بسم الله الرحمن الرحيم، الحمد لله رب العالمين، اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد ، لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين

MEMAHAMI KEBUTUHAN DASAR PSIKOLOGIS SISWA

MEMAHAMI KEBUTUHAN DASAR PSIKOLOGIS SISWA

Perspektif Teoritis

Suatu pendekatan untuk memahami prilaku siswa yang tidak produktif menyatakan bahwa kebanyakan prilaku ini adalah respons dari siswa yang kebutuhan dasarnya tidak terpenuhi dalam lingkungan dimana prilaku menyimpang itu muncul.
Model deficit keterampilan social kognitif ini mengemukakan bahwa siswa butuh lebih dari penguatan (reinforcement) untuk prilaku yang tepat dan kosekuensi negative untuk prilaku yang tidak tepat. Dan adalah tidak realities jika guru tidak mengangap masalah prilaku siswa yang tidak produktif  maka seharusnya guru merespons prilaku yang tidak produktif tersebut dengan menciptakan kesempatan yang banyak bagi siswa untuk mengembangkan keahlian yang dibutuhkan.

1.    Teori Kebutuhan Personal

Abraham Maslow

        Mengemukan bahwa manusia mempunyai kebutuhan bawaan untuk menjadi kompeten dan untuk diterima, dan prilaku yang tidak produktif kemudian tidak dipandang sebagai idikasi anak nakal, tetapi sebagai bentuk reaksi frustasi yang dihubungkan dengan situasi dimana kebutuhan dasarnya tidak terpenuhi.

Rudolf Dreikurs

    Sebagai guru kita harus memiliki konsep dasar bahwa siswa itu sebenarnya tidak “nakal” dan “mengangu” karena semua prilaku yang tidak produktif itu mempunyai alasan dan tujuan tertentu,maka peranan kita sebagai pendidik membantu mereka mengembangkan prilaku yang tidak hanya memenuhi kebutuhan tetapi secara efektif membantu hidup mereka.
Wiliam Glaser
Glaser mengemukan bahwa siswa akan produktif dilingkungan sekolah yang membolehkan mereka mempunyai control atau kekuasaan atas pembelajaran mereka.

2.    Teori Faktor Sosial

David Elkind

Dia mengemukakan hubungan antara individu anak dan orang dewasa meliputi pola dasar yang saling berhubungan satu dan yang lainnya.Makanya menurut elkind jika seorang anak atau remaja mempunyai masalah seharusnya orang dewasa mendiskusikan masalahnya bukan mengkriktik dan berkata kasar apalagi menghukum yang membuat anak tertekan, tapi cobalah menngjak nya berdiskusi dan mencari penyebab mengapa dia berprilaku seperti itu atau bermasalah demikian.

Joan Lipsitz

Lipsitz menekankan pentingnya pengembangan lingkungan sekolah yang memenuhi kebutuhan atau perkembangan remaja, dalam artian guru bias menjadikan dirinya fleksibel sehingga siswa merasa nyaman ketika ada seorang guru yang dianggapnya seperti teman, orang tua, kakak dan keluarganya tapi tentunya seorang guru yang berwibawa.

    Karena bagi lipsitz pengunaan disiplin dengan orintasi control dan nilai akademik yang competitive cengderung menghasilkan motivasi dan prestasi yang rendah.

1.    Asset Perkembangan

    Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan adalah pentig agar kita mengatur lingkungan kelas dan sekolah dengan cara memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan perasaan kompetensi dan kemampuan meraka untuk mempengaruhi kompetensi tersebut dengan kontak yang berarti dengan pendidika dan kawan-kawannya.

2.    Penelitian Otak

    penelitian yang dilakukan masih tidak tuntas tapi dapat diambil kesimpulan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa otak akan merespon atau bekerja dengan baik jika guru mengajar dengan mengunakan metode dan strategi yang dicantumkan dalam ini agar bersesuian dengan kerja otak manusia

3.    Siswa dengan Risiko Kegagalan di Sekolah

Siswa yang berisiko gagal di sekoah baik karean prilagu maupun karena kognitif nya dan masih berusaha untuk tetap di sekolah adalah suatu respons dari siswa karena motivasi sekolahnya masih ada walaupun itu karena orang tua, guru dan temannya.
        Tugas guru menghadapi siswa yang berisiko gagal disekolah ini adalah mengubah strategi agar siswa bias selamat dan tidak berisiko baik itu dengan cara mengejar atau pun pendekatannya. Sehingga siswa tidak merasa bahwa diri tidak berguna bias saja menjadi teman untuknya dan masih banyak hal yang bias dilakukan guru untuk siswa yang berisiko gagal di sekolah.


4.    Kebutuhan Unik Anak-anak Imigran

    Kebutuhan anak imgran tentu berbeda dengan anak-anak yang memang penduduk asli dari suatu Negara atau wilayah.Karean cenderung anak-anak Imigran merasa dirinya berbeda dengan yang lainnya karena banyak factor baik itu budaya, kebiasaan, bahasa dan lain sebagainya.
    Maka tugas guru yang pertama adalah mengenali anak imigran lebih mendalam bias dengan individual atau melalui orang tua nya untuk mengetahui bagaiman ia bersikap, belajar dll di negaranya, maka setelah mendapat informasi tersebut tugas guru selanjutnya memberi pemahaman kepada muridnya secara berkala agar ia bias menyusaikan diri denagn lingkungannya.

5.    Isu Ketertiban, Kepedulian dan Kekuasaan

    Guru sering salah mengartikan tentang ketetiban ini bias dilahat dari cara guru menetapakan aturan tanpa pertimbangan terlebih dahulu dengan kondisi muridnya. Sedangkan kan kepedulian guru sering bahwa sikap peduli hanya ditunjuk saat dikelas saja tapi sejati kepedulian guru juga bias tidak dalam lingkungan kelas sehinggan jika guru mempunyai sikap peduli seperti ini maka murid akan merespon positif hal tersebut dengan tingkahlaku dan prestasinya.
    Untuk kekuasaan sendiri guru juga sering merasa dirinya yang paling berhak atas murid ini akan membuat guru tidak disenangi murid, maka seharusnya seorang guru berkuasa  atas sikap, tindakan dan pelajaran tapi sebaikanya guru membagikan kekuasaannya kepada muridnya dengan cara mendengarkan pendapat mereka tentang aturan atau apa saja keputusan yang kita buat.

Related Post:




0 Response to "MEMAHAMI KEBUTUHAN DASAR PSIKOLOGIS SISWA"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel