بسم الله الرحمن الرحيم، الحمد لله رب العالمين، اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد ، لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين

Hadits Tarbawi tentang ibadah dan zikir, 5 hadits tentang ibadah ayat dan hadits tentang ibadah hadits tentang aqidah makalah pendidikan ibadah makalah hadis tentang ibadah hadis tentang ibadah islam hadis tentang ibadah yang diterima allah hadits pendek tentang ibadah

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah
Aktivitas kependidikan Islam timbul sejak adanya manusia itu sendiri (Nabi Adam dan Hawa), bahkan ayat al-Qur’an yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw bukan perintah tentang sholat, puasa, dan lainnya tetapi justru perintah iqra’ (membaca, merenung, menelaah, meneliti atau mengaji) atau perintah untuk mencerdaskan kehidupan manusia yang merupakan inti dari aktivitas pendidikan. Karena itu, menurut Abd al-Gani ‘Ubud  seperti yang dikutip  Muhaimin menyatakan bahwa tidak mungkin ada kegiatan pendidikan Islam dan sistem  pengajaran Islam, tanpa teori-teori atau pemikiran pendidikan Islam.[1]

Di Indonesia aktivitas kependidikan Islam pada dasarnya sudah berlangsung dan berkembang sejak sebelum Indonesia merdeka hingga sekarang. Hal ini dapat dilihat dari fenomena tumbuhkembangnya program praktik pendidikan Islam dilaksanakan di Nusantara, baik yang berupa pendidikan Pondok Pesantren, Pendidikan Madrasah, Pendidikan Umum yang bernafaskan Islam. Berkaitan dengan materi pembelajaran pada pembahasan kali ini, hadits tarbawi dengan sub pembahasan “ ibadah dan zikir ” akan menjelaskan tentang hadits iniserta kaitan dengan dunia pendidikan, khususnya pendidikan dan pembelajaran.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa hadist yang menjelaskan tentang ibadah dan zikir ?
2.      bagaimana penjelasan hadits tersebut, biografi rawi dan takhrij hadits ?
3.      Apa kaitan hadits tersebut dengan materi pembelajaran ?


C.     Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui hadits tentang ibadah dan zikir.
2.      Untuk mengetahui penjelasan hadits, biografi rawi serta takhrij hadits.
3.      Untuk mengetahui kaitan hadits tersebut dengan materi pembelajaran.

BAB II
PEMBAHASAN

A.      Matan Hadits tentang ibadah dan zikir.


وعن أبى هريرة رضي الله عنه أن فقراء المهاجرين اتوا رسول الله صلى الله عليه وسلم فقالوا : ذهب أهل الدثور بالدرجات العلى والنعيم المقيم ، فقال : وماذاك ؟ فقالوا :يصلون كما نصلي ، ويصومون كما نصوم ويتصدقون ولا نتصدق ، ويعتقون ولا نعتق ، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : أفلا أعلمكم شيئا تدركون به من سبقكم وتسبقون به من بعدكم ولا يكون احد افضل منكم إلا من صنع مثل ما صنعتم ؟ فقالوا : بلى يا رسول الله ، فقال : تسبحون وتكبرون وتحمدون دبر كل صلاة ثلاثا وثلاثين مرة ، فرجع فقراء المحاجرين إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فقالوا : سمع اخواننا أهل الأموال بما فعلنا فقالوا مثله ، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ذلك فضل الله يؤتيه من يشاء. (روه البخارى ومسلم )[2]

B.       Penjelasan Mufradat hadits tentang ibadah dan zikir.

a.       الدثور          = Orang-orang yang berharta
b.      ذهب ب       = Membawa
c.       ويتصدقون      = Mereka bersedekah
d.      ويعتقون         = Mereka memerdekakan budak
e.       سبقكم         = Orang-orang yang mendahului kami
f.        صنع           = Berbuat
g.      دبر كل صلاة  = Dibelakang atau setelah setiap sholat

C.      Terjemahan hadits tentang ibadah dan zikir.

Dari Abu Hurairah r.a bahwasanya sahabat-sahabat Muhajirin yang miskin datang kepada Rasulullah Saw dan mereka berkata : Wahai Rasulullah saw, orang-orang kaya dan lapang, telah mengalahkan kebaikan dan pahala kami dengan derajat yang tinggi dan kemewahan yang banyak. Rasulullah saw lalu bertanya : Bagaimana bisa demikian? Mereka menjawab : Mereka melakukan shalat sebagaimana kami shalat, mereka puasa sebagaimana kami juga berpuasa, mereka dapat bersedekah harta namun kami tidak dapat bersedekah, mereka dapat membebaskan budak belian, sementara kami tidak dapat melakukannya. Rasulullah saw lalu bersabda kembali : Maukah aku ajarkan kepada kalian sesuatu di mana kamu dapat mendahului, mengalahkan (pahala dan kebaikan) orang-orang sebelum kalian dan sesudah kalian, dan tidak akan ada seorang pun yang dapat mengalahkan kebaikan kalian kecuali orang tersebut melakukan sebagaimana yang kalian lakukan? Mereka menjawab: Tentu mau ya Rasulullah. Rasulullah saw bersabda kembali : Bacalah tasbih (subhanallaah),  tahmid (alhamdulillah) dan takbir (Allahu akbar) setiap selesai shalat (wajib) sebanyak tiga puluh tiga kali. Kemudian Orang-orang miskin dari kelompok muhajirin lalu kembali lagi menghadap Rasulullah saw sambil berkata: Kami mendengar bahwa orang-orang kaya itu juga melakukan apa yang telah kami lakukan ya Rasulullah. Rasulullah saw lalu bersabda kembali: Itu adalah karunia dari Allah, yang Allah berikan kepada orang yang dikehendaki-Nya. (HR. Bukhari Muslim).

D.      Takhrij dan Status Hadits tentang ibadah dan zikir.

Hadits ini adalah hadis shahih dan telah ditakhrijkan oleh : Bukhori (843), Muslim (595), An-Nasa’i dalam amalul yaumi wal-lailati (146), Abu I’waana (no. II/248), Ibnu Khazimah (749), Ibnu Hibban (2014), Baihaqi (II/186), dan Tabhranidalam kitab ad-dua’u (722), dari Abidullah ibnu Umar dari Sumi’a dari Abi Sholih dari Abu Hurairah.[3]

E.       Penjelasan Hadits tentang ibadah dan zikir.

Sangat indah pengajaran Rasulullah yang diberikan kepada para sahabat, setelah ada pertanyaan atau permintaan. Karena ilmu akan lebih terasa bermanfaat ketika yang diberi sangat memerlukannya. Para sahabat sangat memperhatikan amal shaleh dan pahala yang di perolehnya. Mereka berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiqul khairat ), mereka iri ketika orang lain bisa beramal baik atau dapat meraih pahala yang besar sementara dirinya tidak dapat melakukannya. Iri dalam kebaikan diperbolehkan dalam islam untuk memotivasi beramal yang lebih sehat.
Ketika para sahabat melihat adanya kesenjangan pahala antara si kaya dan si miskin si kaya memperoleh pahala yang banyak, karena amal kekayaannya itu yang tidak dapat dimiliki oleh orang miskin. Orang kaya bisa zakat, sedekah, infak, amal jariyyah dan lain-lain di samping sholat dan puasa. Di kalangan sahabat muhajirin yang miskin merasa tertinggal dalam hal ibadah harta (maliyah) tersebut. Mendengar keluhan tersebut rasulullah menawarkan suatu amalan yang nilainya sama dengan sedekahnya orang kaya :
أفلا أعلمكم شيئا تدركون به من سبقكم وتسبقون به من بعدكم
”Maukah aku ajarkan kepada kalian sesuatu di mana kamu dapat mendahului, mengalahkan (pahala dan kebaikan) orang-orang sebelum kalian dan sesudah kalian,”
ولا يكون احد افضل منكم إلا من صنع مثل ما صنعتم
Dan tidak akan ada seorang pun yang dapat mengalahkan kebaikan kalian kecuali orang tersebut melakukan sebagaimana yang kalian lakukan?
Suatu amalan luar biasa nilainya yang diajarkan rasulullahh Saw kepada para sahabat, yaitu pahalanya sama dengan sedekahnya orang kaya, berlomba-lomba dari orang sesudahnya dan lebih utama kecuali dengan sesama pembacanya. Amalan itu adalah setiap selesai sholat wajib membaca tasbih subhanallah 33X, tahmid alhamdulilah 33X dan takbir allahu akbar 33X dalam riwayat lain disempurnakan dengan kalimat berikut sekali yakni :

Jadi jumlah zikir 33 X 3 = 99 + 1 = 100. Dalam riwayat bukhori muslim yang lain disebutkan :
“ Diampuni baginya segala kesalahannya ( dosa-dosanya) sekalipun banyaknya seperti buih di laut”.
Dengan demikian tidak ada beda antara si kaya dengan si miskin dalam pahala yang diperoleh di hari kiamat asal orang miskin banyak berzikir banyak beribadah kepada Allah Swt. Alangkah indahnya jika orang kaya mau beribadah dan mau berzikir, 2 keindahan yang didapatkan yakni keindahan dunia dan akhirat. Sebagaimana yang di sabdakan pada akhir hadits :
ذلك فضل الله يؤتيه من يشاء
Itu adalah karunia dari Allah, yang Allah berikan kepada orang yang dikehendaki-Nya.
Orang yang demikian dibanggakan dan yang disebut sebagai orang kaya yang bersyukur sedang orang miskin yang tetap ibadah disebut orang miskin yang sabar. Syeikh Jaylaniy berkata : orang kaya yang bersyukur lebih baik daripada orang miskin yang sabar tetapi orang miskin yang bersyukur dan bersabar lebih baik dari semuanya.[4]
Dari keterangan di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa kondisi seseorang beribadah dan zikir dilihat dari miskin dan kaya  ada 4 macam.
a.       Kaya dan berzikir
b.      Kaya tidak berzikir
c.       Miskin dan berzikir
d.      Miskin tidak berzikir
No pertama mendapat keuntungan besar yakni keindahan dunia dan akhirat. Kedua hanya mendapat keindahan dunia dan tidak mendapat keindahan akhirat. Ketiga, mendapat keindahan diakhirat. Dan keempat tidak mendapatkan keduanya. Orang kaya tidak  harus meninggalkan kekayaannya untuk beribadah, demikian pula orang miskin tidak pula meninggalkan ibadah untuk mencari kekayaan, keduanya diperintahkan sesuai kemampuannya. Sungguh sekalipun sahabat muhajirin hidupnya pas-pasan, tetapi semangat beribadah dan berzikir tidak mau kalah dengan orang kaya demi meraih pahala dan ridho Allah Swt. Dan pertanyaan yang di sampaikan kepada nabi dijawab oleh nabi sebagai solusi dan timbulnya penjelasan keagamaan.

F.       Biografi  Perawi Hadits tentang ibadah dan zikir.

Abu Hurairah r.a adalah gelar yang diberikan Rasulullah Saw yang artinya  bapaknya kucing. Nama aslinya adalah Abdus Syamsi, kemudian setelah masuk islam pada tahun ke-7 H, saat perang Khaibar, ia berganti nama Abdur Rahman bin As-Shakhr.[5] Abu Hurairah adalah salah satu sahabat dari penghuni Shuffah yang selalu menyertai Rasulullah Saw dan sangat memperhatikan hadits serta selalu menghadiri majelis beliau. Pada suatu majelis Rasul bersabda : siapa yang membentangkan selendangmya lalu aku bacakan do’a kemudian dilipat tidak akan lupa apa yang di dengarnya. Abu Hurairah segera membentangkan sekendangnya, Nabi melakukan apa yang disabdakannya kemudian dilipatnya. Abu Hurairah berkata : Demi Dzat aku dibawah kekuasaannya, aku tidak pernah lupa apa yang aku dengar sejak itu.
Rasulullah mempersaksikan kesungguhannya dalam hadits. Ibnu Umar berkata : kita selalu bersama rasullah dan Abu Hurairah memberitaukan haditsnya kepad kita. Bukhori berkata bahwa Abu Hurairah adalah orang yang paling hafal diantara perawi hadits pada masanya. Haditsnya diriwayatkan oleh 800 orang ahli ilmu dan diantara sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits. Abu Hurairah meninggal pada usia 78 tahun pada tahun 59 H.

BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Dari pembahasan makalah ini, dapat disimpulkan bahwa keterkaitan dengan materi pembelajaran adalah:
1.      Materi pelajaran yang penting diajarkan kepada siswa adalah pendidikan ibadah dan zikir sebagai bentuk rasa syukur kepada allah atas nikmat ilmu.
Siswa harus semangat untuk memahami materi pembelajaran seperti semangat para sahabat dalam mencari ilmu dan beramal kebajikan.
3.      Guru sebagai motivator hendaknya mampu memberi motivasi siswa dalam pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran.
4.      Materi pembelajaran amat sangat berharga bila diberikan kepada orang yang benar-benar membutuhkan.

B.       Saran
Demikanlah hasil makalah ini, kami  menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan dari pembaca semuanya.
Akhirnya kami ucapkan terimah kasih. Billahi taufiq wal hidayah, wassalamualaikum. Wr. Wb.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid Khon, 2012, Hadits Tarbawi : Hadis-hadis Pendidikan. Jakarta  : Kencana
Ibnu Hajar Al-Asqalani, 1449, fathul bari bisyarhi shahih Al-Bukhari, Mesir : jilid 2
Muhaimin. 2006. Nuansa Baru Pendidikan Islam Mengurai Benang Kusut Dunia Pendidikan, jakarta : Rajawali Pres.
Yahya ibnu Syarif An-nawawi, riyadussholihin, Surabaya , Dar nasyri masriyah.
http://sarya-jhay.blogspot.com/2011/09/makalah-hadits-tarbawi-tentang-materi.html?m=1



[1]Muhaimin. 2006. Nuansa Baru Pendidikan Islam Mengurai Benang Kusut Dunia Pendidikan, jakarta : Rajawali Pres, hal : 15
[2]Yahya ibnu Syarif An-nawawi, riyadussholihin, Surabaya , Dar nasyri masriyah. Hal : 284
[3]Ibnu Hajar Al-Asqalani, 1449, fathul bari bisyarhi shahih Al-Bukhari, Mesir : jilid 2 hal 383
[4]Abdul Majid Khon, 2012, Hadits Tarbawi : Hadis-hadis Pendidikan. Jakarta  : Kencana, Hal : 18
[5]Ibid, hal : 21


Related Post:




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel