MENANGGAPI PELANGGARAN ATURAN DAN PROSEDUR, makalah tahapan dan penanggulangan pelanggaran disiplin kelas bagan pencegahan gangguan disiplin kelas cara mengatasi perilaku tidak disiplin bentuk bentuk pencegahan gangguan disiplin kelas cara mengatasi ketidakdisiplinan sumber pelanggaran disiplin dampak pelanggaran disiplin teknik yang membantu pemeliharaan disiplin kelas
Friday, June 29, 2018
Add Comment
MENANGGAPI PELANGGARAN ATURAN DAN PROSEDUR
1. Tanggapan yang efektif terhadap perilaku siswa yang tidak bertanggung jawab
siswa dihadapkan dengan sejumlah perilaku siswa yang
menyimpang.penelitian mengemukakan bahwa antara 10 persen hingga 20 persen
siswa mempunyai masalah perilaku yang memerlukan intervensi yang terstruktura
dari pada yang berhubungan dengan metode yang disajikan pada bab 3 hingga bab 7
(Sugai, Horner, Lewis, dan Cheney, 2002).
Meskipun guru merespon perilaku akademik yang keliru dengan cepat,
bentuk isyarat dan intervensi pembelajaran, mereka cenderung untuk menanggapi
gangguan siswa dalam cara yang menekankann respon kritik dan menghukum. Ini
dapat dimengerti karena, dibandingkan dengan kesalahan akademik, kekeliruan
dalam mendemonstrasikan perilaku yang bertanggung jawab mempunyai pengaruh yang
lebih baik pada kemampuan guru untuk melakukan tugas mereka sehingga
membangkitkan emosi yang lebih kuat.Ini respon yang menghukum, meskipun
demikian, ketidakefektifan secara umum menghasilkan perilaku siswa yang
diinginkan atau mengajarkan siswa metode alternative untuk meresponnya (Nelson
dan Roberts, 2000).
2. Konsep umum dan metode dalam berespon secara efektif terhadap perilaku yang tidak sesuai atau menyimpang
Perilaku buruk sering terjadi
karena siswa bertingkah untuk lebih menarik dari pelajaran yang membosankan
atau pilihan yang lebih menarik dari pada pengalaman bebuat salah lain.
Gagsan dan strategi
berikut ini dapat membantu kita berespon terhadap perilaku yang menganggu dalam
cara yang menghasilkan pengaruh positif terhadap perilaku dan perasaan siswa
tentang sekolah. 1). Menyusun pola duduk. Agar memudahkan melihat dan mudah
bergerak mendekati siswa. 2). Sering memperhatikan kelas untuk mengetahui dan
menanggapi adanya potensi masalah atau gangguan minor. 3)Mengemukakan harapan
secara jelas. 4) Mengabaikan perilaku. 5) Menggunakan kontrol proksimitas atau
kedekatan. 6). Menempatkan cactan kecil dimeja siswa. 7). Memanggil siswa atau
melibatkannya dengan menggunakan namanya dalam cerita atau pertanyaan. 8)
Meningkatkan minat dengan menggunakan humor atau menghubungkan pelajaran kepada
beberapa topic yang menarik minat siswa. 9). Melakukan kontak. Bisa dilakukan
dengan lirikan, mendekati siswa, menyentuh bahu siswa, menanyakan tugas siswa
dan lain-lainnya. 10). Memperhatikan siswa yang membutuhkan bantuan,
mengakuinya, dan memberikan bantuan. 11).Menggunakan tanda untuk menunjukkan
anda ingin perilaku itu berhenti. 12). Pengaruh distruptif intervensi guru
tidak seharusnya lebih besar gangguan yang akan diturunkan. 13). Respons guru
yang marah tidak pada tempatnya membuat ketegangan dan menciptakan
ketidakpatuhan dan perilaku yang mengganggu. 14). Tetap tanang., berbicara
sopan. 15). Melakukan kontak mata dan mewaspadai pesan-pesan nonverbal. 16).
Mengingatkan siswa akan aturan kelas atau prosedur yang tidak tunjukkan oleh
mereka. 17). Menggambil tanggung jawab untuk memberikan pernyataan dengan
menggunakan kata ganti orang pertama. 18). Memberikan pilihan kepada siswa.
19). Menguatkan perilaku siswa yang dekat dengan siswa yang bertingkah sesuai
dengan yang diinginkan. 20). Ketika satu atau dua siswa menjadi sangat
meganggu, paling baik memfokuskan perhatian siswa lain pada tugas dan kemudian
berbicara secara pribadi dengan siswa yang mengganggu.
3. Tanggapan terhadap perilaku menyimpang
Barangkali situasi yang paling menuntut orang dewasa dalam bekerja
dengan siswa adalah menanggapi perilaku penyimpang.Tanggapan orang umum orang
dewasa terhadap tantangan siswa yang keras, adalah menggunakan kekuasaan unruk
mendapatkan kontol.Sering kali tindakan tersebut mencakup teriakan kasar
terhadap siswa, mengancam, menuliskan namanya didepan, memindahkan siswa dari
ruang, atau bahkan menarik siswa dengan kasar.Meskipun penghapusan perilaku ini
penting, ada rangkain langkah yang kita ambil sebelum atau selama penghapusan.
Pentingnya mempelajari metode-metode ini disoroti, ketika salah seorang penulis
diminta oleh distrik sekolah utama untuk mengarahkan semua staf distrik dalam
topik menanggapi konfrontasi siswa. Permintaan ini di dasarkan pada
jumlah mengkhawatirkan guru yang terlibat langsung dengan perilaku kasar
tehadap siswa.
4. Model self-control
Self-control atau pengandalian diri meminta kita umtuk cerdas dan
tanggap terhadap kecaman.Adalah penting untuk tetap tenang ketika mananggapi
perilaku siswa yang menyimpang.Menjadi cemas dan marah membuat celah struktur
dan keamanan yang meningkatkan tekanan emosi negative siswa. Di samping itu,
keadaan emosi kita yang tinggi dapat meningkatkan siswa atau situasi lain
dimana orang dewasa menjadi agresif dan ini dapat meningkatkan sters emosi bagi
siswa. Terakhir, kita menjadi marah, siswa dapat menyalahkan perilaku kita dan
tidak memperhitungkan tanggung jawab mereka sendiri.
5. Menangani pelanggaran siswa
Pada titik ini akan bermanfaat bagi guru untuk menggunakan
beberapa strategi :
· Penting untuk mengirim seseorang untuk
asisten.Asisten di perlukan untuk melindungi orang lain dari perilaku siswa.
· Guru harus berhati-hati dalam menggunakan
metode yang bersifat menghukum, konfrontasi dan mencela karana menunjukkan
peningkatan kemungkinan reaksi pelanggaran siswa.
· Penting bagi guru untuk menggunakan
tanda-tanda nonverbal yang tidak mengancan dan tidak bersifat konfrontasional.
6. Menggunakan time-out
Time-Out merupakan satu intervensi paling kontroversial yang
digunakan untuk membantu anak menghadapi perilaku mereka.
7. Berurusan dengan bullying
Seperti yang dibahas dalam bab 4, bullying menjadi maslah besar
disekolah, dan meskipun banyak metode yang disajikan pada bab sebelumnya
berbuat banyak untuk mencegah masalah bullying yang serius di kelas dan di
sekolah anda,juga merupakan hal yang penting bahwa orang dewasa merespon dengan
keterampilan yang baik trhadap pelaku dan korban.
8. Prosedur kelas untuk menanggapi perilaku menganggu
Ingat kembali pada bab 6 pentingnya menciptakan prosedur kelas
untuk memperlancar tugas akademik di kelas. Barangkali prosedur tunggal yang
paling penting anda kembangkan adalah bagaimana anda akan merespons ketika
siswa bertindak dengan cara yang mengganggu lingkungan belajar dan melanggar
hak orang lain.satu cara untuk menunjukkan siswa bahwa anda mampu dan peduli
dengan mereka adalah kemampuan anda menanggapi secara efektif gangguan siswa
terhadap lingkungan belajar. Di samping itu, penelitian ( Brophy,1996)
mengemukakan semakin sedikit masalah perilaku terjadi di sekolah dimana guru
memperhatikan masalah minor di kelas.
Pada awal tahun 1980-an, Lee Canter mengembangkan system yang ia
beri judul “Disiplin yang Asertif”. Dalam bentuk awal, program ini menekankan
penginformasian aturan kelas kepada siswa dan merespon pelanggaran aturan
dengan meletakkan nama siswa tersebut di papan tulis. Pelanggaran apapun
tambahan apa pun ditandai dengan tanda centang yang ditempatkan sesudah nama
siswa tersebut. Tiap tanda centang berarti waktu tertentu yang diambil dari
masa reses atau jam makan siang, dan angka centang (biasanya lima) yang
berujung dikeluarkannya siswa dari kelas. Dalam karnya tentang prosedur
manajemen siswa berskla sekolah, Ron Nelson menyajikan gagasan, menyajikan
gagasan dari memikirkan waktu, dimana siswa meninggalkan ruanguntuk
menyelesaikan masalah (Nelson,1996, Nelson, Martella, & Galand, 1998).
Pendekatan ini sama dengan lima langkah disini dan menggunkan respon disiplin
sebagai metode untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan baru merupakan
pendekatan yang bijak.
9. Peranan penguatan (Reinforcement) dalam mendorong siswa berperilaku yang bertanggung jawab
Guru sering mencatat bahwa mereka mendengar atau membaca bahwa
siswa tidak harus dikuatkan untuk membuat pilihan perilaku yang positif, karena
hal ini akan menciptakan ketergantungan pada factor eksternal dan meminimalkan
siswa mengembangkan perasaan tanggung jawab internal. Tentu saja tujuan kita
sebagai pendidik adalah membantu mereka dan orang lain untuk merasa baik dan
belajar secara efektif.
Oleh karena itu, ketika siswa membuat keputusan yang bagus
(barangkali awalnya ditunjukkan dengan sejumlah perangko yang telah
ditetapkan), guru dapat menelepon ke rumah dan memberitahu orangtua atau wali
beberapa tergantung betapa bertanggung jawabnya anak mereka bagaimana ini akan
mengarahkan pada keberhasilan. Kepala sekolah, konselor atau orang dewasa yang
berperan penting lain dapat juga dilibatkan dalam memberi penguatan sosial yang
spesifik dengan berbicara dengan siswa, dan menelepon ke rumah. Dalam semua
kasus, penekanan yang membantu siswa memahami bagaimana perilakunya mengarahkan
siswa kepada keberhasilan dan kebahagiaan.
10. Mengapa lebih baik fokus terhadap pemecahan masalah daripada hukuman?
Pertama, siswa perlu dukungan dan bantuan dalam mengembangkan
keterampilan baru.Kedua, fokus pada hukuman menghambat pelajaran.Ketiga,
pendekatan yang berorientasi pada hukuman (disiplin asertif) kurang
efektif.Keempat, respon yang menghukum terhadap perilaku menyimpang siswa makin
mengurangi perasaan memiliki kekuasaan dan kecakapan diri serta sering kali
mengarah pada respon menarik diri atau yang secara aktif merusak dan
konfrontasional.Kelima, menggunakan aktivitas seperti menulis kalimat,
menugaskan PR tambahan, dan menurunkan nilai siswa sebagai hukuman dapat
membentuk sikap negative yang berkenaan dengan aktivitas-aktivitas ini.
Guru yang merupakan manajer kelas yang efektif mengembangkan dan
mengajarkan metode yang jelas, untuk menangani perilaku tidak produktif siswa
yang menekankan pada tindakan membantu siswa bertanggung jawab terhadap
perilaku mereka sendiri dan mempelajari cara alternative untuk menangani
situasi yang membuat frustasi. Ketika guru diminta menangani sejumlah siswa
yang datang ke sekolah dengan keadaan emosi yang negative dan keahlian
pemecahan masalah yang buruk, maka kita akan perlu lebih terampil dalam
menerapkan metode yang disajikan dalam bab ini dan bab selanjutnya.
0 Response to "MENANGGAPI PELANGGARAN ATURAN DAN PROSEDUR, makalah tahapan dan penanggulangan pelanggaran disiplin kelas bagan pencegahan gangguan disiplin kelas cara mengatasi perilaku tidak disiplin bentuk bentuk pencegahan gangguan disiplin kelas cara mengatasi ketidakdisiplinan sumber pelanggaran disiplin dampak pelanggaran disiplin teknik yang membantu pemeliharaan disiplin kelas"
Post a Comment