Metode Respons Fisik Total, langkah-langkah penerapan metode tpr metode tpr pdf metode sugestopedia metode pembelajaran bahasa inggris terbaru model pembelajaran bahasa inggris sd teknik pembelajaran bahasa inggris penerapan metode total physical response tujuan metode tpr
Sunday, July 1, 2018
Add Comment
Latar Belakang munculnya Metode Respons Fisik Total , Seperti Apa Pendekatan Metode Respons Fisik Total , Desain Metode Respons Fisik Total, Prosedur dan Teknik Pengajaran Metode Respons Fisik Total, Keunggulan dan Kelemahan Metode Respons Fisik Total
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan kunci
penentu menuju keberhasilan dan memiliki peran sentral, khususnya dalam
perkembangan intelektual, sosial, dan emosional seseorang dan dalam mempelajari
semua bidang studi. Bahasa diharapkan bisa membantu seseorang dalam hal ini
yang saya bicarakan adalah peserta didik untuk mengenal dirinya, budayanya dan
budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam
masyarakat yang menggunankan bahasa tersebut, menemukan serta menggunakan
kemampuan-kemampuan analitis dan imaginative dalam dirinya.
Ada beberapa macam metode yang biasa
digunakan seorang guru atau instruktur dalam meningkatkan kemampuan belajar
peserta didiknya seperti metode diskusi, ceramah, inquiri dan lain-lain. Kami
ingin memperkenalkan metode TPR (Total Physical Response) sebagai salah satu
teknik penyajian dalam pengajaran khususnya dalam pembelajaran bahasa asing,
baik itu bahasa inggris, arab, perancis, dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Latar Belakang munculnya Metode Respons Fisik Total ?2. Seperti Apa Pendekatan Metode Respons Fisik Total ?3. Bagaimana Desain Metode Respons Fisik Total ?4. Bagaimana Prosedur dan Teknik Pengajaran Metode Respons Fisik Total ?5. Apa saja Keunggulan dan Kelemahan Metode Respons Fisik Total ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Latar
Belakang munculnya Metode Respons Fisik Total.
2. Untuk mengetahui
Pendekatan Metode Respons Fisik Total.
3. Untuk mengetahui Desain
Metode Respons Fisik Total.
4. Untuk mengetahui Prosedur
dan Teknik Pengajaran Metode Respons Fisik Total.
5. Untuk mengetahui
Keunggulan dan Kelemahan Metode Respons Fisik Total.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Munculnya Metode Respons Fisik Total
Metode respon fisik total (Al-Thariqah
Al-Istijabah al-Harakiyyah al-Kulliyyah) adalah konsep pengajaran bahasa yang
di kembangkan oleh prof.James J.Asher, seorang psikolog dari San Jose State
Colloge California Amerika Serikat pada pertengahan tahun 60-an. Dia memulai
eksperimen pengajaran bahasa dengan memanfaatkan gerakan tubuh. Berbagai
bahasa, semisal bahasa jepang, Rusia, Jerman dan Inggris, telah dia coba
ajarkan dengan metode ini, baik kepada anak-anak maupun orang dewasa.
Metode respons fisik total adalah suatu
metode pengajaran bahasa yang dibangun berdasarkan koordinasi ujaran dan
tindakan; metode ini berupaya mengajarkan bahasa melalui kegiatan fisik atau
aktivitas motoric (gerakan) . Bahasa diajarkan dengan cara mengaktifkan seluruh
gerakan tubuh.
Menurut Asher (dalam Petada, 1991: 109),
orang dewasa akan berhasil mempelajari bahasa asing kalau ia meniru cara
anak-anak mempelajari bahasa ibunya. Kenyataan menunjukkan bahwa kalimat yang
ditujukan kepada anak, pendek-pendek dan berbentuk perintah, lalu anak memberi
reaksi secara non-verbal. Asher juga berpendapat, karena mempelajari selalu
dikaitkan dengan gerakan tubuh, maka tekanan jiwa (stress) anak berkurang, dan
hal itulah yang memungkinkan siswa mengembangkan kemampuan berbahasanya dengan
cepat.
Metode ini digunakan
untuk pengajaran bahasa khususnya untuk
meningkatkan kemampuan kosakata dan dapat digunakan untuk semua tingkat
usia peserta didik.Beberapa penelitian yang telah
dilakukan di dalam kelas dengan menggunakan
metode ini menunjukkan bahwa terdapat kemajuan yang signifikan
pada siswa secara statistik dalam memahami
kata-kata baru. Total Physical Response(TPR)
memberi kesempatan seluas-luasnya pada siswa agar
siswa membekali diri dengan pemahaman terlebih
dahulu sampai mereka siap untuk berbicara
(Iskandarwassid & Sunendar, 2011:73).
B. Pendekatan Metode Respons Fisik Total
Metode Respons Fisik Total menganggap
pembelajaran tata bahasa dimulai dengan menyajikan berbagai contoh, baru
kemudian ditarik kesimpulan gramatikanya. Tata bahasa diajarkan bersama-sama
dengan kosakata. Siswa pertama-tama mempelajari makna kosakata dalam bahasa
sasaran. Ketika guru mengembangkan perintah-perintah dengan menggunakan
kalimat-kalimat yang lebih panjang, para siswa mulai mempelajari tata bahasa
dengan mengamati tindakan-tindakan dan membuat asosiasi-asosiasi antara
tindakan-tindakan dan perintah-perintah. Para siswa lalu mencoba menguji
kebenaran asosiasi-asosiasi yang dia lakukan dengan memberi beberapa perintah kepada
teman-teman mereka.
Metode ini berasumsi bahwa bahasa lisan
lebih ditekankan dibandingkan dengan bahasa tulisan dan menganggap kata kerja
sebagai sentral. Kata kerja perintah adalah bentuk kata kerja yang paling
penting diajarkan karena semua siswa dari berbagai usia bisa cepat memahami
bahasa target melalui perintah. Kalimat perintah seperti duduk, berdirilah
sangat amat penting bagi pemula. Setelah mereka menyerap suatu materi melalui
perintah-perintah, mereka dapat berpindah mempelajari dialog pendek dan
lain-lain.
Menurut metode ini, pembelajaran bahasa
asing bisa berlangsung ketika siswa mengamati tindakan-tindakan lalu
melaksanakan tindakan tersebut. Asumsi lain bahwa stres mempengaruhi aktivitas
pembelajaran dan apa yang akan dipelajari oleh peserta didik, stress yang lebih
rendah kapasitasnya maka pembelajaran menjadi lebih baik . Dengan menggunakan
gerak fisik ini siswa merasa bebas dari tekanan serta lebih bergairah dan dapat
membentuk memori yang lebih kuat dan mengulang kembali (recelling).
C. Desain Metode Respon Fisik Total
Tahap pertama pelajaran adalah penyajian materi.
Guru memberi perintah kepada beberapa orang siswa, lalu melaksanakan
tindakan-tindakan tersebut bersama dengan mereka, pada tahap ke dua, para siswa
tersebut menunjukan bahwa mereka dapat memahami perintah-perintah tersebut
dengan melaksanakanya langsung sendirian, para siswa yang tadinya hanya
mengamati juga mempunyai peluang untuk menunjukkan pemahaman mereka, guru
kemudian mengkombinasikan ulang unsur-unsur perintah agar para siswa
mengembangkan fleksibilitas mereka dalam memahami ucapan-ucapan yang tidak
familier, perintah-perintah yang di laksanakan oleh para siswa.
Setelah belajar mereaksi beberap aperintah
lisan, para siswa tersebut belajar untuk membaca dan menulisnya, ketika siswa
sudah siap untuk berbicara, kegiatan pembelajaran terus diperluas termasuk
dengan komedi pendek dan aneka permainan, latihan dalam bentuk memberi perintah
dan melakukan perintah merupakan aktifitas utama dalam kelas yang menggunakan
metode respon fisik total, perintah-perintah itu pada umumnya digunakan untuk
menimbulkan tindakan-tindakan dan aktifitas fisik dari parasiswa,
tanyajawabataupercakapan di tundasampaisetelahsekitar 120 jam
pelajaranaktifitaskelas lain termasuk bermain peran dan penyajian slide,
bermain peran terpusat pada situasi kehidupan sehari-hari, seperti diruang makan,
supermarket, atau di pasar.
Menurut Asher ”The instructor is the
director of a stage play in which the students are the actors”, yang berarti
bahwa guru (instruktur) adalah sutradara dalam pertunjukan cerita dan di
dalamnya siswa sebagai pelaku atau pemerannya. Guru yang memutuskan tentang apa
yang akan dipelajari, siapa yang memerankan dan
menampilkan materi pelajaran. Siswa dalam TPR mempunyai peran
utama sebagai pendengar dan pelaku. Siswa mendengarkan dengan penuh perhatian
dan merespon secara fisik pada perintah yang diberikan guru baik secara
individu maupun kelompok. Adapun inti dari pendekatan awal yang digunakan
adalah membuat peserta didik diam, mendengarkan
perintah lalu sejalan dengan apa yang
dilakukan oleh pendidik, mereka menuruti apa saja
yang diperintahkan oleh pengajar tersebut. Peserta didik belajar dengan cara
melakukan perbuatan secara fisik berdasar atas perintah pendidik, kemudian atas
perintah teman sejawat.
Dalam memberi umpan balik kepada siswa,
guru harus mengikuti cara orangtua dalam memberi umpan balik kepada anak-anak
mereka.Pada mulanya orang tua mengoreksi sangat sedikit, tetapi ketika anak
bertumbuh dewasa, orang tua akan mengurangi toleransinya terhadap kesalahan
anak mereka dalam berbicara, dengan cara yang sama, para guru perlu menahan
dulu dari terlalu banyak koreksi pada langkah-langkah awal dan mestinya tidak
menyela untuk mengoreksi kesalahan siswa, karena hal itu akan menghalangi
siswa.
Dalam metode ini secara umum tidak ada
teks pokok (Nash Asasi) pelajaran. Maka berbagai benda dan realita memainkan
peran penting, untuk siswa yang benar-benar pemula, pengajaran bisa jadi tidak
memerlukan pemakaian materi pengajaran,karena suara guru, tindakan-tindakannya
dan isyarat-isyaratnya sudah menjadi dasar yang cukup untuk aktifitas kelas,
kemudian guru bisa menggunakan benda-benda yang biasa ada dalam kelas, seperti
buku, pena, piala dan mebel.
Ketikapelajaransudahberkembang guru
perlumembuatataumengumpulkanbahan-bahanuntukmendukungpengajaran.
Benda-bendatersebuttermasukgambar, slide dandaftar kata,
pengembangmetodeinitelahmengembangkankotak-kotak yang berisibenda-benda yang
yangterkaitdengansituasi-situasi tertentu, sepertirumah,supermarket dan pantai.
Parasiswabisamenggunakankotak-kotakituuntukmembangun setting pengajaran.
D. Prosedur dan Teknik Metode Respons Fisik Total
Prosedur dan teknik pengajaran metode
respon fisik total terdapat dua teknik utama yang dapat di gunakan dalam metode
respon fisik total, yaitu teknik memperkenalkan (Introduce technique) dan
teknik bekerja (working technique).
Teknik memperkenalkan maksudnya cara-cara
yang digunakan untuk memperkenalkan perintah atau kosakata baru kepada para
siswa untuk pertama kalinya, teknik bekerja mengacu pada cara-cara yang
digunakan untuk menjelaskan atau mengkombinasikan perintah-perintah serta
kosakata pendukung yang telah diperkenalkan kepada para siswa untuk peningkatan
dalam bahasa sasaran.
Berikut ini adalah teknik- teknik untuk memperkenalkan kosakata atau perintah baru dalam metode respon fisik
total:
1. Guru mengucapkan dan
memeragakan perintah-perintah untuk para siswa, para siswa melaksanakan
perintah itu dengan mendengarkan guru dan dengan melakukan apa yang guru
lakukan.
2. Guru menciptakan
situasi-situasi dimana seorang siswa harus memilih antara dua kosakata, siswa
telah mengetahui satu kata dengan baik sehingga melalui proses penghapusan,
kata yang lain dengan segera dapat di ketahui.
3. Dengan pengenalan sebuah
kata baru, siswa harus memilih satu kata yang dia kenal dari tiga kosakata,jika
dia menebak kata yang salah, maka dia harus mencoba lagi, jika terkaannya benar
maka dia akan mendapat penghargaan berupa pujian dari gurunya.
4. Guru memperkenalkan suatu
kata baru dengan cara yang sangat jelas dan nyata kepada siswa, apakah dengan
memeragakan atau melalui isyarat atau dengan tanda-tanda lainya.
5. Guru memperkenalkan
kosakata baru dengan meragakan perintah-perintah dari kaset. Guru merekam
suaranya sendiri lalu mengikuti setiap perintah yang terdengar tetapi
kadang-kadang guru juga sengaja merespon dengan salah satu kata yang yang
kemudian di koreksi oleh suara yang ada di tape.
para siswa duduk dalam posisi setengah
lingkaran di sekeliling guru, guru menyuruh mereka diam mendengarkan
perintah-perintah dan kemudian melakukan dengan tepat apa yang di suruh oleh
guru. Para siswa didorong untuk memberikan respon secara tepat dan tanpa
ragi-ragu. Misalnya kalau guru memerintahkan siswa “MAJU” dengan mengatakan” تقدم ” maka para siswa maju dengan bersemangat.
Perintah-perintah lain misalnya: اخرج-
اجلس-ادخل- قم - امشئ - توقف”Akan di laksanakan
secara berurutan, guru secara stimulan melaksanakan perintah itu di sertai oleh
dua orang siswa yang duduk di sampingnya. Hal ini di ulangi beberapa kali
sampai para siswa yang duduk di sampingnya itu mantap benar dan para siswa
secara individual menyatakan bahwa mereka ingin mencobanya sendiri tanpa
gerakan guru sebagai model. Berikutnya perintah-perintah di perluas dengan
kalimat lengkap seperti: إمش الى الباب
Setelah para siswa mempelajari lebih
banyak kosakata dengan cara ini maka hah- hal baru pun diperkenalkan dan sang
guru mulai menggunakan intruksi yang lucu-lucu, aneh dan amat jenaka untuk
menarik serta meningkatkan minat menghafal kosakata para siswa. Kata-kata benda
dan kata kerja (baru) diperkenalkan misalnya:إغسل يدك
و أطلب منشفتك
Berikutnya guru atau instruktur
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan sederhana yang dapat di jawab oleh siswa
dengan gerakan, misalnya dengan cara menunjuk, misalnya :
أين معجون
أسنانى؟ يشير الطالب الى معجون أسنانى
Sesudah kira-kira sepuluh jam latihan
dalam menyimak, maka para siswa di undang tetapi tidak dipaksa dan atau ditekan
berganti peran dengan guru dan memberikan perintah sesama mereka, sang
guru pun melakukannya sebagai responsi terhadap perintah para siswa, setelah
hal ini di laksanakan dengan baik dan berhasil maka kira-kira 20% dari seluruh
waktu kelas di gunakan dalam pertukaran jenis ini, kemudian bermain peran
singkat di siapkan dan di perankan oleh para siswa dan selanjutnya
situasi-situasi pemecahan masalah pun diiginkan.
BAB IIIPENUTUP
A. Kesimpulan
Metode Respons Fisik Total adalah sebuah
metode pembelajaran bahasa yang mengajarkan bahasa melalui aktivitas gerak
(motorik). Metode ini dikembangkan oleh James Asher, seorang profesor
psikologi. Metode ini berkaitan dengan “ teori jejak” memori di dalam
psikologi yang mengatakan bahwa jika sebuah hubungan memori lebih sering
terdeteksi, asosiasi memori akan lebih kuat dan akan lebih cepat diingat.
Menurut metode ini, pemahaman bahasa kedua
orang dewasa adalah proses yang paralel dengan pemenuhan bahasa pertam.
Kata-kata yang pertama kali diajarkan dalam bahasa pertama adalah terdiri dari
perintah-perintah yang ditanggapi secara fisik sebelum verba. Karenanya orang
yang belajar bahasa asing juga perlu mengikuti proses penguasan bahasa pertama
itu.
Metode ini menekankan pengembangan
kemampuan pemahaman melalui asosiasi gerak dengan makna sebelum kemampuan
berbahasa (berbicara). Dengan karakter demikian metode ini percaya bahwa (a)
pembelajaran berbicara harus ditunda sampai terbentuk kemampuan memahami; (b)
kemampuan memahami dapat meningkatkan kemampuan produktivitas dalam mempelajari
suatu bahasa; (c) kemampuan didapat melalui transfer mendengarkan; (d)
pembelajaran harus menekankan arti daripada bentuk; dan (e) pembelajaran harus
meminimalisir rasa stres pada saat belajar.
B. Saran
Demikanlah hasil makalah ini, kami
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, kritik dan
saran sangat kami harapkan dari pembaca semuanya.
Akhirnya kami ucapkan terimah kasih.
Billahi taufiq wal hidayah, wassalamualaikum. Wr. Wb.
DAFTAR PUSTAKA
Fachrurrozi Aziz, dkk. 2016. Pembelajaran
Bahasa Asing Tradisional danKontemporer. Jakarta. Rajawali pers.
Kusyadi Soeparlan. 2008. Strategi Belajar
Dan Pembelajaran, Tanggerang, Pustaka Mandiri.
Hersen Nehrulita dan Wagino Metode Total
Physical Response (TPR). Vol: 1 No: 1 Tahun 2013
Muhammad Jafar Shodiq, Upaya Meningkatkan
Kemahiran Berbicaramelalui metode TPR Al-Bidāyah, Vol 4 No. 1, Juni 2012
Rodifatul Chasanah - Total Physical
Response(TPR)..., Vol. 7, No. 1, Juli-Desember 2014
0 Response to "Metode Respons Fisik Total, langkah-langkah penerapan metode tpr metode tpr pdf metode sugestopedia metode pembelajaran bahasa inggris terbaru model pembelajaran bahasa inggris sd teknik pembelajaran bahasa inggris penerapan metode total physical response tujuan metode tpr"
Post a Comment