Kisah Perjuangan Pangeran Diponegoro, Kunjungan Anies Baswedan Ke Museum Fatahillah Melihat Kamar Pangeran Diponegoro
Tuesday, April 2, 2019
Add Comment
Ketika di sekolah dulu kita semua pasti fasih dengan kisah perjuangan Pangeran Diponegoro.
Bicara mengenai Pangeran Diponegoro saya ada cerita tersendiri.
Masa kecil saya di Jogja, sekolah saya dulu hanya sekitar satu kilometer dari Tegalrejo, kami sering sekali bermain di tempat perlawanan Pangeran Diponegoro dulu, tak terlupakan masa-masa itu.
Tiga tahun yang lalu, Februari 2015 saya mendapatkan kehormatan mewakili bangsa dan negara untuk menerima pengembalian Tongkat Cakra Pangeran Diponegoro dari Belanda. Tongkat pusaka tersebut lepas pada 1829, setahun sebelum Perang Diponegoro. Lalu ditemukan di keluarga Baud di Belanda diserahkan kembali ke Indonesia dan kini disimpan di museum Nasional.
Joglo di rumah saya adalah boyongan dari Kyai Kasan Besari yang dibangun 1742 di Pesantren Tegalsari, Ponorogo dan salah satu santrinya adalah Diponegoro. Karena itu ada lukisan wajah Pangeran Diponegoro yang dibuat oleh pelukis Rosid terpasang di dalam joglo.
Dan hari ini kembali mendapatkan kehormatan untuk meresmikan dibukanya Pameran Kamar Diponegoro di Museum Sejarah Jakarta. Di tempat ini Pangeran Diponegoro pernah ditahan selama 26 hari sebelum diasingkan ke Sulawesi.
Kalau kita datang ke ruangan ini bayangkan di abad ke-19, akan melihat detail perjalanannya dan hidupnya, perjuangannya dan juga bagaimana seorang Diponegoro di dalam pengasingannya memberikan perhatian pada keluarganya yang ada di Jogja Pada masa itu.
Jadi tempat ini kita harapkan menjadi tempat bagi ribuan orang untuk merefleksikan. Ukurannya tidak besar, dari sisi luas ruangan, tetapi kekuatan sebuah museum adalah dia mengkonversi perjalanan waktu jadi ruang. Itulah kekuatan museum.
Karena itu kami ingin menyampaikan terima kasih, khususnya kepada pak Peter Carey sebagai kurator, sejarawan yang dari karya-karya penelitian dan tulisannya kita banyak belajar soal Diponegoro. Dan apresiasi juga kepada para pegiat museum yang sudah membantu proses bisa terbangunnya Kamar Diponegoro ini.
Mudah-mudahan semua yang terlibat mendapatkan keberkahan atas ini semua dan InsyaAllah kepada yang mengelola, kelola ini dengan baik-baik, jadikan sebuah amanat, bahwa ini adalah untuk masa depan bangsa kita.
Museum tidak hanya bicara masa lalu, museum adalah tentang menginspirasi ke masa depan. Karena itu kita berharap anak-anak muda generasi baru yang datang ke tempat ini, menjadi lebih memahami nilai perjuangan Pangeran Diponegoro.
Mari datangi, mari jadikan tempat ini sebagai inspirasi.
Sumber : Anies Baswedan
Kata Kunci :
sejarah singkat pangeran diponegoro
biografi pangeran diponegoro
silsilah pangeran diponegoro
perjuangan yang dilakukan pangeran diponegoro
hasil perlawanan pangeran diponegoro
kesaktian pangeran diponegoro
biografi singkat pangeran diponegoro
perilaku yang pantas ditiru dari pangeran diponegoro
Bicara mengenai Pangeran Diponegoro saya ada cerita tersendiri.
Masa kecil saya di Jogja, sekolah saya dulu hanya sekitar satu kilometer dari Tegalrejo, kami sering sekali bermain di tempat perlawanan Pangeran Diponegoro dulu, tak terlupakan masa-masa itu.
Tiga tahun yang lalu, Februari 2015 saya mendapatkan kehormatan mewakili bangsa dan negara untuk menerima pengembalian Tongkat Cakra Pangeran Diponegoro dari Belanda. Tongkat pusaka tersebut lepas pada 1829, setahun sebelum Perang Diponegoro. Lalu ditemukan di keluarga Baud di Belanda diserahkan kembali ke Indonesia dan kini disimpan di museum Nasional.
Joglo di rumah saya adalah boyongan dari Kyai Kasan Besari yang dibangun 1742 di Pesantren Tegalsari, Ponorogo dan salah satu santrinya adalah Diponegoro. Karena itu ada lukisan wajah Pangeran Diponegoro yang dibuat oleh pelukis Rosid terpasang di dalam joglo.
Dan hari ini kembali mendapatkan kehormatan untuk meresmikan dibukanya Pameran Kamar Diponegoro di Museum Sejarah Jakarta. Di tempat ini Pangeran Diponegoro pernah ditahan selama 26 hari sebelum diasingkan ke Sulawesi.
Kalau kita datang ke ruangan ini bayangkan di abad ke-19, akan melihat detail perjalanannya dan hidupnya, perjuangannya dan juga bagaimana seorang Diponegoro di dalam pengasingannya memberikan perhatian pada keluarganya yang ada di Jogja Pada masa itu.
Jadi tempat ini kita harapkan menjadi tempat bagi ribuan orang untuk merefleksikan. Ukurannya tidak besar, dari sisi luas ruangan, tetapi kekuatan sebuah museum adalah dia mengkonversi perjalanan waktu jadi ruang. Itulah kekuatan museum.
Karena itu kami ingin menyampaikan terima kasih, khususnya kepada pak Peter Carey sebagai kurator, sejarawan yang dari karya-karya penelitian dan tulisannya kita banyak belajar soal Diponegoro. Dan apresiasi juga kepada para pegiat museum yang sudah membantu proses bisa terbangunnya Kamar Diponegoro ini.
Mudah-mudahan semua yang terlibat mendapatkan keberkahan atas ini semua dan InsyaAllah kepada yang mengelola, kelola ini dengan baik-baik, jadikan sebuah amanat, bahwa ini adalah untuk masa depan bangsa kita.
Museum tidak hanya bicara masa lalu, museum adalah tentang menginspirasi ke masa depan. Karena itu kita berharap anak-anak muda generasi baru yang datang ke tempat ini, menjadi lebih memahami nilai perjuangan Pangeran Diponegoro.
Mari datangi, mari jadikan tempat ini sebagai inspirasi.
Sumber : Anies Baswedan
Kata Kunci :
sejarah singkat pangeran diponegoro
biografi pangeran diponegoro
silsilah pangeran diponegoro
perjuangan yang dilakukan pangeran diponegoro
hasil perlawanan pangeran diponegoro
kesaktian pangeran diponegoro
biografi singkat pangeran diponegoro
perilaku yang pantas ditiru dari pangeran diponegoro
0 Response to "Kisah Perjuangan Pangeran Diponegoro, Kunjungan Anies Baswedan Ke Museum Fatahillah Melihat Kamar Pangeran Diponegoro"
Post a Comment