بسم الله الرحمن الرحيم، الحمد لله رب العالمين، اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد ، لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين

Pembelajaran Kalam Bahasa Arab, strategi pembelajaran kalam bahasa arab maharah kalam pdf media pembelajaran maharah kalam metode dan strategi pembelajaran bahasa arab jurnal maharah kalam teknik pembelajaran bahasa arab pendekatan metode dan strategi pembelajaran bahasa arab pendekatan maharah kalam

pengertian pembelajaran kalam, tujuan pembelajaran kalam, model pembelajaran kalam, tahapan pembelajaran kalam

PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
          Aktivitas manusia yang disebut komunikasi merupakan fenomena yang rumit dan terus menerus berubah dalam kehidupan manusia.Ciri tersebut memiliki relevansi dengan pembelajaran dan pengajaran bahasa.Dapat dikatakan bila dua orang atau lebih terlibat dalam suatu komunikasi, tentu mereka melakukan komunikasi karena berbagai alasan.Kapanpun komunikasi terjadi tentu selalu ada pembicaraan dan pendengaran, ada pembicara dan ada pendengar serta topik yang dibicarakan.Setiap manusia dituntut terampil berkomunikasi, terampil menyampaikan pikiran, gagasan, ide, perasaan, dan terampil menangkap informasi yang didapat, serta terampil pula menyampaikan informasi yangditerima. Kehidupan manusia setiap hari dihadapkan dalam berbagai kegiatan yang menuntut keterampilan berbicara. Contohnya dalam lingkungan keluarga, terjadi dialog, antara orang tua dan anak, dan komunikasi antara anak!anak itu sendiri.Ketrampilan berbicara merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa yang ingin dicapai dalam pengajaran bahasa Arab.


          Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian, komunikasi timbal balik, dan menggunakan bahasa sebagai medianya.Kegiatan berbicara ini sebenarnya merupakan kegiatan yang menarik dalam kelas bahasa.Akan tetapi seringkali terjadi sebaliknya, kegiatan berbicara menjadi tidak menarik. "ni terjadi karena penguasaan kosakata dan pola kalimat oleh sis#a masih terbatas. $amun demikian, kunci keberhasilan kegiatan tersebut sebenarnya ada pada pengajar. Apabila pengajar dapat merangsang situasi pembelajaran menjadi hidup, dapat secara tepat memilih topik pembicaraan, teknik yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa, serta memiliki kreativitas dalam mengembangkan model-model pembelajaranmaka tentu kemancetan itu tidak akan terjadi. Faktor lain yang penting dalam menghidupkan kegiatan berbicara adalah keberanian murid dan perasaan tidak takut salah. Oleh karena itu,  pengajar dituntut mampu memberikan dorongan kepada siswa agar berani berbicara. Kendatipun dengan resiko salah. Kepada siswa hendaknya ditekankan bahwa takut salah adalah kesalahan yang paling besar.Secara umum, tujuan latihan berbicara bahasa arab, untuk tingkat pemula, menengah, dan lanjut adalah agar siswa mampu berkomunikasi lisan secara baik dan benar dengan oranglain.
B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Apa pengertian pembelajaran kalam?2.      Apa tujuan pembelajaran kalam?3.      Apa saja model pembelajaran kalam?4.      Bagaimana tahapan pembelajaran kalam?

C.     TUJUAN MASALAH
1.      Untuk mengetahui apa pengertian pembelajaran kalam.
2.      Untuk mengetahui apa tujuan pembelajaran kalam.
3.      Untuk mengetahui apa saja model pembelajaran kalam.
4.      Untuk mengetahui bagaimana tahapan pembelajaran kalam.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PEMBELAJARAN KALAM        

          Ketrampilan berbicara sering juga disebut dengan istilah ta'bir. Meski demikian keduanya memiliki perbedaan penekanan, dimana kalam lebih menekankan kepada kemampuan lisan, sedangkan ta'bir disamping secara lisan juga dapat diwujudkan dalam  bentuk tulisan.
          Dalam memulai latihan berbicara, terlebih dahulu didasari oleh kemampuan memdengarkan, kemampuan penguasaan kosakata dan keberanian mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya.
Ketrampilan berbicara pada hakikatnya merupakan ketrampilan memproduksi arus sistem  bunyi artikulasi yang bertujuan untuk menyampaikan kehendak, kebutuhan perasaan, dan keinginan kepada orang lain. Dalam hal ini, kelengkapan alat ucap seseorang merupakan  persyaratan alamiah yang memungkinkan untuk memproduksi suatu ragam yang luas bunyi artikulasi, tekanan, nada, kesenyapan, dan lagu bicara. Ketrampilan ini juga didasari oleh kepercayaan didri untuk berbicara secara wajar, jujur, benar, dan bertanggungjawab dengan menghilangkan masalah psikologis seperti rasa malu, rendah diri, ketegangan, berat lidah danlain!lain.
Pengertian ketrampilan berbicara merupakan suatu ketrampilan menyampaikan pesan secara lisan kepada orang lain. Penggunaan bahasa secara lisan dipengaruhi oleh berbagai faktor secara praktis bisa kita simak, yaitu pela$alan, intonasi, pilihan kata, struktur kata dan kalimat, sistematika pembicaraan, isi pembicaraan, cara memulai dan mengakhiri  pembicaraan serta penampilan.
 Maharah al-Kalam adalah kemampuan mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata!kata untuk mengekspresikan pikiran berupa ide, pendapat, keinginan, atau perasaan kepada lawan bicara. Dalam makna yang lebih luas, berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar dan dilihat yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot tubuh manusia untuk menyampaikan pikiran dalam rangka memenuhi kebutuhannya.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN KALAM

Secara umum maharah al-kalam bertujuan agar mampu berkomunikasi lisan secara  baik dan wajar dengan bahasa yang mereka pelajari. Secara baik dan wajar mengandung arti menyampaikan pesan kepada orang lain dalam cara yang secara sosial dapat diterima.Sasaran teknik ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menggunakan  bahasa&rab pada situasi yang alami dengan sikap spontanitas kreatif, disamping penguasaan tata bahasa. lebih fokusnya adalah menyampaikan makna atau maksud yang tepat sesuai dengan tuntunan dan fungsi komunikasi pada waktu tertentu. Tujuan dari pembelajaran kalam keterampilan berbicara  mencakup beberapa hal antara lain sebagai berikut:
a.       Kemudahan berbicara peserta didik harus mendapat kesempatan yang besar untuk berlatih berbicara sampai mereka mampu mengembangkan keterampilan ini secara wajar, lancar, dan menyenangkan,  baik didalam kelompok kecil maupun dihadapan pendengar umum yang lebih besar  jumlahnya. peserta didik perlu mengembangkan kepercayaan yang tumbuh melalui latihan. 
b.      Kejelasan dalam hal ini peserta didik berbicara dengan tepat dan jelas, baik artikulasi maupun diksi kalimatnya. gagasan yang diucapkan harus tersusun dengan baik. agar kejelasan dalam  berbicara tersebut dapat dicapai, maka dibutuhkan berbagai macam latihan terus-menerus.Latihan tersebut bisa melalui diskusi, pidato dan debat. Karena dengan latihan sepertiini, akan dapat mengatur cara berfikir seseorang dengan sistematis dan logis.
c.       Latihan berbicara yang bagus menekankan pembicara untuk bertanggungjawab agar  berbicara secara tepat, dan dipikirkan dengan sunggung-sungguh mengenai apa yang menjaditopik pembicaraan, tujuan pembicaraan, siapa yang diajak bicara, dan bagaimana situasi  pembcaraan serta momentumnya pada saat itu. Latihan demikian akan menghindarkan seseorang dari berbicara yang tidak bertanggungjawab atau bersilat lidah yang mengelabuhi kebenaran.
d.      Membentuk pendengaran yang kritis latihan berbicara yang baik sekaligus mengembangkan ketrampilan menyimak secara tepat dan kritis juga menjadi tujuan utama program pembelajaran ini. Disini peserta didik perlu  belajaruntuk dapat mengevaluasi kata-kata yang telah diucapkan, niat ketika mengucapkan, dan tujuan dari pembicaraan tersebut.
e.       Membentuk Kebiasaan berbicara bahasa arab tidak dapat dicapai tanpa ada niat yang sungguh-sungguh dari peserta didik itu sendiri. Kebiasaan ini bisa diwujudkan melalui interaksi dua orang atau lebih yang telah disepakati sebelumnya, tidak harus dalam komunitas besar. Dalam menciptakan kebiasaan berbahasa arab ini yang dibutuhkan adalah komitmen, komitmen ini bisa dimulai dari diri sendiri, kemudian komitmen ini berkembang menjadi kesepakatan dengan orang lain untuk berbahasa arab secara terus-menerus. Inilah yang disebut dengan menciptakan lingkungan berbahasa yang sesungguhnya.

C. MODEL PEMBELAJARAN KALAM

Aktivitas latihan prakomunikatif adalah latihan!latihan yang memberikan maksud agar peserta didik dapat mempelajari kemampuan!kemampuan dasar dalam kegiatan maharah al-kalam seperti latihan penerapan pola dialog, kosa kata, kaidah, mimik muka, dan sebagainya. Adapun aktivitas ini, keterlibatan guru dalam latihan cukup banyak berperan aktif dalam memberikan latihan yang di setiap unsur memerlukan banyak contoh.Teknik yang dapat diterapkan dalam aktivitas latihan prakomunikatif secara bertahap adalah sebagai berikut:

a.  Al-hifz ala al-hiwar 

Dalam teknik ini latihan meniru dan menghapalkan dialog-dialog mengenai berbagai macam situasi dan kesempatan.melalui latihan ini diharapkan pelajar dapat mencapai kemahiran yang baik dalam percakapan yang dilakukan secara wajar dan tidak dibuat-buat. Kendatipun pada halnya latihan ini dibuat secara pola berdasarkan hapalan, namun akan mencapai kemampuan berkomunikasi secara wajar jika hal ini dilakukan secara terus-menerus.

b. Al-hiwar bil al-shuwar 

Dialog melalui gambar nelalui teknik ini diharapkan dapat memahami fakta melalui gambar yang diungkapkan secara lisan sesuai denga tingkatan siswa, guru dalam hal ini membaca gambar-gambar dan menunjukkkan satu persatu kepada siswa dengan menggunakan metode tanya jawab sehingga terciptalah kondisi yang sesuai diinginkan maksud dari mediagambar tersebut.

3. Pola aktivitas pembelajaran maharah al-kalam

          Pada tingkatan prakomunikatif menuntut pengajar atau guru lebih dapat menyediakan materi yang lebih bervariatif sehingga akan membawa siswa lebih merasa belajar. Dengan teknik-teknik yang pada tahapan prakomunikatif diharapkan siswa dapat memahami pembelajaran dasar maharah al-kalamsehingga dapat dilanjutkan dengan pembelajaran dengan teknik komunikatif..Latihan komunikatif adalah latihan yang lebih mengandalkan kreativitas para pelajar dalam melakukan latihan.Adapun pada tahap ini keterlibatan guru secara langsung mulai dikurangi untuk memberi kesempatan mereka mengembangkan kemampuan sendiri. Cara pelajar pada tahap ini ditekankan untuk lebih banyak berbicara daripada guru. Sedangkan penyajian latihan diberikan secara bertahap, dan dianjurkan agar materi latihan di pilih sesuai dengan kondisi kelas. 
Beberapa aktivitas yang memungkinkan dilakukan dalam latihan komunikatif secara bertahap adalah sebagai berikut

1.      Percakapan kelompok

Peralatan yang harus disediakan adalah taperecorder untuk merekam semua percakapan.Dalam satu kelas para pelajar di bagi ke dalam kelompok-kelompok sesuai kebutuhan.Setiap kelompok diberi judul ceritayang sederhana, sebelum latihan di laksanakan para pelajar diperkenankan untuk berunding dengan teman sekelompoknya.Di dalam latihan ini para pelajar berganti-ganti mengatakan sesuatu yang disambung oleh teman-teman sekelompoknya sehingga menjadi sebuah cerita yang lengkap. Semua kegiatan percakapan direkam sehingga dapat didengarkan lagi. Guru dalam latihan ini berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lainnya dan menjawab pertanyaan jika para pelajar meminta, Setelah kegiatan selesai, rekaman selanjutnya diputar kembali untuk didiskusikan dengan para pelajar, baik mengenai isi, pola, intonasi, dan sebagainya.

2. Bermain peran

                 Pada aktivitas ini guru memberikan tugas peran tertentu yang harus dilakukan oleh para pelajar. Peran yang diberikan harus disesuaikan dengan tingkat penguasaan bahasa para pelajar. Tentu saja peran yang diberikan kepada tingkat pemula tidak sama dengan yang diberikan kepada tingkat menengah dan lanjutan. Bermain peran ini merupakan teknik yang sangat berguna dalam melatih perilaku bahasa.Pemberian tugas ini dapat dilakukan dengan mulai dari cara yang sangat sederhana sampai kepada yang rumit yang memerlukan penguasaan pola-pola kompleks.

3 .Praktek ungkapan sosial

Ungkapan sosial maksudnya adalah perilaku-perilaku sosial saat berkomunikasi yang di ungkapkan secara lisan, misalnya memberi hormat, mengungkapkan rasa kagum, gembira, ucapan perpisahan, memberi pujian, ucapan selamat, dan sebagainya. Pola-pola ungkapan ini dipraktikkan dalam rangkaian pembicaraan pada situasi-situasi tertentu.

4.Praktek Lapangan

                 Praktek lapangan maksudnya berkomunikasi dengan penutur asli diluar kelas. Tentu saja aktivitas ini hanya bisa di lakukan di tempat!tempat yang ada penutur asli bahasa Arab. Praktek lapangan ini sangat berarti bagi perkembangan kemampuan berbahasa Arab, sebab berbicara dengan penutur Asli secara langsung dapat mengadakan koreksi berbahasa dalam berbagai aspek.Selain itu, kegiatan berbicara di lapangan dapat dijadikan ukuran perkembangan belajar bahasa tersebut. Penutur Asli bahasa Arab di Indonesia nampaknya tidak sebanyak bahasa inggris. Mungkin hanya di tempat atau instansi tertentu saja para pelajar bisa menemui mereka, seperti di kedutaan-kedutaan atau lembaga-lembaga pendidikan yang mendatangkan penutur asli bahasa Arab dari Timur tengah

5. problem solving

Problem solving atau pemecahan masalah biasa dilakukan dalam bentuk diskusi  Aktivitas ini bertujuan untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi,atau kesulitannya di bandingkan dengan hiwar, sebab berdiskusi sudah melibatkan kemampuan menganalisa, menilai, menyimpulkan fakta.Dalam aktivitas ini guru juga harus melihat tingkat kemampuan pelajardalam bahasa Arab. Bagi tingkatan permasalahan yang dipecahkan harus sederhana tidak menutup kemungkinan aktivitas yang harus dilakukan para pelajar berdasarkan bantuan imajinasi guru jika situasi menghendaki demikian.

6.Tahap latihan berbicara

Pada tahap permulaan, latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan menyimak, sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, dalam latihan menyimak ada tahap mendengarkan ada juga tahap menirukan. Latihan mendengarkan dan menirukan ini merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan kemahiran berbicara. Namun harus disadari bahwa tujuan akhir dari keduanya berbeda.  Tujuan akhir latihan menyimak adalah kemampuan memahami apa yang disimak, sedangkan tujuan akhir dari latihan pengucapan adalah kemampuan ekspresi yaitu mengungkapkan ide, pikiran, atau pesan kepada orang lain. Keduanya merupakan syarat mutlak bagi sebuah komunikasi lisan yang efektif secara timbal balik.Berikut ini beberapa model latihan Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas siswa dan kecepatannya dalam mengidentifkasi dan mengasosiasikan makna ujaran yang didengarnya. Bentuk latihannya antara lain
a.    guru menyebutkan satu kata:
b.    siswa menyebut kata lain yang ada hubungannya dengan kata tersebut:
c.    guru menyebutkan satu kata:
d.   siswa menyebutkan pula kata lain yang tidak ada hubungannya dengan kata tersebut.

D.    Teknik dan contoh dalam Pembelajaran Keterampilan Kalam

            Teknik pembelajaran keterampilan berbicara ini dapat dilakukan melalui beberapa latihan dari apa yang didengar secara pasif dalam latihan menyimak. Salah satu pendekatan yang paling cocok dalam pembelajaran keterampilan berbicara bagi pemula adalah “ sam’iyah syafawiyah dan pendekatan komunikatif”. Maksudnya sejak pelajaran pertama, guru harus memotivasi peserta didik untuk menguasai materi pembelajaran secara lisan. Jadi jangan pindah untuk mempelajari pelajaran kedua, sebelum materi pembelajaran dikuasai secara lisan. Hal ini dengan alasan sebagai berikut:

a.       Alasan Motivasi Belajar

b.      Keterampilan Bercakap

                        Adapun teknik pembelajaran keterampilam Berbicara dapat dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

1.      Latihan Asosiasi dan Identifikasi

      Latihan Asosiasi dan Identifikasi ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas peserta didik dan kecermatan mereka di dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan definisi kosa kata yang ducapkan atau yang didengar. Format latihan ini adalah sebagai berikut:
a.       Pendidik menyebutkan sebuah kosa kata, selanjutnya peserta didik mengasosiasikan definisinya dalam sebuah pernyataan.
المدرس: ماذا تعريف بالمفردات التالية؟                    الطلب
1.   المسجد :                            هو مكان يصلي فيه المسلمون والمسلمات
2.   المدرسة :                            هو مكان يدرس فيها الطلاب والطالبات
3.   البيت  :                            هو مكان يسكن فيه العائلة أو الأسرة
c.       Pendidik menyebutkan sebuah isim, selanjutnya peserta didik menyebutkan sinonim atau antonimnya.
المدرس   : اذكر المترادفات والأضداد من الكلمات التالية !           الطالب
                مترادفات                                 أضداد
1.   كثيرة          جمة\شتي                                 قليلة
2.   قبيحة         سيئة                                      جميلة

2.Latihan pola kalimat ( Pattern Drill )

            Latihan pola kalimat ini adalah sebuah format latihan yang disajikan terhadap peserta didik dengan mempresentasikan pola-pola kalimat, sehingga lidah mereka menjadi otomatis di dalam mengekspresikan pola kalimat Arab, tanpa ada skeptis atau keraguan. Format konkret latihan ini adalah:
المدرس : يذهب أحمد إلى المدرسة                   الطالب : المدرسة
                          الجامعة                               الجامعة
 السوق                              السوق
                           المقصف                             المقصف
المدرس : يقرأ الأستاذ المجلة العربية                   الطالب : المجلة العربية
                        كتاب العربية                            كتاب العربية
                        القرأن الكريم                            القرأن الكريم
                        كتاب الحديث الشريف                  كتاب الحديث الشريف

3.      Latihan Percakapan (dialog)

            Latihan percakapan (dialog) ini adalah merupakan latihan yang topik-topiknya diambil dari kehidupan sehari-sehari, marketable dan aktual sehingga menarik bagi peserta didik. Adapun dalam proses implementasinya menggunakan pendekatan komunikatif. Dengan demikian terjadi interaktif, dan tidak terkesan dibuat-buat. Contoh konkret materi percakapan (dialog) di maksud adalah sebagai berikut:
أحمد  : السلام عليكم .
يوسف: وعليكم السلام ورحمة الله.
أحمد  : أنا أحمد، و من أنت؟
يوسف: أنا يوسف يا أخى الكريم.
         من أين انت قادم؟
أحمد : أنا قادم من لانبونج.
       وأنت يا يوسف؟
يوسف: أنا قادم من جاكرتا.
         هل تلعب كرة القدم يا أحمد؟
أحمد  : نعم، ألعب كرة القدم،
         تعال نلعب معا.

BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
                Maharah al-Kalam  adalah kemampuan mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata!kata untuk mengekspresikan pikiran berupa ide, pendapat, keinginan, atau perasaan kepada lawan bicara. Dalam makna yang lebih luas, berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar dan dilihat yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot tubuh manusia untuk menyampaikan pikiran dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
Teknik yang dapat diterapkan dalam aktivitas latihan prakomunikatif secara bertahap adalah sebagai berikut:
1.      Al-hifz ala al-hiwar
2.       Al-hiwar bil al-shuwar 
B.     Saran
          Demikianlah makalah yang bisa kami susun tentang Pembelajaran Keterampilan Kalam, masih banyak kekurangan dalam makalah ini, kritik dan saran sangat kami harapkan, supaya kami kedepannya lebih baik dalam menulis makalah dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan terutama bagi kami sebagai penulis.



DAFTAR REFERENSI

          Drs. Zulhannan, M.A. 2015. Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif.Jakarta: Rajawali Pers.


Related Post:




0 Response to "Pembelajaran Kalam Bahasa Arab, strategi pembelajaran kalam bahasa arab maharah kalam pdf media pembelajaran maharah kalam metode dan strategi pembelajaran bahasa arab jurnal maharah kalam teknik pembelajaran bahasa arab pendekatan metode dan strategi pembelajaran bahasa arab pendekatan maharah kalam"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel