Prinsip-Prinsip Evaluasi dalam Pendidikan Islam dan Jenis-Jenis Evaluasi Pendidikan Islam, prinsip evaluasi pendidikan pdf prinsip dan syarat evaluasi syarat syarat evaluasi pendidikan islam evaluasi dalam pendidikan islam pdf teknik evaluasi dalam pendidikan islam makalah evaluasi dalam pendidikan islam pdf ciri ciri evaluasi dalam pendidikan islam metode evaluasi pendidikan islam
Tuesday, July 10, 2018
Add Comment
Prinsip-Prinsip Evaluasi dalam Pendidikan Islam dan Jenis-Jenis Evaluasi Pendidikan Islam
D. Prinsip-Prinsip Evaluasi dalam Pendidikan Islam
Evaluasi adalah penilaian
tentang suatu aspek yang dihubungkan dengan situasi aspek lainnya, sehingga
diperoleh gambaran menyeluruh yang ditinjau dari beberapa segi. Sehubungan
dengan itu, dalam pelaksanaan evaluasi harus diperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut :
1. Prinsip Umum
Agar evaluasi akurat dan
bermanfaat bagi pesertaa didik dan masyarakat, maka evaluasi harus menerapkan
seperangkat prinsip-prinsip umum sebagai berikut :
a. Valid
Evaluasi mengukur apa yang
seharusnya diukur dengan menggunakan jenis tes yang terpercaya dan shahih.
Artinya, adanya kesesuaian alat ukur dengan fungsi pengukuran dan sasaran
pengukuran. Apabila alat ukur tidak memiliki keshahihan yang tidak dapat dipertanggung
jawabkan maka data yang dihasilkan juga salah dan kesimpulan yang ditarik juga
salah.
b. Berorintasi
Kepada Komponen
Evaluasi harus memiliki
pencapaian kompetensi peserta didik yang meliputi seperangkat pengetahuan,
sikap keterampilan dan nilai yang terefleksi dalam kebiasaan berfikir dan
bertindak. Dengan berpijak pada kompetensi ini maka, ukuran-ukuran keberhasilan
pembelajaran akan dapat diketahui secara jelas dan terarah.
c. Berkelanjutan
Evaluasi harus dilakukan secara
terus menerus dari waktu kewaktu untuk mengetahui secara menyeluruh
perkembangan peserta didik, sehingga kegiatan dan unjuk kerja peserta didik
dapat dipantau melalui penilaian.
d. Menyeluruh
Evaluasi harus dilakukan secara
menyeluruh, yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dan
meliputi seluruh materi ajar serta berdasarkan pada strategi dan prosedur
penilaian. Dengan berbagai bukti hasil belajar peserta didik yang dapat
dipertanggung jawabkankepada semua pihak.
e. Bermakna
Evaluasi diharapkan mempunyai
makna yang signifikan bagi semua pihak. Untuk itu hendaknya evaluasi mudah
difahami dan dapat ditindak lanjuti oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
f. Adil dan
objektif
Evaluasi harus mempertimbangkan
rasa keadilan bagi peserta didik dan objetifitas pendidik, tanpa membedakan
jenis kelamin, latar belakang etnis, budaya, dan berbagai hal yang memberikan
kontribusi pada pembelajaran. Sebab ketidak adilan dalam penilaian dapat
menyebabkan menurunnya motivasi belajar siswa karena mereka merasa
dianaktirikan.
g. Terbuka
Evaluasi hendaknya dilakukan
secara terbuka bagi berbagai kalangan. Sehingga keputusan tentang keberhasilan
peserta didik jelas bagi pihak-pihak yang berkepentingan tanpa ada rekayasa dan
yang disembunyikan sehingga tidak merugikan semua pihak.
h. Ikhlas
Ikhlas merupakan kebersihan
niat atau hati pendidik, bahwa ai melakukan evaluasi itu dalam rangka efesiensi
tercapainya tujuan pendidikan, dan bagi kepentingan peserta didik, dengan niat
ikhlas karena Allah SWT.
i. Praktis
Praktis berarti mudah
dimengerti dan dilaksanakan dengan beberapa indikator, yaitu : hemat waktu,
biaya dan tenaga, mudah di adminitrasikan, mudah menskor dan mengolahnya, dan
mudah ditafsirkan.
j. Dicatat dan akurat
Hasil dari setiap evaluasi
prestasi peserta didik harus secara sistematis dan komprehensif dicatat dan
disimpan, sehingga sewaktu-waktu dapat dipergunakan.
k. Sistematis
Evaluasi dilakukan secara
berencana dan bertahap mengikuti langkah-langkah yang baku.
l. Menggunakan
acuan kriteria
Evaluasi didasarkan pada ukuran
pencapaian kompotensi yang ditetapkan.
m. Akuntabel
Evaluasi dapat
dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
2. Prinsip Khusus
a. Adanya jenis
penilaian digunakan memungkinkan adanya kesempatan terbaik dan maksimal bagi
peserta didik menunjukkan kemampuan hasil belajar mereka.
b. Setiap pendidik
harus mampu melaksanakan prosedur penilaian, dan pencatatan secara tepat dan
kemampuan serta hasil belajar yang dicapai peserta didik.
Dari uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa dalam pendidikan islam, evaluasi merupakan salah satu
komponen dari sistem pendidikan islam yang harus dilakukan secara sistematis
dan terencana sebagai alat untuk mengukur keberhasilan atau target yang akan
dicapai dalam proses pendidikan islam dan proses pembelajaran.
Evaluasi akan terlaksana dengan
baik jika sesuai dengan perencanaan dan tujuan yang telah dicanangkan dengan
memperhatikan prinsip-prinsip evaluasi.
Adapun prinsip evaluasi yang
dkutip dari buku Abdul mujib dan Jusuf Mudzakir, yaitu :
a. Prinsip
kesinambungan (Kontinuitas)
Evaluasi tidak hanya dilakukan
setahun sekali, ataupun persemester, tetapi dilakukan secara terus-menerus,
mulai dari proses belajar mengajar sambil memperhatikan keadaan peserta
didiknya, hingga peserta didik tersebut tamat dari sekolah. Dalam ajaran islam,
prinsip kontiunitas sangat diperhatikan. Karena dengan berpegang dengan prinsip
ini, keputusan yang diambil oleh sesorang menjadi valid dan stabil sebagaimana
dijelaskan dalam QS. Fhushilat: 30
Sesungguhnya orang-orang yang
mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan
pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan:
"Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka
dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".
serta menghasilkan suatu
tindakan yang menguntungkan (QS. Al-Ahqof: 13-14)
Sesungguhnya orang-orang yang
mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah", kemudian mereka tetap
istiqamahMaka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula)
berduka cita.
Mereka Itulah penghuni-penghuni
surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai Balasan atas apa yang telah mereka
kerjakan.
b. Prinsip
Menyeluruh
Prinsip yang melihat semua
aspek, meliputi kepribadian, ketajaman hafalan, pemahaman, ketulusan,
kerajinan, sikap kerja sama, tanggung jawab dan sebagainya. Bila diperlukan,
masing-masing bidang diberikan penilaian secara khusus, sehingga peserta didik
mengetahui kelebihannya dibandimg dengan teman-temannya. Hal itu diasumsikan
bahwa tidak semua peserta didik menguasai beberapa pengetahuan dan keterampilan
secara utuh. Dalam kondisi inilah maka setiap individu yang berprestasi dapat
menerima hadiah, sekalipun pada beberapa bagian ia tertinggal dengan
teman-temannya.
c. Prinsip
Objektivitas
Dalam mengevaluasi berdasarkan
kenyataan yang sebenarnya, tidak boleh dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat
emosional dan irasional. Allah SWT menitahkan agar seseorang berlaku adil dalam
mengevaluasi sesuatu, jangan karena kebencian menjadikan ketidakobjektifan
evaluasi yang dilakukan. Firman Allah QS Al-maidah:8.
Hai orang-orang yang beriman
hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah,
menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap
sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena
adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya
Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Nabi Muhammad SAW bersabda :
andaikan Fatimah binti Muhammad itu mencuri, niscaya aku tidak
segan-segan memotong kedua tangannya”. Demikian pula halnya dengan Umar bin
Khatab yang mencabuk anaknya karena berbuat zina. Prinsip ini dapat diterapkan
bila penyelenggara pendidikan sifat-sifat utama, misalnya sifat sidiq (benar
atau jujur), ikhlas, amanah, ta’awun, ramah dan sebagainya.
E. Jenis-Jenis Evaluasi Pendidikan Islam
1) Jenis-jenis
evaluasi yang dapat diterapkan dalam pendidikan islam, berdasarkan tujuan ada
empat macam, yaitu :
a) Evaluasi
formatif
Evaluasi yang digunakan untuk
mengetahui hasil belajar yang dicapai peserta didik setelah ia menyelesaikan
progam dalam satuan bahan pelajaran pada suatu bidang studi tertentu. Jenis ini
diterapkan berdasarkan asumsi bahwa manusia memiliki banyak kelemahan ( QS.
An-Nisa’ : 28 )
Allah hendak memberikan
keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.
dan pada mulanya tidak
mengetahui apa-apa (QS. An-Nahl : 78)
dan Allah mengeluarkan kamu
dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi
kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
Sehingga pengetahuan,
keterapilan, dan sikap itu tidak dibiasakan. Untuk itu Allah menganjurkan
manusia untuk berkonsentrasi pada suatu informasi yang didalami sampai tuntas,
mulai proses pencarian, sampai pada tahap pengevaluasian. Setelah informasi itu
telah dikuasai sempurna, ia dapat beralih pada informasi yang lain (QS.
Al-Insyirah : 7-8)
b) Evaluasi
Sumatif
Evaluasi yang dilakukan
terhadap evaluasi hasil belajar peserta didik setelah mengikuti pelajaran dalam
satu semester atau akhir tahun untuk menentukan jenjang berikutnya. (QS.
Al-Insyiqaq:19)
Sesungguhnya kamu melalui
tingkat demi tingkat (dalam kehidupan)
dan (QS. Al-Qamar: 49)
Sesungguhnya Kami menciptakan
segala sesuatu menurut ukuran.
c) Evaluasi
Penempatan
Evaluasi yang dilakukan sebelum
anak mengikuti proses belajar mengajar untuk kepentingan penempatan pada
jurusan ataupun fakultas yang diinginkan.
d) Evaluasi
Diagnosis
Evaluasi terhadap hasil
penganalisisan tentang keadaan belajar peserta didik, baik merupakan
kesulitan-kesulitan atau hambatan yang ditemui dalam proses belajar mengajar.
2) jenis evaluasi
berdasakan sasaran dibedakan atas lima jenis evaluasi:
a) Evaluasi
Konteks: evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program terbaik
mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan
yang muncul dalam perencanaan
b) Evaluasi Input:
evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi
yang digunakan untuk mencapai tujuan.
c) Evaluasi
Proses: evaluasi yang ditujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai
kelancaran proses, kesesuaian dengan rencana faktor pendukung dan faktor
hambatanyang muncul dalamproses pelaksanaan dan sejenisnya.
d) Evaluasi Hasil
atau Produk: evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai
sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi,
ditingkatkan atau dihentikan.
e) Evaluasi Outcom
atau Lulusan: evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih
lanjut, yakni evaluasi lulusan setelah terjun kemasyarakat.
3) Jenis evaluasi
berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran, dibedakan atas tiga evaluasi:
a) Evaluasi
program pembelajaran: evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi
program pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspek-aspek program
pembelajaran yang lain.
b) Evaluasi proses
pembelajaran: evaluasi yang mencakup kesesuaian antara proses pembelajaran
dengan garis-garis besar program pembelajaran yang ditetapkan, kemampuan guru
dalam melaksanakan proses pembelajaran yang ditetapkan, kemampuan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran.
c) Evaluasi hasil
pembelajaran: evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap
tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
F. Ruang lingkup evaluasi
Ruang lingkup evaluasi dalam
pendidikan islam dapat dikelompokkan menjadi :
1. Evaluasi
kinerja siswa
2. Evaluasi
kinerja personil
3. Evaluasi
kinerja lembaga
4. Evaluasi
program
Kesimpulan
Dari pemaparan materi diatas
dapat disimpulkan bahwa dalam pendidikan islam, evaluasi merupakan salah satu
komponen dari sistem pendidikan islam yang harus dilakukan secara sitematis dan
terencana sebagai alat untuk mengukur keberhasilan atau target yang akan
dicapai dalam proses pendidikan islam dan proses pembelajaran.
Evaluasi akan terlaksana dengan
baik jika sesuai dengan perencanaan dan tujuan yang telah dicanangkan dengan
memperhatikan prinsip-prinsip evaluasi yang telah dipaparkan diatas.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Abdul Mujjib, Jusuf Mudzakir,
Ilmu pendidikan Islam ( Jakarta : Kencana Prenada Media )
H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan
Islam: Tinjauan teoritis dan praktis berdasarkan pendekatan interdisipliner
(Jakarta : PT. Bumi Aksara)
Hasan Basri, Beni Ahmad
Saebani, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung : CV. Pustaka Setia, 2010)
Muhammad Syaifuddin, Pengantar
Ilmu Pendidikan Islam, (Yogjakarta :Bahari Press, 2012 )
Ramayulis, Ilmu Pendidikan
Islam ( Jakarta: Kalam Mulia, 2002 )
0 Response to "Prinsip-Prinsip Evaluasi dalam Pendidikan Islam dan Jenis-Jenis Evaluasi Pendidikan Islam, prinsip evaluasi pendidikan pdf prinsip dan syarat evaluasi syarat syarat evaluasi pendidikan islam evaluasi dalam pendidikan islam pdf teknik evaluasi dalam pendidikan islam makalah evaluasi dalam pendidikan islam pdf ciri ciri evaluasi dalam pendidikan islam metode evaluasi pendidikan islam"
Post a Comment