PENDEKATAN DAN METODE PENDIDIKAN ISLAM ; Metode Pembelajaran, Prinsip Metode Mengajar, Bentuk Metode dan Teknik Pendidikan Islam
Saturday, September 8, 2018
Add Comment
PENDEKATAN DAN METODE PENDIDIKAN ISLAM Metode Pembelajaran, Prinsip Metode Mengajar, Bentuk Metode dan Teknik Pendidikan Islam
D. Metode-Metode Pembelajaran
Secara historis, sejak
masa awal para pendidikan muslim telah menggunakan berbagai macam pendekatan
dan teknik-teknik mengajar yang beraneka ragam, antara lain seperti metode atau
tariqah al-qudwah (contoh teladan), tariqah al-mau’izah (pengajaran dan
nasehat), tariqah bi al-‘adah atau tariqah bi al-adah atau tariqah al-tadrib
(latihan dan pembiasaan), tariqah al-mulahazah (pengawasan dan pemantauan),
tariqah hal al-musykilah (pemecahan masalah), tariqah al-iktisyafah (penemuan),
dan bermacam-macam lagi.[6]
Di antara metode-metode
yang disebutkan di atas, serta metode-metode lainnya sebagaimana akan diuraikan
berikut ini, merupakan metode pembelajaran yang khas, yaitu:
1.
Metode Hiwar
Metode hiwar (dialog)
ini terbagi kepada hiwar Qur’ani dan hiwar Nabawi, tetapi keduanya tetap
merupakan dialog silih berganti antara dua pihak atau lebih, tentang suatu tema
yang dengan sengaja diarahkan kepada suatu tujuan yang dikehendaki. Proses
penerapannya yang khas menghasilkan nilai-nilai eduktif yang tinggi. Hal
tersebut antara lain:
a.
Dialog berlangsung secara dinamis
b.
Ketertarikan peserta didik untuk mengikuti terus pembicaraan itu karena ingin
tahu kesimpulannya
c.
Situasi dan setting sosial yang dapat membangkitkan perasaan dan menimbulkan
kesan dalam jiwa peserta didik
d. Metode
hiwar dilakukan dengan baik
2.
Metode Qisasi
Metode qisasi (kisah),
baik qiasasi Qur’ani maupun qisasi Nabawi, kedua-duanya menekankan penuturan
tentang kisah-kisah yang terdapat dalam al-Qur’an, maupun yang didasarkan pada
sira Nabi. Penerapan metode qisasi sebagai metode pembelajaran pada bidang
studi pendidikan agama Islam mengandung nilai edukasi yang tinggi.
3.
Metode Amsal
Metode amsal
(perumpamaan) biasanya digunakan oleh pendidik dengan pengungkapan yang hampir
sama dengan metode qisasi yaitu dengan berceramah atau membaca teks.
4.
Metode al-‘Adah
Metode al-‘Adah
(pembiasaan) ialah pengulangan. Metode al-‘Adah ini merupakan metode yang
strategis dalam pembentukan sikap dan nilai, terutama dalam pembentukan
kepribadian peserta didik sebagai tujuan asasi pendidikan Islam.
5.
Metode al-Qudwah
Metode al-qudwah
(keteladanan) ini berpusat pada pendidik. Keteladan personal para pendidik
merupakan kunci keberhasilan dalam menerapkan metode ini.
6.
Metode al-‘Ibrah wa al-Mau’izah
Pendidikan Islam
memberikan perhatian khusus kepada metode al-‘ibrah (I’tibar) agar peserta
didik dapat mengambil kisah-kisah dalam Qur’an dan Hadist serta tokoh-tokoh
al-salafa al-salih. Metode mau’izah (pengajaran melalui nasehat) merupakan
metode yang cukup efektif untuk menyentuh hati dan perasaan.
7.
Metode al-Targib wa al-Tahri
Metode al-targib wa
al-tahrib didasarkan atas fitrah manusia yang menginginkan kebahagian,
kesenangan dan keselamatan serta tidak mengingnkan kepedihan dan
kesengsaraan.[7]
8.
Metode Ceramah
Metode ini suatu cara
pengajian atau penyampaian informasi melalui penuturan secara lisan oleh
pendidik kepada peserta didik.
9.
Metode Tanya Jawab
Suatu cara
mengajar dimana seorang guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada murid
tentang bahan pelajaran.
10.
Metode Diskusi
Suatu cara penyajian/
penyampaian bahan pembelajaran dimana pendidik memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menganalisis secara ilmiah.
11.
Metode Pemberian Tugas
Suatu cara
mengajar dimana seorang guru memberikan tugas-tugas tertentu kepada
murid-murid.
12.
Metode Demontrasi
Suatu cara mengajar
dimana guru mempertunjukkan tentang proses sesuatu, atau pelaksanaan sesuatu
sedangkan murid memperhatikannya.
13.
Metode Eksperimen
Suatu cara mengajar
dengan menyuruh murid melakukan suatu percobaan.
14.
Metode Kerja Kelompok
Suatu cara mengajar
dimana guru membagi murid-muridnya ke dalam kelompok.
E. Bentuk Metode dan Teknik Pendidikan Islam
Bentuk-bentuk metode
pendidikan Islam yang relevan dan efektif dalam pengajaran ajaran Islam adalah:
1.
Metode diakronois dan sinkronis-analitis
Suatu metode mengajarkan
ajaran Islam yang menonjolkan aspek sejarah. Metode diakronis dan metode
sinkronos-analitis menggunakan asumsi dasar sebagai berikut:
a.
Islam adalah wahyu ilahi yang berlainan dengan kebudayaan sebagi hasil daya
cipta rasa dan rasa manusia (Q.S. 53: 3-4)
b.
Islam adalah agama yang sempurna (Q.S. 5: 3)
c.
Islam merupakan suprasistem yang memiliki beberapa sistesten, subsistem dan
komponen (Q.S. 41: 37)
d. Wajib
bagi umat Islam untuk mengajak kebijakan dan melarang perbuatan kejahatan (Q.S.
3: 104)
e.
Wajib bagi umat Islam untuk mengajak orang lain ke jalan Allah (Q.S. 16: 12)
f.
Wajib bagi umat Islam untuk menyampaikan rislah Islam kepada orang lain
g.
Wajib bagi setiap umat Islam untuk memperdalam ajaran Islam (Q.S. 9: 122)
2.
Metode problem solving empiris (tajribiyah)[8]
Metode problem solving
dan metode empiris menggunakan asumsi dasar sebagai berikut:
a.
Norma (ketentuan) kebijakan dan kemungkaran sekali ada dan diterangkan dalam
Islam (Q.S. 3: 104)
b.
Ajaran Islam merupakan jalan menuju pada ridha Allah SWT (Q.S. 48: 29)
c.
Ajaran Islam risalah atau pedoman hidup dunia dan akhirat (Q.S. 42: 13)
d. Ajaran
Islam merupakan sumber ilmu pengetahuan (Q.S. 2: 120, 9: 122)
e.
Pemahaman terhadap ajaran Islam bersifat empiris-intuitif
3.
Metode induktif
Prosedur pelaksanaan
metode induktif dapat dilakukan dengan empat tahap yaitu:
a. Ada
penjelasan dan penguraian
b.
Menampilkan pokok-pokok pikiran
c.
Identifikasi masalah
d. Aplikasi
formula yang baru
4.
Metode deduktif
Metode ini dapat
diaplikasikan dengan cara-cara praktis, adapun teknik pendidikan Islam adalah;
teknik perikalanan dan teknik pertemuan, teknik dialog, teknik bercerita,
teknik metafora, teknik imitasi, teknik drill, teknik pengambilan belajar dari
suatu peristiwa, teknik pembelajaran janji dan ancaman, teknik koreksi dan
kritik, teknik perlombaan dan teknik Qawa’id.[9]
Sedangkan Metode
pendidikan Islam yang terkenal diterapkan pula oleh para dai yang terdiri atas
tiga metode yaitu:
1.
Metode Al-Hikmah , yakni metode dengan pemberian pemahaman ajaran
Islam secara filosofis yang
berdasarkan pada nilai-nilai cinta dan kebijaksanaan.
2.
Metode Al-Mau’idhah , yakni metode yang menerapkan nasihat-nasihat secara lisan
maupun tulisan, melalui berbagai perumpamaan, cerita, dan sindiran.
3.
Metode Mujadalah , yakni metode yang menggunakan perdebatan.[10]
F.
Prinsip-Prinsip Metode Mengajar
a.
Metode tersebut harus memanfaatkan teori kegiatan mandiri.
b.
Metode tersebut harus memanfaatkan hukum pembelajaran.
c.
Metode tersebut harus berawal dari apa yang sudah diketahui peserta didik.
d.
Metode tersebut harus didasarkan atas teori dan praktek yang padu dengan baik
yang bertujuan menyatukan kegiatan pembelajaran.
e.
Metode tersebut harus memperhatikan perbedaan individual dan menggunakan
prosedur –prosedur yang sesuai dengan ciri-ciri pribadi seperti kebutuhan ,
minat serta kematangan mental dan fisik.
f.
Metode harus merangsang kemampuan berfikir dan nalar para peserta didik.
g.
Metode tersebut harus disesuaikan dengan kemajuan peserta didik dalam hal
keterampilan.
h.
Metode tersebut harus menyediakan bagi peserta didik pengalaman-pengalaman
belajar.
i.
Metode tersebut harus menantang dan memotivasi peserta didik.
j.
Metode tersebut harus memberi peluang bagi peserta didik untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan.
k.
Kelebihan suatu metode dapat menyempurnakan kekurangan/ kelemahan metode lain.
l.
Satu metode dapat dipergunakan untuk berbagai jenis materi atau mata pelajaran
yang memerlukan banyak metode.
m.
Metode Pendidikan Islam harus digunakan dengan prinsip fleksibel dan
dinamis.[11]
________________________________________
[1] Dewi sri suryati,
Ilmu pendidikan Islam, (Pekanbaru : Mutiara Pesisir Sumatera, 2015), hlm
101-102
[2] Rmayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kalam Mulia 2002),hlm 256-261
[3] Muhammad ‘Abd
al-Rahim Gunaimah, Tarikh al-Jama’ah al-Islamiyah al-Kubra, (Marokko: Dar
al-Tib’ah al-Magribiyah, 1963), hlm. 177
[4] Omar Muhammad
al-Toumy al-Syaibani, Filsafat Pendidikan Islam, ter. Hasan Lunggulung
(Jakarta: Bulan Bintang, 1975), hlm. 553
[5] Qur’an, an-Nahl,
(16: 125)
[6] Dja’far Siddik, Ilmu
Pendidikan Islam, (Bandung: Citapustaka Media, 2006), hlm. 136
[7] Ibid., hlm. 137-140
[8] Abdul Mujib dan
Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 181
[9] Muhammad Syaifudin,
Pengantar Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Bahari Press, 2012), hlm.
103-104.
[10] Beni Ahmad Saebani,
Hendra Akhdiyat, Ilmu Pendidikan jilid 1, (Bandung: Pustaka Setia.2009),hlm.
261.
[11] Ramayulis,Op, Cit,
hlm,277-279
[12] Ahmad Tafsir, Ilmu
Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hlm.
132
Kata Kunci :
ilmu pendidikan islam ,
konsep pendidikan islam, dasar dasar pendidikan islam, evaluasi pendidikan
islam, filsafat pendidikan, filsafat pendidikan islam,
0 Response to "PENDEKATAN DAN METODE PENDIDIKAN ISLAM ; Metode Pembelajaran, Prinsip Metode Mengajar, Bentuk Metode dan Teknik Pendidikan Islam"
Post a Comment