Pembelajaran Kalam Bahasa Arab, strategi pembelajaran kalam bahasa arab maharah kalam pdf media pembelajaran maharah kalam metode dan strategi pembelajaran bahasa arab jurnal maharah kalam teknik pembelajaran bahasa arab pendekatan metode dan strategi pembelajaran bahasa arab pendekatan maharah kalam
Sunday, July 1, 2018
Add Comment
pengertian pembelajaran kalam, tujuan pembelajaran kalam, model pembelajaran kalam, tahapan pembelajaran kalam
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aktivitas manusia yang disebut komunikasi merupakan fenomena yang rumit
dan terus menerus berubah dalam kehidupan manusia.Ciri tersebut memiliki
relevansi dengan pembelajaran dan pengajaran bahasa.Dapat dikatakan bila dua
orang atau lebih terlibat dalam suatu komunikasi, tentu mereka melakukan
komunikasi karena berbagai alasan.Kapanpun komunikasi terjadi tentu selalu ada
pembicaraan dan pendengaran, ada pembicara dan ada pendengar serta topik yang
dibicarakan.Setiap manusia dituntut terampil berkomunikasi, terampil
menyampaikan pikiran, gagasan, ide, perasaan, dan terampil menangkap informasi
yang didapat, serta terampil pula menyampaikan informasi yangditerima.
Kehidupan manusia setiap hari dihadapkan dalam berbagai kegiatan yang menuntut
keterampilan berbicara. Contohnya dalam lingkungan keluarga, terjadi dialog,
antara orang tua dan anak, dan komunikasi antara anak!anak itu
sendiri.Ketrampilan berbicara merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa
yang ingin dicapai dalam pengajaran bahasa Arab.
Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian,
komunikasi timbal balik, dan menggunakan bahasa sebagai medianya.Kegiatan
berbicara ini sebenarnya merupakan kegiatan yang menarik dalam kelas
bahasa.Akan tetapi seringkali terjadi sebaliknya, kegiatan berbicara menjadi
tidak menarik. "ni terjadi karena penguasaan kosakata dan pola kalimat
oleh sis#a masih terbatas. $amun demikian, kunci keberhasilan kegiatan tersebut
sebenarnya ada pada pengajar. Apabila pengajar dapat merangsang situasi
pembelajaran menjadi hidup, dapat secara tepat memilih topik pembicaraan,
teknik yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa, serta memiliki kreativitas
dalam mengembangkan model-model pembelajaranmaka tentu kemancetan itu tidak
akan terjadi. Faktor lain yang penting dalam menghidupkan kegiatan berbicara
adalah keberanian murid dan perasaan tidak takut salah. Oleh karena itu,
pengajar dituntut mampu memberikan dorongan kepada siswa agar berani berbicara.
Kendatipun dengan resiko salah. Kepada siswa hendaknya ditekankan bahwa takut
salah adalah kesalahan yang paling besar.Secara umum, tujuan latihan berbicara
bahasa arab, untuk tingkat pemula, menengah, dan lanjut adalah agar siswa mampu
berkomunikasi lisan secara baik dan benar dengan oranglain.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Apa pengertian pembelajaran kalam?2. Apa tujuan pembelajaran kalam?3. Apa saja model pembelajaran kalam?4. Bagaimana tahapan pembelajaran kalam?
C. TUJUAN
MASALAH
1. Untuk
mengetahui apa pengertian pembelajaran kalam.
2. Untuk
mengetahui apa tujuan pembelajaran kalam.
3. Untuk
mengetahui apa saja model pembelajaran kalam.
4. Untuk
mengetahui bagaimana tahapan pembelajaran kalam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PEMBELAJARAN KALAM
Ketrampilan berbicara sering juga disebut dengan istilah ta'bir. Meski
demikian keduanya memiliki perbedaan penekanan, dimana kalam lebih menekankan
kepada kemampuan lisan, sedangkan ta'bir disamping secara lisan juga dapat
diwujudkan dalam bentuk tulisan.
Dalam memulai latihan berbicara, terlebih dahulu didasari oleh kemampuan
memdengarkan, kemampuan penguasaan kosakata dan keberanian mengungkapkan apa
yang ada dalam pikirannya.
Ketrampilan berbicara pada
hakikatnya merupakan ketrampilan memproduksi arus sistem bunyi artikulasi
yang bertujuan untuk menyampaikan kehendak, kebutuhan perasaan, dan keinginan
kepada orang lain. Dalam hal ini, kelengkapan alat ucap seseorang
merupakan persyaratan alamiah yang memungkinkan untuk memproduksi suatu
ragam yang luas bunyi artikulasi, tekanan, nada, kesenyapan, dan lagu bicara.
Ketrampilan ini juga didasari oleh kepercayaan didri untuk berbicara secara
wajar, jujur, benar, dan bertanggungjawab dengan menghilangkan masalah
psikologis seperti rasa malu, rendah diri, ketegangan, berat lidah
danlain!lain.
Pengertian ketrampilan berbicara
merupakan suatu ketrampilan menyampaikan pesan secara lisan kepada orang lain.
Penggunaan bahasa secara lisan dipengaruhi oleh berbagai faktor secara praktis
bisa kita simak, yaitu pela$alan, intonasi, pilihan kata, struktur kata dan
kalimat, sistematika pembicaraan, isi pembicaraan, cara memulai dan
mengakhiri pembicaraan serta penampilan.
Maharah al-Kalam adalah
kemampuan mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata!kata untuk
mengekspresikan pikiran berupa ide, pendapat, keinginan, atau perasaan kepada
lawan bicara. Dalam makna yang lebih luas, berbicara merupakan suatu sistem
tanda-tanda yang dapat didengar dan dilihat yang memanfaatkan sejumlah otot dan
jaringan otot tubuh manusia untuk menyampaikan pikiran dalam rangka memenuhi
kebutuhannya.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN KALAM
Secara umum maharah al-kalam
bertujuan agar mampu berkomunikasi lisan secara baik dan wajar dengan
bahasa yang mereka pelajari. Secara baik dan wajar mengandung arti menyampaikan
pesan kepada orang lain dalam cara yang secara sosial dapat diterima.Sasaran
teknik ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menggunakan
bahasa&rab pada situasi yang alami dengan sikap spontanitas kreatif, disamping
penguasaan tata bahasa. lebih fokusnya adalah menyampaikan makna atau maksud
yang tepat sesuai dengan tuntunan dan fungsi komunikasi pada waktu tertentu.
Tujuan dari pembelajaran kalam keterampilan berbicara mencakup beberapa
hal antara lain sebagai berikut:
a.
Kemudahan berbicara peserta didik harus mendapat kesempatan yang besar
untuk berlatih berbicara sampai mereka mampu mengembangkan keterampilan ini
secara wajar, lancar, dan menyenangkan, baik didalam kelompok kecil maupun
dihadapan pendengar umum yang lebih besar jumlahnya. peserta didik perlu
mengembangkan kepercayaan yang tumbuh melalui latihan.
b. Kejelasan
dalam hal ini peserta didik berbicara dengan tepat dan jelas, baik artikulasi
maupun diksi kalimatnya. gagasan yang diucapkan harus tersusun dengan baik.
agar kejelasan dalam berbicara tersebut dapat dicapai, maka dibutuhkan
berbagai macam latihan terus-menerus.Latihan tersebut bisa melalui diskusi,
pidato dan debat. Karena dengan latihan sepertiini, akan dapat mengatur cara
berfikir seseorang dengan sistematis dan logis.
c.
Latihan berbicara yang bagus menekankan pembicara untuk bertanggungjawab
agar berbicara secara tepat, dan dipikirkan dengan sunggung-sungguh
mengenai apa yang menjaditopik pembicaraan, tujuan pembicaraan, siapa yang
diajak bicara, dan bagaimana situasi pembcaraan serta momentumnya pada
saat itu. Latihan demikian akan menghindarkan seseorang dari berbicara yang
tidak bertanggungjawab atau bersilat lidah yang mengelabuhi kebenaran.
d. Membentuk
pendengaran yang kritis latihan berbicara yang baik sekaligus mengembangkan
ketrampilan menyimak secara tepat dan kritis juga menjadi tujuan utama program
pembelajaran ini. Disini peserta didik perlu belajaruntuk dapat
mengevaluasi kata-kata yang telah diucapkan, niat ketika mengucapkan, dan
tujuan dari pembicaraan tersebut.
e.
Membentuk Kebiasaan berbicara bahasa arab tidak dapat dicapai tanpa ada
niat yang sungguh-sungguh dari peserta didik itu sendiri. Kebiasaan ini bisa
diwujudkan melalui interaksi dua orang atau lebih yang telah disepakati
sebelumnya, tidak harus dalam komunitas besar. Dalam menciptakan kebiasaan
berbahasa arab ini yang dibutuhkan adalah komitmen, komitmen ini bisa dimulai
dari diri sendiri, kemudian komitmen ini berkembang menjadi kesepakatan dengan
orang lain untuk berbahasa arab secara terus-menerus. Inilah yang disebut
dengan menciptakan lingkungan berbahasa yang sesungguhnya.
C. MODEL PEMBELAJARAN KALAM
Aktivitas latihan prakomunikatif
adalah latihan!latihan yang memberikan maksud agar peserta didik dapat
mempelajari kemampuan!kemampuan dasar dalam kegiatan maharah al-kalam seperti
latihan penerapan pola dialog, kosa kata, kaidah, mimik muka, dan sebagainya.
Adapun aktivitas ini, keterlibatan guru dalam latihan cukup banyak berperan
aktif dalam memberikan latihan yang di setiap unsur memerlukan banyak
contoh.Teknik yang dapat diterapkan dalam aktivitas latihan prakomunikatif
secara bertahap adalah sebagai berikut:
a. Al-hifz ala al-hiwar
Dalam teknik ini latihan meniru
dan menghapalkan dialog-dialog mengenai berbagai macam situasi dan
kesempatan.melalui latihan ini diharapkan pelajar dapat mencapai kemahiran yang
baik dalam percakapan yang dilakukan secara wajar dan tidak dibuat-buat.
Kendatipun pada halnya latihan ini dibuat secara pola berdasarkan hapalan,
namun akan mencapai kemampuan berkomunikasi secara wajar jika hal ini dilakukan
secara terus-menerus.
b. Al-hiwar bil al-shuwar
Dialog melalui gambar nelalui
teknik ini diharapkan dapat memahami fakta melalui gambar yang diungkapkan
secara lisan sesuai denga tingkatan siswa, guru dalam hal ini membaca
gambar-gambar dan menunjukkkan satu persatu kepada siswa dengan menggunakan
metode tanya jawab sehingga terciptalah kondisi yang sesuai diinginkan maksud
dari mediagambar tersebut.
3. Pola aktivitas pembelajaran maharah al-kalam
Pada tingkatan prakomunikatif menuntut pengajar atau guru lebih dapat
menyediakan materi yang lebih bervariatif sehingga akan membawa siswa lebih
merasa belajar. Dengan teknik-teknik yang pada tahapan prakomunikatif
diharapkan siswa dapat memahami pembelajaran dasar maharah al-kalamsehingga
dapat dilanjutkan dengan pembelajaran dengan teknik komunikatif..Latihan
komunikatif adalah latihan yang lebih mengandalkan kreativitas para pelajar dalam
melakukan latihan.Adapun pada tahap ini keterlibatan guru secara langsung mulai
dikurangi untuk memberi kesempatan mereka mengembangkan kemampuan sendiri. Cara
pelajar pada tahap ini ditekankan untuk lebih banyak berbicara daripada guru.
Sedangkan penyajian latihan diberikan secara bertahap, dan dianjurkan agar
materi latihan di pilih sesuai dengan kondisi kelas.
Beberapa aktivitas yang
memungkinkan dilakukan dalam latihan komunikatif secara bertahap adalah sebagai
berikut
1. Percakapan kelompok
Peralatan yang harus disediakan
adalah taperecorder untuk merekam semua percakapan.Dalam satu kelas para
pelajar di bagi ke dalam kelompok-kelompok sesuai kebutuhan.Setiap kelompok
diberi judul ceritayang sederhana, sebelum latihan di laksanakan para pelajar diperkenankan
untuk berunding dengan teman sekelompoknya.Di dalam latihan ini para pelajar
berganti-ganti mengatakan sesuatu yang disambung oleh teman-teman sekelompoknya
sehingga menjadi sebuah cerita yang lengkap. Semua kegiatan percakapan direkam
sehingga dapat didengarkan lagi. Guru dalam latihan ini berkeliling dari satu
kelompok ke kelompok lainnya dan menjawab pertanyaan jika para pelajar meminta,
Setelah kegiatan selesai, rekaman selanjutnya diputar kembali untuk
didiskusikan dengan para pelajar, baik mengenai isi, pola, intonasi, dan
sebagainya.
2. Bermain peran
Pada aktivitas ini guru memberikan tugas
peran tertentu yang harus dilakukan oleh para pelajar. Peran yang diberikan
harus disesuaikan dengan tingkat penguasaan bahasa para pelajar. Tentu saja
peran yang diberikan kepada tingkat pemula tidak sama dengan yang diberikan
kepada tingkat menengah dan lanjutan. Bermain peran ini merupakan teknik yang
sangat berguna dalam melatih perilaku bahasa.Pemberian tugas ini dapat
dilakukan dengan mulai dari cara yang sangat sederhana sampai kepada yang rumit
yang memerlukan penguasaan pola-pola kompleks.
3 .Praktek ungkapan sosial
Ungkapan sosial maksudnya adalah
perilaku-perilaku sosial saat berkomunikasi yang di ungkapkan secara lisan,
misalnya memberi hormat, mengungkapkan rasa kagum, gembira, ucapan perpisahan,
memberi pujian, ucapan selamat, dan sebagainya. Pola-pola ungkapan ini
dipraktikkan dalam rangkaian pembicaraan pada situasi-situasi tertentu.
4.Praktek Lapangan
Praktek lapangan maksudnya berkomunikasi
dengan penutur asli diluar kelas. Tentu saja aktivitas ini hanya bisa di
lakukan di tempat!tempat yang ada penutur asli bahasa Arab. Praktek lapangan
ini sangat berarti bagi perkembangan kemampuan berbahasa Arab, sebab berbicara
dengan penutur Asli secara langsung dapat mengadakan koreksi berbahasa dalam
berbagai aspek.Selain itu, kegiatan berbicara di lapangan dapat dijadikan
ukuran perkembangan belajar bahasa tersebut. Penutur Asli bahasa Arab di
Indonesia nampaknya tidak sebanyak bahasa inggris. Mungkin hanya di tempat atau
instansi tertentu saja para pelajar bisa menemui mereka, seperti di
kedutaan-kedutaan atau lembaga-lembaga pendidikan yang mendatangkan penutur
asli bahasa Arab dari Timur tengah
5. problem solving
Problem solving atau pemecahan
masalah biasa dilakukan dalam bentuk diskusi Aktivitas ini bertujuan
untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi,atau kesulitannya di bandingkan
dengan hiwar, sebab berdiskusi sudah melibatkan kemampuan menganalisa, menilai,
menyimpulkan fakta.Dalam aktivitas ini guru juga harus melihat tingkat
kemampuan pelajardalam bahasa Arab. Bagi tingkatan permasalahan yang dipecahkan
harus sederhana tidak menutup kemungkinan aktivitas yang harus dilakukan para
pelajar berdasarkan bantuan imajinasi guru jika situasi menghendaki demikian.
6.Tahap latihan berbicara
Pada tahap permulaan, latihan
berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan menyimak, sebagaimana telah
dikemukakan sebelumnya, dalam latihan menyimak ada tahap mendengarkan ada juga
tahap menirukan. Latihan mendengarkan dan menirukan ini merupakan gabungan
antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan kemahiran berbicara. Namun
harus disadari bahwa tujuan akhir dari keduanya berbeda. Tujuan akhir
latihan menyimak adalah kemampuan memahami apa yang disimak, sedangkan tujuan
akhir dari latihan pengucapan adalah kemampuan ekspresi yaitu mengungkapkan
ide, pikiran, atau pesan kepada orang lain. Keduanya merupakan syarat mutlak
bagi sebuah komunikasi lisan yang efektif secara timbal balik.Berikut ini
beberapa model latihan Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas siswa
dan kecepatannya dalam mengidentifkasi dan mengasosiasikan makna ujaran yang
didengarnya. Bentuk latihannya antara lain
a. guru menyebutkan
satu kata:
b. siswa menyebut
kata lain yang ada hubungannya dengan kata tersebut:
c. guru menyebutkan
satu kata:
d. siswa menyebutkan
pula kata lain yang tidak ada hubungannya dengan kata tersebut.
D. Teknik dan contoh dalam Pembelajaran Keterampilan Kalam
Teknik pembelajaran keterampilan berbicara ini dapat dilakukan
melalui beberapa latihan dari apa yang didengar secara pasif dalam latihan
menyimak. Salah satu pendekatan yang paling cocok dalam pembelajaran
keterampilan berbicara bagi pemula adalah “ sam’iyah syafawiyah dan pendekatan
komunikatif”. Maksudnya sejak pelajaran pertama, guru harus memotivasi peserta
didik untuk menguasai materi pembelajaran secara lisan. Jadi jangan pindah
untuk mempelajari pelajaran kedua, sebelum materi pembelajaran dikuasai secara
lisan. Hal ini dengan alasan sebagai berikut:
a. Alasan Motivasi Belajar
b. Keterampilan Bercakap
Adapun teknik pembelajaran keterampilam Berbicara dapat dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :
1. Latihan Asosiasi dan Identifikasi
Latihan
Asosiasi dan Identifikasi ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas peserta
didik dan kecermatan mereka di dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan
definisi kosa kata yang ducapkan atau yang didengar. Format latihan ini adalah
sebagai berikut:
a.
Pendidik menyebutkan sebuah kosa kata, selanjutnya peserta didik
mengasosiasikan definisinya dalam sebuah pernyataan.
المدرس: ماذا
تعريف بالمفردات التالية؟
الطلب
1. المسجد :
هو مكان يصلي فيه المسلمون والمسلمات
2. المدرسة :
هو مكان يدرس فيها الطلاب والطالبات
3. البيت :
هو مكان يسكن فيه العائلة أو الأسرة
c.
Pendidik menyebutkan sebuah isim, selanjutnya peserta didik menyebutkan
sinonim atau antonimnya.
المدرس
: اذكر المترادفات والأضداد من الكلمات التالية !
الطالب
مترادفات
أضداد
1. كثيرة جمة\شتي
قليلة
2. قبيحة سيئة
جميلة
2.Latihan pola kalimat ( Pattern Drill )
Latihan pola kalimat ini adalah sebuah format latihan yang
disajikan terhadap peserta didik dengan mempresentasikan pola-pola kalimat,
sehingga lidah mereka menjadi otomatis di dalam mengekspresikan pola kalimat
Arab, tanpa ada skeptis atau keraguan. Format konkret latihan ini adalah:
المدرس : يذهب
أحمد إلى المدرسة
الطالب : المدرسة
الجامعة
الجامعة
السوق
السوق
المقصف
المقصف
المدرس : يقرأ
الأستاذ المجلة العربية
الطالب : المجلة العربية
كتاب العربية
كتاب العربية
القرأن الكريم
القرأن الكريم
كتاب الحديث الشريف
كتاب الحديث الشريف
3. Latihan Percakapan (dialog)
Latihan percakapan (dialog) ini adalah merupakan latihan yang
topik-topiknya diambil dari kehidupan sehari-sehari, marketable dan aktual
sehingga menarik bagi peserta didik. Adapun dalam proses implementasinya
menggunakan pendekatan komunikatif. Dengan demikian terjadi interaktif, dan
tidak terkesan dibuat-buat. Contoh konkret materi percakapan (dialog) di maksud
adalah sebagai berikut:
أحمد :
السلام عليكم
.
يوسف: وعليكم
السلام ورحمة الله.
أحمد :
أنا أحمد، و من أنت؟
يوسف: أنا يوسف
يا أخى الكريم.
من أين انت قادم؟
أحمد : أنا
قادم من لانبونج.
وأنت يا يوسف؟
يوسف: أنا قادم
من جاكرتا.
هل تلعب كرة القدم يا أحمد؟
أحمد :
نعم، ألعب كرة القدم،
تعال نلعب معا.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Maharah al-Kalam adalah kemampuan
mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata!kata untuk mengekspresikan
pikiran berupa ide, pendapat, keinginan, atau perasaan kepada lawan bicara.
Dalam makna yang lebih luas, berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang
dapat didengar dan dilihat yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot
tubuh manusia untuk menyampaikan pikiran dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
Teknik yang dapat diterapkan
dalam aktivitas latihan prakomunikatif secara bertahap adalah sebagai berikut:
1. Al-hifz
ala al-hiwar
2.
Al-hiwar bil al-shuwar
B. Saran
Demikianlah makalah yang bisa kami susun tentang Pembelajaran
Keterampilan Kalam, masih banyak kekurangan dalam makalah ini, kritik dan saran
sangat kami harapkan, supaya kami kedepannya lebih baik dalam menulis makalah
dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan terutama bagi kami
sebagai penulis.
DAFTAR REFERENSI
Drs. Zulhannan, M.A. 2015. Teknik Pembelajaran Bahasa Arab
Interaktif.Jakarta: Rajawali Pers.
0 Response to "Pembelajaran Kalam Bahasa Arab, strategi pembelajaran kalam bahasa arab maharah kalam pdf media pembelajaran maharah kalam metode dan strategi pembelajaran bahasa arab jurnal maharah kalam teknik pembelajaran bahasa arab pendekatan metode dan strategi pembelajaran bahasa arab pendekatan maharah kalam"
Post a Comment