بسم الله الرحمن الرحيم، الحمد لله رب العالمين، اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد ، لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين

Prinsip-Prinsip Evaluasi dalam Pendidikan Islam dan Jenis-Jenis Evaluasi Pendidikan Islam, prinsip evaluasi pendidikan pdf prinsip dan syarat evaluasi syarat syarat evaluasi pendidikan islam evaluasi dalam pendidikan islam pdf teknik evaluasi dalam pendidikan islam makalah evaluasi dalam pendidikan islam pdf ciri ciri evaluasi dalam pendidikan islam metode evaluasi pendidikan islam

Prinsip-Prinsip Evaluasi dalam Pendidikan Islam dan Jenis-Jenis Evaluasi Pendidikan Islam

D.    Prinsip-Prinsip Evaluasi dalam Pendidikan Islam

Evaluasi adalah penilaian tentang suatu aspek yang dihubungkan dengan situasi aspek lainnya, sehingga diperoleh gambaran menyeluruh yang ditinjau dari beberapa segi. Sehubungan dengan itu, dalam pelaksanaan evaluasi harus diperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1.    Prinsip Umum
Agar evaluasi akurat dan bermanfaat bagi pesertaa didik dan masyarakat, maka evaluasi harus menerapkan seperangkat prinsip-prinsip umum sebagai berikut  :
a.    Valid
Evaluasi mengukur apa yang seharusnya diukur dengan menggunakan jenis tes yang terpercaya dan shahih. Artinya, adanya kesesuaian alat ukur dengan fungsi pengukuran dan sasaran pengukuran. Apabila alat ukur tidak memiliki keshahihan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan maka data yang dihasilkan juga salah dan kesimpulan yang ditarik juga salah.

b.    Berorintasi Kepada Komponen
Evaluasi harus memiliki pencapaian kompetensi peserta didik yang meliputi seperangkat pengetahuan, sikap keterampilan dan nilai yang terefleksi dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Dengan berpijak pada kompetensi ini maka, ukuran-ukuran keberhasilan pembelajaran akan dapat diketahui secara jelas dan terarah.
c.    Berkelanjutan
Evaluasi harus dilakukan secara terus menerus dari waktu kewaktu untuk mengetahui secara menyeluruh perkembangan peserta didik, sehingga kegiatan dan unjuk kerja peserta didik dapat dipantau melalui penilaian.
d.    Menyeluruh
Evaluasi harus dilakukan secara menyeluruh, yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dan meliputi seluruh materi ajar serta berdasarkan pada strategi dan prosedur penilaian. Dengan berbagai bukti hasil belajar peserta didik yang dapat dipertanggung jawabkankepada semua pihak.
e.    Bermakna
Evaluasi diharapkan mempunyai makna yang signifikan bagi semua pihak. Untuk itu hendaknya evaluasi mudah difahami dan dapat ditindak lanjuti oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
f.    Adil dan objektif
Evaluasi harus mempertimbangkan rasa keadilan bagi peserta didik dan objetifitas pendidik, tanpa membedakan jenis kelamin, latar belakang etnis, budaya, dan berbagai hal yang memberikan kontribusi pada pembelajaran. Sebab ketidak adilan dalam penilaian dapat menyebabkan menurunnya motivasi belajar siswa karena mereka merasa dianaktirikan.
g.    Terbuka
Evaluasi hendaknya dilakukan secara terbuka bagi berbagai kalangan. Sehingga keputusan tentang keberhasilan peserta didik jelas bagi pihak-pihak yang berkepentingan tanpa ada rekayasa dan yang disembunyikan sehingga tidak merugikan semua pihak.
h.    Ikhlas
Ikhlas merupakan kebersihan niat atau hati pendidik, bahwa ai melakukan evaluasi itu dalam rangka efesiensi tercapainya tujuan pendidikan, dan bagi kepentingan peserta didik, dengan niat ikhlas karena Allah SWT.
i.    Praktis
Praktis berarti mudah dimengerti dan dilaksanakan dengan beberapa indikator, yaitu : hemat waktu, biaya dan tenaga, mudah di adminitrasikan, mudah menskor dan mengolahnya, dan mudah ditafsirkan.
j.    Dicatat dan akurat
Hasil dari setiap evaluasi prestasi peserta didik harus secara sistematis dan komprehensif dicatat dan disimpan, sehingga sewaktu-waktu dapat dipergunakan.
k.    Sistematis
Evaluasi dilakukan secara berencana dan bertahap mengikuti langkah-langkah yang baku.
l.    Menggunakan acuan kriteria
Evaluasi didasarkan pada ukuran pencapaian kompotensi yang ditetapkan.
m.    Akuntabel
Evaluasi dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.

2.    Prinsip Khusus
a.    Adanya jenis penilaian digunakan memungkinkan adanya kesempatan terbaik dan maksimal bagi peserta didik menunjukkan kemampuan hasil belajar mereka.
b.    Setiap pendidik harus mampu melaksanakan prosedur penilaian, dan pencatatan secara tepat dan kemampuan serta hasil belajar yang dicapai peserta didik.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pendidikan islam, evaluasi merupakan salah satu komponen dari sistem pendidikan islam yang harus dilakukan secara sistematis dan terencana sebagai alat untuk mengukur keberhasilan atau target yang akan dicapai dalam proses pendidikan islam dan proses pembelajaran.
Evaluasi akan terlaksana dengan baik jika sesuai dengan perencanaan dan tujuan yang telah dicanangkan dengan memperhatikan prinsip-prinsip evaluasi.
Adapun prinsip evaluasi yang dkutip dari buku Abdul mujib dan Jusuf Mudzakir, yaitu :
a.    Prinsip kesinambungan (Kontinuitas)
Evaluasi tidak hanya dilakukan setahun sekali, ataupun persemester, tetapi dilakukan secara terus-menerus, mulai dari proses belajar mengajar sambil memperhatikan keadaan peserta didiknya, hingga peserta didik tersebut tamat dari sekolah. Dalam ajaran islam, prinsip kontiunitas sangat diperhatikan. Karena dengan berpegang dengan prinsip ini, keputusan yang diambil oleh sesorang menjadi valid dan stabil sebagaimana dijelaskan dalam QS. Fhushilat: 30
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".
serta menghasilkan suatu tindakan yang menguntungkan (QS. Al-Ahqof: 13-14)
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamahMaka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.
Mereka Itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai Balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.
b.    Prinsip Menyeluruh
Prinsip yang melihat semua aspek, meliputi kepribadian, ketajaman hafalan, pemahaman, ketulusan, kerajinan, sikap kerja sama, tanggung jawab dan sebagainya. Bila diperlukan, masing-masing bidang diberikan penilaian secara khusus, sehingga peserta didik mengetahui kelebihannya dibandimg dengan teman-temannya. Hal itu diasumsikan bahwa tidak semua peserta didik menguasai beberapa pengetahuan dan keterampilan secara utuh. Dalam kondisi inilah maka setiap individu yang berprestasi dapat menerima hadiah, sekalipun pada beberapa bagian ia tertinggal dengan teman-temannya.
c.    Prinsip Objektivitas
Dalam mengevaluasi berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak boleh dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat emosional dan irasional. Allah SWT menitahkan agar seseorang berlaku adil dalam mengevaluasi sesuatu, jangan karena kebencian menjadikan ketidakobjektifan evaluasi yang dilakukan. Firman Allah QS Al-maidah:8.
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Nabi Muhammad SAW bersabda : andaikan Fatimah binti Muhammad itu mencuri, niscaya aku tidak  segan-segan memotong kedua tangannya”. Demikian pula halnya dengan Umar bin Khatab yang mencabuk anaknya karena berbuat zina. Prinsip ini dapat diterapkan bila penyelenggara pendidikan sifat-sifat utama, misalnya sifat sidiq (benar atau jujur), ikhlas, amanah, ta’awun, ramah dan sebagainya.

E.    Jenis-Jenis Evaluasi Pendidikan Islam

1)    Jenis-jenis evaluasi yang dapat diterapkan dalam pendidikan islam, berdasarkan tujuan ada empat macam, yaitu :



a)    Evaluasi formatif
Evaluasi yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai peserta didik setelah ia menyelesaikan progam dalam satuan bahan pelajaran pada suatu bidang studi tertentu. Jenis ini diterapkan berdasarkan asumsi bahwa manusia memiliki banyak kelemahan ( QS. An-Nisa’ : 28 )
Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.
dan pada mulanya tidak mengetahui apa-apa (QS. An-Nahl : 78)
dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.

Sehingga pengetahuan, keterapilan, dan sikap itu tidak dibiasakan. Untuk itu Allah menganjurkan manusia untuk berkonsentrasi pada suatu informasi yang didalami sampai tuntas, mulai proses pencarian, sampai pada tahap pengevaluasian. Setelah informasi itu telah dikuasai sempurna, ia dapat beralih pada informasi yang lain (QS. Al-Insyirah : 7-8)

b)    Evaluasi Sumatif
Evaluasi yang dilakukan terhadap evaluasi hasil belajar peserta didik setelah mengikuti pelajaran dalam satu semester atau akhir tahun untuk menentukan jenjang berikutnya. (QS. Al-Insyiqaq:19)
Sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan)





 dan (QS. Al-Qamar: 49)
Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.



c)    Evaluasi Penempatan
Evaluasi yang dilakukan sebelum anak mengikuti proses belajar mengajar untuk kepentingan penempatan pada jurusan ataupun fakultas yang diinginkan.
d)    Evaluasi Diagnosis
Evaluasi terhadap hasil penganalisisan tentang keadaan belajar peserta didik, baik merupakan kesulitan-kesulitan atau hambatan yang ditemui dalam proses belajar mengajar.

2)    jenis evaluasi berdasakan sasaran dibedakan atas lima jenis evaluasi:
a)    Evaluasi Konteks: evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program terbaik mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam perencanaan
b)    Evaluasi Input: evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
c)    Evaluasi Proses: evaluasi yang ditujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai kelancaran proses, kesesuaian dengan rencana faktor pendukung dan faktor hambatanyang muncul dalamproses pelaksanaan dan sejenisnya.
d)    Evaluasi Hasil atau Produk: evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.
e)    Evaluasi Outcom atau Lulusan: evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yakni evaluasi lulusan setelah terjun kemasyarakat.


3)    Jenis evaluasi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran, dibedakan atas tiga evaluasi:
a)    Evaluasi program pembelajaran: evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspek-aspek program pembelajaran yang lain.
b)    Evaluasi proses pembelajaran: evaluasi yang mencakup kesesuaian antara proses pembelajaran dengan garis-garis besar program pembelajaran yang ditetapkan, kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran yang ditetapkan, kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
c)    Evaluasi hasil pembelajaran: evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

F.    Ruang lingkup evaluasi

Ruang lingkup evaluasi dalam pendidikan islam dapat dikelompokkan menjadi :
1.    Evaluasi kinerja siswa
2.    Evaluasi kinerja personil
3.    Evaluasi kinerja lembaga
4.    Evaluasi program

Kesimpulan
Dari pemaparan materi diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pendidikan islam, evaluasi merupakan salah satu komponen dari sistem pendidikan islam yang harus dilakukan secara sitematis dan terencana sebagai alat untuk mengukur keberhasilan atau target yang akan dicapai dalam proses pendidikan islam dan proses pembelajaran.
Evaluasi akan terlaksana dengan baik jika sesuai dengan perencanaan dan tujuan yang telah dicanangkan dengan memperhatikan prinsip-prinsip evaluasi yang telah dipaparkan diatas.

DAFTAR KEPUSTAKAAN
Abdul Mujjib, Jusuf Mudzakir, Ilmu pendidikan Islam ( Jakarta : Kencana Prenada Media )
H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam: Tinjauan teoritis dan praktis berdasarkan pendekatan interdisipliner (Jakarta : PT. Bumi Aksara)
Hasan Basri, Beni Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung : CV. Pustaka Setia, 2010)
Muhammad Syaifuddin, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam, (Yogjakarta :Bahari Press, 2012 )
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam ( Jakarta: Kalam Mulia, 2002 )


Related Post:




0 Response to "Prinsip-Prinsip Evaluasi dalam Pendidikan Islam dan Jenis-Jenis Evaluasi Pendidikan Islam, prinsip evaluasi pendidikan pdf prinsip dan syarat evaluasi syarat syarat evaluasi pendidikan islam evaluasi dalam pendidikan islam pdf teknik evaluasi dalam pendidikan islam makalah evaluasi dalam pendidikan islam pdf ciri ciri evaluasi dalam pendidikan islam metode evaluasi pendidikan islam"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel