ilustrasi
12. Halaman pedoman transliterasi
b. Bagian isi skripsi,
Bab I Pendahuluan, berisi :
1. Latar belakang
2. Penegasan istilah
3. Permasalahan
a. Identifikasi masalah
b. Batasan masalah
c. Rumusan masalah
4. Tujuan dan kegunaan penelitian
Bab IIKajian Teori
1. Konsep teoritis
2. Penelitian yang relevan
3. Konsep operasional (jika di butuhkan)
4. Asumsi dan hiotesis (jika ada)
Bab III Metode Penelitian
1. Waktu dan tempat penelitian
2. Objek dan subjek penelitian
3. Jenis dan sumber data
4. Teknik pengumpulan data
5. Teknik analisis data
Bab IV Penyajian dan Analisis Data
1. Profil objek/lembaga/lokasi/tokoh yang diteliti
2. Penyajian data
3. Analisis data
Bab V Penutup
1. Kesimpulan
2. Saran
c. Bagian akhir skripsi, berisi :
1. Daftar referensi
2. Lampiran-lampiran
3. Daftar riwayat hidup penulis
BAB III
PENUTUP
Tulisan ilmiah adalah tulisan hasil pemikiran ilmiah tentang disiplin ilmu tertentu yang disusun secara sistematis, logis, utuh, dan bertanggung jawab dengan menggunakan bahasa yang benar.
Pikiran yang tertuang dalam tulisan ilmiah harus utuh, maksudnya merupakan satu kesatuan. Tulisan itu merupakan fragmen yangn menyebabakan pembaca harus mencari sambungannya. Jadi, harus di usahakan agar tulisan itu tersususn secara lengkap dan selesai sehingga pembaca mendapat gambaran yang utuh dan menyeluruh.
Unsur terakhir pada tulisan ilmiah yaitu diksi. Diksi adalah keterampilan penulis memilih kata dan kalimat yang mendukung beberapa pikiran. Kata dan kalimat yang di pilih harus efektif dan bermakna. Kata yang dipilih harus betul-betul berfungsi dan disesuakan benar dengan tingkatan makna kata yang di ikutinya.
DAFTAR PUSTAKA
Nursalim AR, Pengantar Kemampuan Berbahasa Indonesia Berbasis Kompetensi,
Pekanbaru: zanafa, 2011
Drs. Madyo Ekosusilo dan Drs. Bambang Triyanto, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah,
Semarang, Effhar Semarang, 1999
[1] Nursalim AR, Pengantar Kemampuan Berbahasa Indonesia Berbasis Kompetensi, Pekanbaru: zanafa, 2011, Hal 89.
[2] ibid, hal 90.
[3] Drs. Madyo Ekosusilo dan Drs. Bambang Triyanto, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Semarang, Effhar Semarang, 1999, hal 14.
[4] ibid, hal 93.
[5] Ibid, hlm. 95
0 Response to "Tulisan Ilmiah dan Jenis Tulisan Ilmiah , bentuk bentuk tulisan ilmiah tulisan ilmiah pdf tulisan ilmiah populer ciri ciri tulisan ilmiah pengertian tulisan ilmiah menurut para ahli syarat tulisan ilmiah perbedaan tulisan ilmiah dan non ilmiah sistematika tulisan ilmiah"
Post a Comment