PENGEMBANGAN RENCANA PERUBAHAN PERILAKU INDIVIDU, makalah perubahan perilaku contoh kasus perubahan perilaku kesehatan proses perubahan perilaku perubahan perilaku dan proses belajar model perubahan perilaku penyebab perubahan perilaku makalah perubahan perilaku pada promosi kesehatan pdf teori perubahan individu pdf
Friday, June 29, 2018
Add Comment
PENGEMBANGAN RENCANA PERUBAHAN PERILAKU INDIVIDU
1. Pengembangan Rencana Perubahan Perilaku Individu
Pengunaan rencana perubahan perilaku individu untuk membantu siswa menyesuaikan lingkungan belajar yang positif, merupakan bagian penting menjadi guru yang berkompeten. Jadi dalam hal ini jelas sekali bahwa pera guru sangat diperlukan dalam mengembangkan rencana intervensi yang diperlukan untuk membantu siswa. Dan pendekatan yang paling efektif untuk mengebangkan keahlian ini adalah bekerja dengan tim pendidik yang bekerja sama untuk menciptakan rencana intervensi individu untuk siswa yang mengalami masalah perilaku serius berkelanjutan. Proses ini paling efektif ketika memasukan langkah-langkah sebagai berikut :a. Kumpulkan data berkaitan dengan perilaku
b. Buatlah penyesuaian dala tugas akademik siswa dalam aspek lain dari kelas yang diyakini lebih efektif mendukung siswa agar behasil di kelas.
c. Temui siswa untuk mengadakan sesi pengambilan keputusan seperti yang dibahas di bab 9.
d. Lanjutkan mengumpulkan data berkenan dengan frekuensi masalah perilaku.
e. Tindaklanjuti dengan siswa untuk membahas bagaimana rencan bekerja.
f. Jika perilaku tidak membaik, kembangkan rencan intervensi perilaku seperti yang telah dibahas.
g. Lanjutkan mengumpulkan data.
h. Jika perilaku masih mempengaruihi belajar siswa secara negative atau siswa lain. Buatlah rapat dengan sebuah tim (terdiri dari beberapa guru, konselor, psikologi sekolah , dan adsministrator ) untuk membahas untuk membahas situasi dan mengembangkan rencana baru.
i. Sepanjang proses ini, lanjutkan menggunakan manajemen kelas dan rencana manajemen siswa sekolah. Sederhanakanlah karena guru dan siswa terlibat dalam pemecahan masalah dan guru telah mengembangkan rencana untuk membantu siswa tampa menghilangkan tanggung jawab siswa tersebut atas masalah perilaku.
2. Majemen Perilaku (BEHAVIOR) dalam Perspektif
Metode behavioristik tidak dapat dan tidak harus memcahkan semua masalah disiplin. Behavior juga bukan juga bukan ilmu yang bersifat mekanisme manipulative. Behaviorisme dapat digunakan untuk membantu guru lebih memahami perilaku siswa dan membantu siswa dalam mengembangkan perilaku kelas yang ebih bertanggung jawab. Seperti yang diunkapkan oleh Alberto dan trouman dalam bukunya Applied Behavior Analysis For Teacher, “tujuan penggunaan yang efektif prinsip – prinsip behavioral adalah untuk meningkatkan, bukan menurukan, pilihan bagi siswa”.Pemberdayaan siswa untuk mengembangkan keterampilan baru guna me-manage perilaku adalah hal yang besifat terbuka.
3. Asumsi Dasar yang Mendasari Intervensi Behavioristik
Behavior merupakan pendekatan ilmiyah untuk mengubah perilaku. Pendekatan ini berdasarkan pada tiga asumsi utama :a. Bahavior dipengaruhi oleh Anteseden dan konsekuensi yang berkaitan dengan perilaku.
b. Program mengubah perilaku yang harus memfokuskan pada perilaku spesifik dan dapat diobservasi.
c. Pengumpulan data diperlukan untuk mengubah perilaku secara dalam.
4. Memahami apa penyebab perilaku siswa dengan Mengadakan Analisis Lingkungan / Asesmen Fungsional
Secara sederhana dapat dikemukan proses asesmen perilaku fungsional yang lengkap meliputi empat komponen :a. Assesmen Fungsional.
b. Rencana perubahan perilaku yang positif.
c. Implemetasi rencana ini.
d. Memonitor dan melakukan penyesuaian atas rencana tersebut.
Pengumpulan informasi untuk menentukan mengapa perilaku yang tidak diharapkan terjadi merupakan langkah pertama dalam mengadakan asesmen fungsional. Asessmen ini dapat dilengkapi dengan metode tidak lansung (indirect methods) I seperti wawancara dengan siswa, orang tua, guru , konselor , adsministrator dan asisten intruktursional.
5. Strategi Untuk Membantu siswa mengembangkan keterampilan yang baru
Menurut jones, dhorn, dan dunn Ada tiga pendekatan manajemen perilaku dasar yang diriset dengan baik guna membantu siswa memonitor dan mengubah perilakunya :1. Monitoring diri ( Self-Monitoring ) dan Instruksi Diri ( Self-Intruktion)
1.1. Monitoring diri ( Self-Monitoring )Monitoring diri ( Self-Monitoring ) meliputi tindakan membantu siswa dalam menyusun system untuk memonitor dan mencatan perilaku mereka sendiri. Metode ini dapat dikombinasi secara efektif dengan starategi instruksi diri, evaluasi diri, dan penguatan diri ( self- instruction, self- evaluation, dan self reniforcemen).
Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan
a. Memastikan bahwa siswa dapat secara akurat mendeskripsikan perilaku.
b. Mengembangkan metode untuk menghitung data.
c. Penerapan pemonotoring diri.
d. Mengadakan pertemuan antara siswa dengan orang dewasa guna menilai kemajuan yang siswa buat.
e. Memberikan siswa beberapa penguatan.
1.2 Instruksi Diri ( Self-Intruktion)
Instruksi Diri ( Self-Intruktion) merupakan Salah satu pendekatan untuk membantu siswa merespon lebih efektif teradap rasa frustasi dan stress adalah mengajarkan mereka umtuk memberi intruksi verbal kepada diri mereka sendiri yang akan menjadi petunjuk bagi mereka untuk berkelakuan yang lebih tepat.
Prosedur dasarnya meliputi tindakan mengajarkan siswa untuk menggunakan silent statement (pernyataan dalam hati ) unntuk mengontrol perilaku mereka secara lebih efekif.
2. Pelatihan Keterampilan Sosial
Pelatihan Keterampilan Sosial adalah suatu proses mengajarkan siswa keterampian baru untuk memenuhi kebutuhan mereka.Dalam pengimplementasikan pelajaran keahlian social ada beberapa langkah yang harus dilakukuan :
a. Menentukan keahlian apa yang perlu dikembangkan oleh siswa.
b. Membantu siswa mengidentifikasi perilaku yang tidak efektif.
c. Membantu siswa mengidentifikasa alasan perubahan perikau.
d. Membantu siswa mengevaluasi perilaku mereka.
e. Membantu siswa untuk mengspesifikan secara detail komponen perilaku baru.
f. Melibatkan orang dewasa dalam mendemonstrasikan atau mencotohkan perilaku tersebut agar siswa dapat mengetahui apa yang akan dilakukannya.
g. Siswa mempraktikan perilaku tersebut.
h. Membantu siswa dalam mengevaluasi perilaku baru dengan melibatkan orang dewasa berkenan dengan apa yang terjadi disaat iya menggunakan perilaku baru tersebut.
i. Memberikan imbalan kepada siswa jika perilaku baru tersebut dapat dilaksanakan.
3. Mengembangkan Kontrak
Mengembankan Kontrak merupakan proses kerja sama dengan siswa untuk mengembangkan beberapa bentuk persetujuan atau kontrak untuk membantu memotivasi siswa menggunakan keterampilan yang ada dalam diri tetapi siswa sulit menggunkaannya.Ada beberpa langkah yang harus dilakukan untuk membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan tertentu unuk merespon situasi sebelum mengembangkan kontrak untuk mendorong siswa menggunkan keterampilan baru.
a. Negosiasi kontrak
Guru harus menolong siswa mengepresikan perasaan mereka terhadap kontrak. Setelah kontrak dinegosiasikan, siswa harus dapat menjelaskan kembali kondisi yang disebutkan di dalam kontrak.
b. Memilih prosedur penguatan dan konsekwensi
Berikut ini ada macam-macam penguatan yang dapat diterapkan:
1) Penguatan Sosial
Penguatan sosial mengacu pada perilaku orang lain yang cenderung untuk meningkatkan frekuensi dengan siswa yang memuncukan perilaku.2) Penguatan Aktivitas
Dalam pemguatan aktivitas ada 2 langkah yang harus dilakukan:· Mendaftar aktivitas yang memperkuat siswa.
· Mengembangkan sebuah kontrak yang menekankan apa yang siswa lakukan untuk mendapatkan penguatan aktifitas.
3) Penguatan social, token dan aktivitas
Ada lima langkah dasar untuk menerapkan system penguatan token di kelas :a. Menentukan kapan dan dengan siapa program harus di implementasikan.
b. Pilih perilaku spesifik yang diperkuat.
c. Putuskan kapan token akan diberikan.
d. Tentukan bagaimana memeberikan token.
e. Pilih prosedur untuk mencatat token yang diperoleh.
Sedangkan pembatasan aktivitas mengacu kepada situasi yang di dalamya perilaku siswa yang tidak sesuai di ikuti dengan penghapusan aktivitas yang diinginkan.
a. Siswa harus memahami perilaku yang akan mengarahkan pada pembatasan aktivitas.
b. Aturan pembatasan aktivitas harus digunakan secara konsiten dan adil.
c. Berhati-hati dalam pembatasan aktivitas yang memberi alternative yang lebeih diinginkan daripada aktivitas itu sediri.
d. Hadirkan konsekwensi negative dalam cara yang diminati dan tidak menghukum.
e. Ketika mengadakan pembatasan aktivitas kepada siswa, selalu informasikan mereka perilaku tertentu yang membawa konsekwensi yang tidak di inginkan.
f. Pembatasan aktivitas harus secara logis berhubungan dengan perilaku yang mengharuskan hukuman.
g. Pembatasan aktivitas haru dikonsolidasikan dengan aktivitas yang ditunjukan untuk memabantu siswa mengembangkan keterampilan baru.
h. Kumpulkan data.
4. Pendekatan kelompok untuk mengembangkan rencana perubahan perilaku yang positif
Penting bagi pendidik mengembangkan struktur bekerja secara kolabotratif untuk menentukan apa yang munkin menyebabkan siswa berprilaku tidak produktif dan mengembangkan rencana perubahan perilaku. Untuk itu tim yang efektif sering kali meliputi dua guru kelas yang bekerja dengan siswa, seorang konselor atau psikolog sekolah, administrator, orang tua atau wali, dan siswa.Tanggung jawab tim adalah untuk membuat rencana intervensi perilaku yang akan membantu siswa memenuhi kebutuhannya tampa menggunakan perilaku yang melanggar hak orang lain dan membahayakan kemampuan belajar siswa.
Proses aktif siswa meliputi tujuh langkah berikut :
a. Menentukan perilaku spesidik siswa yang perlu diubah.
b. Mengubah asesmen perilaku fungsional.
c. Meneukan perubahan yang perlu dibuat di lingkungan sekolah mendukung siswa.
d. Menentukan strategi yang digunakan untuk membatu siswa dalam mengembangkan keahlian perilaku baru.
e. Menugaskan secara tanggung jawab kepada staff untuk menginmpletasikan tiap intervensi.
f. Menentukan data yang dikumpulkan.
g. Menetukan tanggal untuk meninjau program.
0 Response to "PENGEMBANGAN RENCANA PERUBAHAN PERILAKU INDIVIDU, makalah perubahan perilaku contoh kasus perubahan perilaku kesehatan proses perubahan perilaku perubahan perilaku dan proses belajar model perubahan perilaku penyebab perubahan perilaku makalah perubahan perilaku pada promosi kesehatan pdf teori perubahan individu pdf"
Post a Comment