بسم الله الرحمن الرحيم، الحمد لله رب العالمين، اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد ، لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين

Metode Respons Fisik Total, langkah-langkah penerapan metode tpr metode tpr pdf metode sugestopedia metode pembelajaran bahasa inggris terbaru model pembelajaran bahasa inggris sd teknik pembelajaran bahasa inggris penerapan metode total physical response tujuan metode tpr

Latar Belakang munculnya Metode Respons Fisik Total , Seperti Apa Pendekatan Metode Respons Fisik Total , Desain Metode Respons Fisik Total, Prosedur dan Teknik Pengajaran Metode Respons Fisik Total, Keunggulan dan Kelemahan Metode Respons Fisik Total


BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
    Bahasa merupakan kunci penentu menuju keberhasilan dan memiliki peran sentral, khususnya dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional seseorang dan dalam mempelajari semua bidang studi. Bahasa diharapkan bisa membantu seseorang dalam hal ini yang saya bicarakan adalah peserta didik untuk mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunankan bahasa tersebut, menemukan serta menggunakan kemampuan-kemampuan analitis dan imaginative dalam dirinya.
Ada beberapa macam metode yang biasa digunakan seorang guru atau instruktur dalam meningkatkan kemampuan belajar peserta didiknya seperti metode diskusi, ceramah, inquiri dan lain-lain. Kami ingin memperkenalkan metode TPR (Total Physical Response) sebagai salah satu teknik penyajian dalam pengajaran khususnya dalam pembelajaran bahasa asing, baik itu bahasa inggris, arab, perancis, dan lain-lain.
B.    Rumusan Masalah

1.    Bagaimana Latar Belakang munculnya Metode Respons Fisik Total ?2.    Seperti Apa Pendekatan Metode Respons Fisik Total ?3.    Bagaimana Desain Metode Respons Fisik Total ?4.    Bagaimana Prosedur dan Teknik Pengajaran Metode Respons Fisik Total ?5.    Apa saja Keunggulan dan Kelemahan Metode Respons Fisik Total ?


C.    Tujuan Penulisan
1.    Untuk mengetahui Latar Belakang munculnya Metode Respons Fisik Total.
2.    Untuk mengetahui Pendekatan Metode Respons Fisik Total.
3.    Untuk mengetahui Desain Metode Respons Fisik Total.
4.    Untuk mengetahui Prosedur dan Teknik Pengajaran Metode Respons Fisik Total.
5.    Untuk mengetahui Keunggulan dan Kelemahan Metode Respons Fisik Total.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Latar Belakang Munculnya Metode Respons Fisik Total

Metode respon fisik total (Al-Thariqah Al-Istijabah al-Harakiyyah al-Kulliyyah) adalah konsep pengajaran bahasa yang di kembangkan oleh prof.James J.Asher, seorang psikolog dari San Jose State Colloge California Amerika Serikat pada pertengahan tahun 60-an. Dia memulai eksperimen pengajaran bahasa dengan memanfaatkan gerakan tubuh. Berbagai bahasa, semisal bahasa jepang, Rusia, Jerman dan Inggris, telah dia coba ajarkan dengan metode ini, baik kepada anak-anak maupun orang dewasa.
Metode respons fisik total adalah suatu metode pengajaran bahasa yang dibangun berdasarkan koordinasi  ujaran dan tindakan; metode ini berupaya mengajarkan bahasa melalui kegiatan fisik atau aktivitas motoric (gerakan) . Bahasa diajarkan dengan cara mengaktifkan seluruh gerakan tubuh.
Menurut Asher (dalam Petada, 1991: 109), orang dewasa akan berhasil mempelajari bahasa asing kalau ia meniru cara anak-anak mempelajari bahasa ibunya. Kenyataan menunjukkan bahwa kalimat yang ditujukan kepada anak, pendek-pendek dan berbentuk perintah, lalu anak memberi reaksi secara non-verbal. Asher juga berpendapat, karena mempelajari selalu dikaitkan dengan gerakan tubuh, maka tekanan jiwa (stress) anak berkurang, dan hal itulah yang memungkinkan siswa mengembangkan kemampuan berbahasanya dengan cepat.
Metode  ini  digunakan  untuk  pengajaran  bahasa khususnya  untuk  meningkatkan  kemampuan kosakata dan dapat digunakan untuk semua tingkat usia  peserta  didik.Beberapa  penelitian  yang  telah dilakukan  di  dalam  kelas  dengan  menggunakan metode ini menunjukkan bahwa terdapat kemajuan yang  signifikan  pada  siswa  secara  statistik  dalam memahami  kata-kata  baru.  Total  Physical  Response(TPR)  memberi  kesempatan  seluas-luasnya  pada siswa  agar  siswa  membekali  diri  dengan pemahaman  terlebih  dahulu  sampai  mereka  siap untuk  berbicara  (Iskandarwassid  &  Sunendar, 2011:73).

B.    Pendekatan Metode Respons Fisik Total

Metode Respons Fisik Total menganggap pembelajaran tata bahasa dimulai dengan menyajikan berbagai contoh, baru kemudian ditarik kesimpulan gramatikanya. Tata bahasa diajarkan bersama-sama dengan kosakata. Siswa pertama-tama mempelajari makna kosakata dalam bahasa sasaran. Ketika guru mengembangkan perintah-perintah dengan menggunakan kalimat-kalimat yang lebih panjang, para siswa mulai mempelajari tata bahasa dengan mengamati tindakan-tindakan dan membuat asosiasi-asosiasi antara tindakan-tindakan dan perintah-perintah. Para siswa lalu mencoba menguji kebenaran asosiasi-asosiasi yang dia lakukan dengan memberi beberapa perintah kepada teman-teman mereka.
Metode ini berasumsi bahwa bahasa lisan lebih ditekankan dibandingkan dengan bahasa tulisan dan menganggap kata kerja sebagai sentral. Kata kerja perintah adalah bentuk kata kerja yang paling penting diajarkan karena semua siswa dari berbagai usia bisa cepat memahami bahasa target melalui perintah. Kalimat perintah seperti duduk, berdirilah sangat amat penting bagi pemula. Setelah mereka menyerap suatu materi melalui perintah-perintah, mereka dapat berpindah mempelajari dialog pendek dan lain-lain.
Menurut metode ini, pembelajaran bahasa asing bisa berlangsung ketika siswa mengamati tindakan-tindakan lalu melaksanakan tindakan tersebut. Asumsi lain bahwa stres mempengaruhi aktivitas pembelajaran dan apa yang akan dipelajari oleh peserta didik, stress yang lebih rendah kapasitasnya maka pembelajaran menjadi lebih baik . Dengan menggunakan gerak fisik ini siswa merasa bebas dari tekanan serta lebih bergairah dan dapat membentuk memori yang lebih kuat dan mengulang kembali (recelling).

C.    Desain Metode Respon Fisik Total

Tahap pertama pelajaran adalah penyajian materi. Guru memberi perintah kepada beberapa orang siswa, lalu melaksanakan tindakan-tindakan tersebut bersama dengan mereka, pada tahap ke dua, para siswa tersebut menunjukan bahwa mereka dapat memahami perintah-perintah tersebut dengan melaksanakanya langsung sendirian, para siswa yang tadinya hanya mengamati juga mempunyai peluang untuk menunjukkan pemahaman mereka, guru kemudian mengkombinasikan ulang unsur-unsur perintah agar para siswa mengembangkan fleksibilitas mereka dalam memahami ucapan-ucapan yang tidak familier, perintah-perintah yang di laksanakan oleh para siswa. 
Setelah belajar mereaksi beberap aperintah lisan, para siswa tersebut belajar untuk membaca dan menulisnya, ketika siswa sudah siap untuk berbicara, kegiatan pembelajaran terus diperluas termasuk dengan komedi pendek dan aneka permainan, latihan dalam bentuk memberi perintah dan melakukan perintah merupakan aktifitas utama dalam kelas yang menggunakan metode respon fisik total, perintah-perintah itu pada umumnya digunakan untuk menimbulkan tindakan-tindakan dan aktifitas fisik dari parasiswa, tanyajawabataupercakapan di tundasampaisetelahsekitar 120 jam pelajaranaktifitaskelas lain termasuk bermain peran dan penyajian slide, bermain peran terpusat pada situasi kehidupan sehari-hari, seperti diruang makan, supermarket, atau di pasar.
Menurut Asher ”The instructor is the director of a stage play in which the students are the actors”, yang berarti bahwa guru (instruktur) adalah sutradara dalam pertunjukan cerita dan di dalamnya siswa sebagai pelaku atau pemerannya. Guru yang memutuskan tentang apa yang akan dipelajari, siapa  yang  memerankan  dan  menampilkan  materi  pelajaran.  Siswa dalam TPR mempunyai peran utama sebagai pendengar dan pelaku. Siswa mendengarkan dengan penuh perhatian dan merespon secara fisik pada perintah yang diberikan guru baik secara individu maupun kelompok. Adapun inti dari pendekatan awal yang digunakan adalah membuat  peserta  didik  diam,  mendengarkan  perintah  lalu  sejalan dengan  apa  yang  dilakukan  oleh  pendidik,  mereka  menuruti  apa saja yang diperintahkan oleh pengajar tersebut. Peserta didik belajar dengan cara melakukan perbuatan secara fisik berdasar atas perintah pendidik, kemudian atas perintah teman sejawat.
Dalam memberi umpan balik kepada siswa, guru harus mengikuti cara orangtua dalam memberi umpan balik kepada anak-anak mereka.Pada mulanya orang tua mengoreksi sangat sedikit, tetapi ketika anak bertumbuh dewasa, orang tua akan mengurangi toleransinya terhadap kesalahan anak mereka dalam berbicara, dengan cara yang sama, para guru perlu menahan dulu dari terlalu banyak koreksi pada langkah-langkah awal dan mestinya tidak menyela untuk mengoreksi kesalahan siswa, karena hal itu akan menghalangi siswa.
Dalam metode ini secara umum tidak ada teks pokok (Nash Asasi) pelajaran. Maka berbagai benda dan realita memainkan peran penting, untuk siswa yang benar-benar pemula, pengajaran bisa jadi tidak memerlukan pemakaian materi pengajaran,karena suara guru, tindakan-tindakannya dan isyarat-isyaratnya sudah menjadi dasar yang cukup untuk aktifitas kelas, kemudian guru bisa menggunakan benda-benda yang biasa ada dalam kelas, seperti buku, pena, piala dan mebel. 
Ketikapelajaransudahberkembang guru perlumembuatataumengumpulkanbahan-bahanuntukmendukungpengajaran. Benda-bendatersebuttermasukgambar, slide dandaftar kata, pengembangmetodeinitelahmengembangkankotak-kotak yang berisibenda-benda yang yangterkaitdengansituasi-situasi tertentu, sepertirumah,supermarket dan  pantai. Parasiswabisamenggunakankotak-kotakituuntukmembangun setting pengajaran.

D.    Prosedur dan Teknik Metode Respons Fisik Total

Prosedur dan teknik pengajaran metode respon fisik total terdapat dua teknik utama yang dapat di gunakan dalam metode respon fisik total, yaitu teknik memperkenalkan (Introduce technique) dan teknik bekerja (working technique).
Teknik memperkenalkan maksudnya cara-cara yang digunakan untuk memperkenalkan perintah atau kosakata baru kepada para siswa untuk pertama kalinya, teknik bekerja  mengacu pada cara-cara yang digunakan untuk menjelaskan atau mengkombinasikan perintah-perintah serta kosakata pendukung yang telah diperkenalkan kepada para siswa untuk peningkatan dalam bahasa sasaran.
Berikut ini adalah teknik- teknik untuk memperkenalkan kosakata atau perintah baru dalam metode respon fisik total:
1.    Guru mengucapkan dan memeragakan perintah-perintah untuk para siswa, para siswa melaksanakan perintah itu dengan mendengarkan guru dan dengan melakukan apa yang guru lakukan.
2.    Guru menciptakan situasi-situasi dimana seorang siswa harus memilih antara dua kosakata, siswa telah mengetahui satu kata dengan baik sehingga melalui proses penghapusan, kata yang lain dengan segera dapat di ketahui.
3.    Dengan pengenalan sebuah kata baru, siswa harus memilih satu kata yang dia kenal dari tiga kosakata,jika dia menebak kata yang salah, maka dia harus mencoba lagi, jika terkaannya benar maka dia akan mendapat penghargaan berupa pujian dari gurunya.
4.    Guru memperkenalkan suatu kata baru dengan cara yang sangat jelas dan nyata kepada siswa, apakah dengan memeragakan atau melalui isyarat atau dengan tanda-tanda lainya.
5.    Guru memperkenalkan kosakata baru dengan meragakan perintah-perintah dari kaset. Guru merekam suaranya sendiri lalu mengikuti setiap perintah yang terdengar tetapi kadang-kadang guru juga sengaja merespon dengan salah satu kata yang yang kemudian di koreksi oleh suara yang ada di tape.
para siswa duduk dalam posisi setengah lingkaran di sekeliling guru, guru menyuruh mereka diam mendengarkan perintah-perintah dan kemudian melakukan dengan tepat apa yang di suruh oleh guru. Para siswa didorong untuk memberikan respon secara tepat dan tanpa ragi-ragu. Misalnya kalau guru memerintahkan siswa “MAJU” dengan mengatakan” تقدم ” maka para siswa maju dengan bersemangat. Perintah-perintah lain misalnya:     اخرج-  اجلس-ادخل-  قم - امشئ  - توقف”Akan di laksanakan secara berurutan, guru secara stimulan melaksanakan perintah itu di sertai oleh dua orang siswa yang duduk di sampingnya. Hal ini di ulangi beberapa kali sampai para siswa yang duduk di sampingnya itu mantap benar dan para siswa secara individual menyatakan bahwa mereka ingin mencobanya sendiri tanpa gerakan guru sebagai model. Berikutnya perintah-perintah di perluas dengan kalimat lengkap seperti: إمش الى الباب
Setelah para siswa mempelajari lebih banyak kosakata dengan cara ini maka hah- hal baru pun diperkenalkan dan sang guru mulai menggunakan intruksi yang lucu-lucu, aneh dan amat jenaka untuk menarik serta meningkatkan minat menghafal kosakata para siswa. Kata-kata benda dan kata kerja (baru) diperkenalkan misalnya:إغسل يدك و أطلب منشفتك
Berikutnya guru atau instruktur mengemukakan pertanyaan-pertanyaan sederhana yang dapat di jawab oleh siswa dengan gerakan, misalnya dengan cara menunjuk, misalnya :
 أين معجون أسنانى؟ يشير الطالب الى معجون أسنانى
Sesudah kira-kira sepuluh jam latihan dalam menyimak, maka para siswa di undang tetapi tidak dipaksa dan atau ditekan berganti peran dengan guru dan memberikan perintah  sesama mereka, sang guru pun melakukannya sebagai responsi terhadap perintah para siswa, setelah hal ini di laksanakan dengan baik dan berhasil maka kira-kira 20% dari seluruh waktu kelas di gunakan dalam pertukaran jenis ini, kemudian bermain peran singkat di siapkan dan di perankan oleh para siswa dan selanjutnya situasi-situasi pemecahan masalah pun diiginkan.

BAB IIIPENUTUP

A.    Kesimpulan
Metode Respons Fisik Total adalah sebuah metode pembelajaran bahasa yang mengajarkan bahasa melalui aktivitas gerak (motorik). Metode ini dikembangkan oleh James Asher, seorang profesor psikologi. Metode ini berkaitan dengan “ teori jejak” memori di  dalam psikologi yang mengatakan bahwa jika sebuah hubungan memori lebih sering terdeteksi, asosiasi memori akan lebih kuat dan akan lebih cepat diingat.
Menurut metode ini, pemahaman bahasa kedua orang dewasa adalah proses yang paralel dengan pemenuhan bahasa pertam. Kata-kata yang pertama kali diajarkan dalam bahasa pertama adalah terdiri dari perintah-perintah yang ditanggapi secara fisik sebelum verba. Karenanya orang yang belajar bahasa asing juga perlu mengikuti proses penguasan bahasa pertama itu.
Metode ini menekankan pengembangan kemampuan pemahaman melalui asosiasi gerak dengan makna sebelum kemampuan berbahasa (berbicara). Dengan karakter demikian metode ini percaya bahwa (a) pembelajaran berbicara harus ditunda sampai terbentuk kemampuan memahami; (b) kemampuan memahami dapat meningkatkan kemampuan produktivitas dalam mempelajari suatu bahasa; (c) kemampuan didapat melalui transfer mendengarkan; (d) pembelajaran harus menekankan arti daripada bentuk; dan (e) pembelajaran harus meminimalisir rasa stres pada saat belajar.

B.    Saran
Demikanlah hasil makalah ini, kami  menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan dari pembaca semuanya.
Akhirnya kami ucapkan terimah kasih. Billahi taufiq wal hidayah, wassalamualaikum. Wr. Wb.

DAFTAR PUSTAKA

Fachrurrozi Aziz, dkk. 2016. Pembelajaran Bahasa Asing Tradisional danKontemporer. Jakarta. Rajawali pers.
Kusyadi Soeparlan. 2008. Strategi Belajar Dan Pembelajaran, Tanggerang, Pustaka Mandiri.
Hersen Nehrulita dan Wagino Metode Total Physical Response (TPR). Vol: 1 No: 1 Tahun 2013
Muhammad Jafar Shodiq, Upaya Meningkatkan Kemahiran Berbicaramelalui metode TPR Al-Bidāyah, Vol 4 No. 1, Juni 2012
Rodifatul Chasanah - Total Physical Response(TPR)..., Vol. 7, No. 1, Juli-Desember 2014

Related Post:




0 Response to "Metode Respons Fisik Total, langkah-langkah penerapan metode tpr metode tpr pdf metode sugestopedia metode pembelajaran bahasa inggris terbaru model pembelajaran bahasa inggris sd teknik pembelajaran bahasa inggris penerapan metode total physical response tujuan metode tpr"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel