بسم الله الرحمن الرحيم، الحمد لله رب العالمين، اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد ، لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين

MENANGGAPI PELANGGARAN ATURAN DAN PROSEDUR, makalah tahapan dan penanggulangan pelanggaran disiplin kelas bagan pencegahan gangguan disiplin kelas cara mengatasi perilaku tidak disiplin bentuk bentuk pencegahan gangguan disiplin kelas cara mengatasi ketidakdisiplinan sumber pelanggaran disiplin dampak pelanggaran disiplin teknik yang membantu pemeliharaan disiplin kelas

MENANGGAPI PELANGGARAN ATURAN DAN PROSEDUR

1.    Tanggapan yang efektif terhadap perilaku siswa yang tidak bertanggung jawab

siswa dihadapkan dengan sejumlah perilaku siswa yang menyimpang.penelitian mengemukakan bahwa antara 10 persen hingga 20 persen siswa mempunyai masalah perilaku yang memerlukan intervensi yang terstruktura dari pada yang berhubungan dengan metode yang disajikan pada bab 3 hingga bab 7 (Sugai, Horner, Lewis, dan Cheney, 2002).
Meskipun guru merespon perilaku akademik yang keliru dengan cepat, bentuk isyarat dan intervensi pembelajaran, mereka cenderung untuk menanggapi gangguan siswa dalam cara yang menekankann respon kritik dan menghukum. Ini dapat dimengerti karena, dibandingkan dengan kesalahan akademik, kekeliruan dalam mendemonstrasikan perilaku yang bertanggung jawab mempunyai pengaruh yang lebih baik pada kemampuan guru untuk melakukan tugas mereka sehingga membangkitkan emosi yang lebih kuat.Ini respon yang menghukum, meskipun demikian, ketidakefektifan secara umum menghasilkan perilaku siswa yang diinginkan atau mengajarkan siswa metode alternative untuk meresponnya (Nelson dan Roberts, 2000).

2.    Konsep umum dan metode dalam berespon secara efektif terhadap perilaku yang tidak sesuai atau menyimpang

          Perilaku buruk sering terjadi karena siswa bertingkah untuk lebih menarik dari pelajaran yang membosankan atau pilihan yang lebih menarik dari pada pengalaman bebuat salah lain.
          Gagsan  dan strategi berikut ini dapat membantu kita berespon terhadap perilaku yang menganggu dalam cara yang menghasilkan pengaruh positif terhadap perilaku dan perasaan siswa tentang sekolah. 1). Menyusun pola duduk. Agar memudahkan melihat dan mudah bergerak mendekati siswa. 2). Sering memperhatikan kelas untuk mengetahui dan menanggapi adanya potensi masalah atau gangguan minor. 3)Mengemukakan harapan secara jelas. 4) Mengabaikan perilaku. 5) Menggunakan kontrol proksimitas atau kedekatan. 6). Menempatkan cactan kecil dimeja siswa. 7). Memanggil siswa atau melibatkannya dengan menggunakan namanya dalam cerita atau pertanyaan. 8) Meningkatkan minat dengan menggunakan humor atau menghubungkan pelajaran kepada beberapa topic yang menarik minat siswa. 9). Melakukan kontak. Bisa dilakukan dengan lirikan, mendekati siswa, menyentuh bahu siswa, menanyakan tugas siswa dan lain-lainnya. 10). Memperhatikan siswa yang membutuhkan bantuan, mengakuinya, dan memberikan bantuan. 11).Menggunakan tanda untuk menunjukkan anda ingin perilaku itu berhenti. 12). Pengaruh distruptif intervensi guru tidak seharusnya lebih besar gangguan yang akan diturunkan. 13). Respons guru yang marah tidak pada tempatnya membuat ketegangan dan menciptakan ketidakpatuhan dan perilaku yang mengganggu. 14). Tetap tanang., berbicara sopan. 15). Melakukan kontak mata dan mewaspadai pesan-pesan nonverbal. 16). Mengingatkan siswa akan aturan kelas atau prosedur yang tidak tunjukkan oleh mereka. 17). Menggambil tanggung jawab untuk memberikan pernyataan dengan menggunakan kata ganti orang pertama. 18). Memberikan pilihan kepada siswa. 19). Menguatkan perilaku siswa yang dekat dengan siswa yang bertingkah sesuai dengan yang diinginkan. 20). Ketika satu atau dua siswa menjadi sangat meganggu, paling baik memfokuskan perhatian siswa lain pada tugas dan kemudian berbicara secara pribadi dengan siswa yang mengganggu.

3.    Tanggapan terhadap perilaku menyimpang

Barangkali situasi yang paling menuntut orang dewasa dalam bekerja dengan siswa adalah menanggapi perilaku penyimpang.Tanggapan orang umum orang dewasa terhadap tantangan siswa yang keras, adalah menggunakan kekuasaan unruk mendapatkan kontol.Sering kali tindakan tersebut mencakup teriakan kasar terhadap siswa, mengancam, menuliskan namanya didepan, memindahkan siswa dari ruang, atau bahkan menarik siswa dengan kasar.Meskipun penghapusan perilaku ini penting, ada rangkain langkah yang kita ambil sebelum atau selama penghapusan. Pentingnya mempelajari metode-metode ini disoroti, ketika salah seorang penulis diminta oleh distrik sekolah utama untuk mengarahkan semua staf distrik dalam topik  menanggapi konfrontasi siswa. Permintaan ini di dasarkan pada jumlah mengkhawatirkan guru yang terlibat langsung dengan perilaku kasar tehadap siswa.

4.    Model self-control

Self-control atau pengandalian diri meminta kita umtuk cerdas dan tanggap terhadap kecaman.Adalah penting untuk tetap tenang ketika mananggapi perilaku siswa yang menyimpang.Menjadi cemas dan marah membuat celah struktur dan keamanan yang meningkatkan tekanan emosi negative siswa. Di samping itu, keadaan emosi kita yang tinggi dapat meningkatkan siswa atau situasi lain dimana orang dewasa menjadi agresif dan ini dapat meningkatkan sters emosi bagi siswa. Terakhir, kita menjadi marah, siswa dapat menyalahkan perilaku kita dan tidak memperhitungkan tanggung jawab mereka sendiri.

5.    Menangani pelanggaran siswa

Pada titik ini akan bermanfaat bagi guru untuk menggunakan beberapa strategi :
·      Penting untuk mengirim seseorang untuk asisten.Asisten di perlukan untuk melindungi orang lain dari perilaku siswa.
·      Guru harus berhati-hati dalam menggunakan metode yang bersifat menghukum, konfrontasi dan mencela karana menunjukkan peningkatan kemungkinan reaksi pelanggaran siswa.
·      Penting bagi guru untuk menggunakan tanda-tanda nonverbal yang tidak mengancan dan tidak bersifat konfrontasional.

6.    Menggunakan time-out

Time-Out merupakan satu intervensi paling kontroversial yang digunakan untuk membantu anak menghadapi perilaku mereka.

7.    Berurusan dengan bullying

Seperti yang dibahas dalam bab 4, bullying menjadi maslah besar disekolah, dan meskipun banyak metode yang disajikan pada bab sebelumnya berbuat banyak untuk mencegah masalah bullying yang serius di kelas dan di sekolah anda,juga merupakan hal yang penting bahwa orang dewasa merespon dengan keterampilan yang baik trhadap pelaku dan korban.

8.    Prosedur kelas untuk menanggapi perilaku menganggu

Ingat kembali pada bab 6 pentingnya menciptakan prosedur kelas untuk memperlancar tugas akademik di kelas. Barangkali prosedur tunggal yang paling penting anda kembangkan adalah bagaimana anda akan merespons ketika siswa bertindak dengan cara yang mengganggu lingkungan belajar dan melanggar hak orang lain.satu cara untuk menunjukkan siswa bahwa anda mampu dan peduli dengan mereka adalah kemampuan anda menanggapi secara efektif gangguan siswa terhadap lingkungan belajar. Di samping itu, penelitian ( Brophy,1996) mengemukakan semakin sedikit masalah perilaku terjadi di sekolah dimana guru memperhatikan masalah minor di kelas.
Pada awal tahun 1980-an, Lee Canter mengembangkan system yang ia beri judul “Disiplin yang Asertif”. Dalam bentuk awal, program ini menekankan penginformasian aturan kelas kepada siswa dan merespon pelanggaran aturan dengan meletakkan nama siswa tersebut di papan tulis. Pelanggaran apapun tambahan apa pun ditandai dengan tanda centang yang ditempatkan sesudah nama siswa tersebut. Tiap tanda centang berarti waktu tertentu yang diambil dari masa reses atau jam makan siang, dan angka centang (biasanya lima) yang berujung dikeluarkannya siswa dari kelas. Dalam karnya tentang prosedur manajemen siswa berskla sekolah, Ron Nelson menyajikan gagasan, menyajikan gagasan dari memikirkan waktu, dimana siswa meninggalkan ruanguntuk menyelesaikan masalah (Nelson,1996, Nelson, Martella, & Galand, 1998). Pendekatan ini sama dengan lima langkah disini dan menggunkan respon disiplin sebagai metode untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan baru merupakan pendekatan yang bijak.

9.    Peranan penguatan (Reinforcement) dalam mendorong siswa berperilaku yang bertanggung jawab

Guru sering mencatat bahwa mereka mendengar atau membaca bahwa siswa tidak harus dikuatkan untuk membuat pilihan perilaku yang positif, karena hal ini akan menciptakan ketergantungan pada factor eksternal dan meminimalkan siswa mengembangkan perasaan tanggung jawab internal. Tentu saja tujuan kita sebagai pendidik adalah membantu mereka dan orang lain untuk merasa baik dan belajar secara efektif.
Oleh karena itu, ketika siswa membuat keputusan yang bagus (barangkali awalnya ditunjukkan dengan sejumlah perangko yang telah ditetapkan), guru dapat menelepon ke rumah dan memberitahu orangtua atau wali beberapa tergantung betapa bertanggung jawabnya anak mereka bagaimana ini akan mengarahkan pada keberhasilan. Kepala sekolah, konselor atau orang dewasa yang berperan penting lain dapat juga dilibatkan dalam memberi penguatan sosial yang spesifik dengan berbicara dengan siswa, dan menelepon ke rumah. Dalam semua kasus, penekanan yang membantu siswa memahami bagaimana perilakunya mengarahkan siswa kepada keberhasilan dan kebahagiaan.

10.  Mengapa  lebih baik fokus terhadap pemecahan masalah daripada hukuman?

Pertama, siswa perlu dukungan dan bantuan dalam mengembangkan keterampilan baru.Kedua, fokus pada hukuman menghambat pelajaran.Ketiga, pendekatan yang berorientasi pada hukuman (disiplin asertif) kurang efektif.Keempat, respon yang menghukum terhadap perilaku menyimpang siswa makin mengurangi perasaan memiliki kekuasaan dan kecakapan diri serta sering kali mengarah pada respon menarik diri atau yang secara aktif merusak dan konfrontasional.Kelima, menggunakan aktivitas seperti menulis kalimat, menugaskan PR tambahan, dan menurunkan nilai siswa sebagai hukuman dapat membentuk sikap negative yang berkenaan dengan aktivitas-aktivitas ini.
Guru yang merupakan manajer kelas yang efektif mengembangkan dan mengajarkan metode yang jelas, untuk menangani perilaku tidak produktif siswa yang menekankan pada tindakan membantu siswa bertanggung jawab terhadap perilaku mereka sendiri dan mempelajari cara alternative untuk menangani situasi yang membuat frustasi. Ketika guru diminta menangani sejumlah siswa yang datang ke sekolah dengan keadaan emosi yang negative dan keahlian pemecahan masalah yang buruk, maka kita akan perlu lebih terampil dalam menerapkan metode yang disajikan dalam bab ini dan bab selanjutnya.  

Related Post:




0 Response to "MENANGGAPI PELANGGARAN ATURAN DAN PROSEDUR, makalah tahapan dan penanggulangan pelanggaran disiplin kelas bagan pencegahan gangguan disiplin kelas cara mengatasi perilaku tidak disiplin bentuk bentuk pencegahan gangguan disiplin kelas cara mengatasi ketidakdisiplinan sumber pelanggaran disiplin dampak pelanggaran disiplin teknik yang membantu pemeliharaan disiplin kelas"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel