MENGEMBANGKAN STANDAR UNTUK PRILAKU KELAS
Friday, June 29, 2018
Add Comment
MENGEMBANGKAN STANDAR UNTUK PRILAKU KELAS
Dalam buku handbook of research on teaching, walter
doyle (1986) menulis “ pembicaraan secara luas, pengajaran kelas mempunyai dua
struktur tugas utama yang diorganisasikan seputar masalah: (a) pembelajaran
(learnig); dan (b) perintah (order). Pembelajaran dijalankan oleh fungsi
instruksional, sedangkan perintah dijalankan oleh fungsi material. Jadi dengan
mengorganisasikan kelompok kelas, menetapkan aturan dan prosedur, menanggapi
prilaku menyimpang, memonitor dan mengikuti acara kelas, dan hal semacam itu”.
Menejer kelas yang efekif baik ditingkat SD maupun di SMP menghabiskan waktu
mengajarkan siswa aturan dan prosedur kelas. Emmer dan rekan (1981)
mendeskripsikan aturan sebagai “aturan tertulis yang diberlakukan dikelas,
diberikan pada siswa pada kertas yang sama atau foto kopi atau disalin oleh
siswa kedalam buku catatan mereka”. Prosedur didefenisikan sebagai “prosedur
seperti aturan, merupakan harapan atas perilaku.
Guru yang efektif melakukan lebih dari sekedar
menempelkan aturan atau mengemukakan prosedur. Gur bekerja dengan siswa untuk
memastikan bahwa mereka memahami daan dapat menunjukkan aturan dan prosedur.
Beberapa kata yang harus diwaspadai agar pembahasaan mendekati penetapan aturan
dan prosedur kelas yang produktif. Aturan dan prosedur harus dikembangkan dalam
kaitannya dengan strategi pengajaran yang meningkatkan keterlibatan siswa
secara aktif dan bermamfaat dalam proses belajar, berhubungan dengan latar
belakang budaya dan minat siswa dan membantu mengembangkan keahlian tingkat
berpikir yang lebih tinggi.
Ada dua alasan utama keharusan para pendidik untuk
membangun dan memonitor standar perilaku. Pertama pemelajaran siswa
secara dramatis berkaitan dengan pembuatan iklim aman dimana semua orang diperlakukan
dengan penuh hormat. Kedua, siswa akan mendapatkan mamfaat dari belajar tentang
hak sebagian warga negara dan melihat berbagai hak ini dan kehormatan mereka
ditegakkan di lingkungan sekolah.
1. Pengembangan Standar Atau Aturan Perilaku Umum
a. Mendiskusikan nilai aturan dan perilaku standar
Langkah pertama dalam mengembangkan aturan kelas
adalah membicarakannya dengan siswa mengapa penting untuk mengembangkan standar
yang semua anggota kelas setuju untuk mematuhinya. Dalam membahas standar
perilaku untuk kelas, guru harus waspada bahwa perilaku dipengaruhi budaya, dan
pertentangan sangat mungkin terjadi ketika siswa dan guru datangdari latar
belakang budaya yang berbeda.
b. Membuat daftar
Siswa membuat daftar semua standar yang mereka yakin
penting, siswa dapat dimintak untuk membahas cara kita bertindak dikelas agar
kelas menjadi tempat yang menyenangkan buat setiap orang untuk belajar.
c. Mendapatkan komitmen
Menjelaskan tiap aturan dan memintak siswa
menunjukkan apakah mereka dapat menerima prilaku standar.anda dapat menjelaskan
bahwa mereka tidak diharapkan untuk dapat bertindak sempurna setiap waktu,
seperti mereka akan memperbaiki pengetahuan akademik mereka, mereka juga akan belajar
bagaimana berkelakuan dalam cara yang lebih efektif.
d. Memonitor dan meninjau aturan kelas
Setelah siswa mengembangkan aturan yang masuk akal
dan setuju untuk berkelakuan sesuai dengan aturan tersebut, langkah selanjutnya
adalah untuk membantu mereka mengenali dan memonitor perilaku mereka. Aturan
harus juga didiskusikan ketika siswa atau guru menunjukkan bahwa pelanggaran
satu atau lebih aturan mengganggu pelajaran atau melanggar hak lain.
2. Prosedur Kelas
a. Prosedur Efektif
Manajer kelas yang efektif mengajarkan
prosedur tertentu yang berhubungan dengan tanggung jawab siswa atas tugas
akademik. Aktifitas diganti tiap bulan, meliputi: a) aktifitas pemanasan
instruksional; b) berbagi apa yang mereka pelajari sebelumnya; c) aktifitas
relaksasi; d) mendengarkan music yang dipilih guru; e) mendengarkan music yang
dipilih siswa; f) aktifitas asah otak.Prosedur dapat juga melibatkan siswa
dalam pelaksanaan kelas.
b. Prosedur mengajar dan memonitor kelas
Prosedur yang paling baik
diajarkan dengan:
1) Mendiskusikan
kebutuhan prosedur.
2) Memintak gagasan
siswa.
3) Memintak siswa
mempraktikkan prosedur sampai benar.
4) Memperkuat
perilaku yang benar.
c. Mengganti prosedur guru
Meskipun paling banyak etensi difokuskan pada
pengajaran siswa untuk mengikuti prosedur pilihan sekolah dan ruang kelas,
perilaku siswa sering dapat membaik secara cepat dan dramatis dengan mengganti
prosedur orang dewasa yang mengikutinya.
d. Mengajarkan aturan dan prosedur kepada siswa baru
Ketika siswa baru masuk keruang kelas, penting
sekali mereka memahami bagaimana kelas beroperasi. Ada ragam metode untuk ini,
kebanyakkan guru menugaskan siswa untuk mendiskusikan standar perilaku kelas
dan prosedur utama dengan siswa baru.
3. Pedoman Untuk Memulai Tahun Ajaran
Cara yang paling
efektif untuk menciptakan setting yang aman dan positif yang membuat siswa
termotivasi untuk belajar akan bervariasi dalam tiap tingkat kelas, materi dan
gaya guru.
4. Keahlian Manajemen Kelas Yang Membantu Memaksimalkan Perilaku
Kounin menemukan bahwa
guru yang lebih efektif mempunyai kewaspadaan kelas yan lebih baik, secara
konstan meninjau kelas agar mereka waspada dengan potensi masalah dan dapat
berurusan dengan potensi ini sebelum kesulitan yang sebenarnya muncul, para
guru mengantisifasi kebutuhan siswa, mengorganisasikan kelas, untuk
meminimalkan kegelisahan.
a. Memulai kelas
Guru sering kesulitan menarik perhatian siswa dan
memulai pembelajaran, alasannya setidaknya siswa sering berusaha untuk mulai
pelajaran dengan bergaul atau berpindah ruangan.
b. Metode-metode
· Mengembangkan penyusunan ruang yang memungkinkan semua siswa duduk dengan
nyaman dan jelas melihat kearah guru.
·
Memilih dan mengajarkan petunjuk-petunjuk untuk mendapatkan atensi siswa.
·
Jangan memulai sampai setiap orang memperhatikan.
·
Mulailah pelajaran dengan menyingkirkan gangguan-gangguan.
·
Secara jelas deskripsikan tujuan, aktiivitas dan prosedur evaluasi
berkenaan dengan pelajaran yang disajikan
·
Merangsang minat dengan menghubungkan pelajaran dengan kehidupan siswa
atau pelajaran selanjutnya
·
Mulai dengan aktivitas yang sangat memotivasi agar terbentuk kontak awal
siswa dengan materi pelajaran sepositif mungkin
·
Memberikan garis besar, defenisi, atau panduan belajar untuk membantu
siswa mengorganisasikan pikiran mereka dan memfokuskan pikiran mereka
·
Menantang siswa untuk meminimalkan waktu transisi mereka
c. Memberikan instruksi yang jelas
Langkah kunci dalam memberikan pelajaran adalah
memberikan pengarahan yang jelas untuk aktivitas yang didalamnya siswa akan
terlibat
· Metode-metodenya
a) Memberikan
pengarahan yang tepat.
b)
Mendeskripsiskan kualitas kerja yang inginkan.
c) Sesudah
instruksi diberikan.
d) Menerima
secara positif pertanyaan siswa tentang pengarahan.
e)
Menempatkan pengarahan ditempat yang terlihat dan diacu oleh siswa.
f)
Memintak siswa menulis instruksi sebelum memulai aktivitas.
g) Ketika
siswa tampak mempunyai kesulitan pengarahan selanjutnya, pertimbangkan untuk
memecahkan tugas kedalam bagian yang lebuh kecil.
h) Memberikan
pengarahan secara langsung.
i)
Model prilaku yang benar.
j)
Memberikan lembar kerja.
k)
Mempertahankan atensi.
· Metode-metodenya
a)
Susunlah kelas untuk memfasilitasi aktivitas instruksional yang anda pilih.
b)
Menggunakan penyusunan kursi yang tidak membedakan siswa.
c)
Menggunakan seleksi aksa dalam memanggil siswa.
d)
Bertanya sebelum memanggil siswa.
e)
Tunggu sedikitnya lima detik sebelum menjawab pertanyaan.
f)
Mintak siswa untuk menanggapi.
g)
Tidak mengulang secara konsisten jawaban siswa.
h)
Mendenkat ketika siswa berbicara.
i)
Memvariasikan media dan metode instruksional.
j)
Menciptakan minat dengan membuat pernyataan.
k)
Memberikan variasi dan minat dikelas.
d.
Menggunakan tugas kerja secara efektif
·
Metode-metode
a)
Membuat tugas kelas yang bersifat diagnostic dan preskriptif.
b)
Mengembangkan prosedur yang spesifik untuk mendapatkan bantuan.
c)
Menetapkan produr yang jelas.
e.
Menyimpulkan
Sebagai serangkaian tugas-tugas untuk diselesaikan
dan tidak memahami apa yang mereka telah pelajari atau bagaimana belajar.
f.
Memberikan umpan balik dan evaluasi yang bermamfaat
a) Metode-metode.
b) Membantu siswa
memandang evaluasi sebagai evaluasi dari proses belajar.
c) Mengatakan kepada
siswa kriteria yang akan dievaluasi.
d) Tidak menekankan
perbandingan antara siswa dan temannya.
e) Tidak menekankan
nilai sebagai umpan balik.
0 Response to "MENGEMBANGKAN STANDAR UNTUK PRILAKU KELAS"
Post a Comment