FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKHLAK, faktor yang mempengaruhi akhlakul karimah faktor faktor yang mempengaruhi aqidah pertanyaan tentang faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak faktor faktor yang mempengaruhi akhlak seseorang sehingga menjadi tercela faktor faktor yang membentuk aqidah seseorang faktor yang mempengaruhi akhlak terpuji faktor faktor pembinaan aqidah jurnal faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak
Sunday, July 15, 2018
Add Comment
A. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKHLAK
Akhlak sebagai terminologi adalah tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baiik.Akhlak merupakan bentuk Jamak dari kata Khuluk, berasal dari bahasa arab yang berarti Perangai, tingkah laku, atau tabiat.
Kata akhlak diartikan sebagai tingkah laku tetapi tingkah laku tersebut harus dilakukan secara berulang ulang tidak cukup hanya sekali melakukan perbuatan baik, atau hanya sewaktu waktu saja.
Dalam makalah ini akan dibahas faktor-faktor yang mempengaruhi Akhlak.
1. Insting (Naluri)
Insting merupakan seperangkat tabiat atau perilaku yang dibawa manusia sejak lahir. Para psikologi menjelaskan bahwa insting berfungsi sebagai motivator penggerak yang mendorong lahirnya tingkah laku antara lain sebagai berikut :
1. Naluri makan ( nutritive instinct). Begitu manusi lahir telah membawa suatu hasrat tanpa dorongan oleh orang lain.
2. Naluri berjodoh (seksual instinct) laki laki mengiginkan wanita dan wanita ingin berjodoh dengan Laki-Laki. Dalam Alqur’an Diterangkan :
Adat atau kebiasaan adalah setiap tindakan dan perbuatan seseorang yang dilakukan secara berulang ulang dalam membentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan,seperti berpakaian, makan, tidur, olahraga, dan sebagainya. Perbuatan yang telah menjadi adat-kebiasaan,tidak cukup hanya diulang-ulang saja , tetapi harus di sertai kesukaan dan kecendrungan hati terhadapnya. Orang yang sedang sakit, rajin berobat , rajin minum obat, mematuhi nasihat-nasihat dokter,tidak bisa dikatakan adat kebiasaan, sebab dengan begitu dia mengharapkan sakit nya lekas sembuh. Apabila dia sembuh dia tidak akan berobat lagi kepada dokter. Jadi karena adanya kecendrungan hati yang dinginkan hati yang diiringi perbuatan.
Manusia itu diberi hasrat atau keinginan , misalnya kepada wanita , anak-anak dan kekayaan yang melimpah-limpah. (QS. Ali Imran : 14 )
3. Naluri keibubapakan (Peternal Instinct) : Tabiat kecintaan orang tua kepada anaknya dan sebalik nya kecintaan anak kepada orang tua nya. Jika Seorang ibu tahan menderita dalam mengasuh bayinya, kelakuannya itu dorongan dari naluri tersebut.
4. Naluri berjuang (combative instinct) tabiat manusia yang cenderung mempertahankan diri dari gangguan dan tantangan. Jika seseorang diserang oleh musuhnya,maka dia akan membela diri.
5. Naluri ber-tuhan. Tabiat manusia mencari dan merindukan penciptanya yang mengatut dan memberikan Rahmat kepadanya. Naluri ini disalurkan dalam hidup Beragama.
B. ASPEK-ASPEK YANG MEMPENGARUHI BENTUK AKHLAK
1. Insting
Untuk lebih mendekatkan Pengertian Insting maka ada beberapa sifat,antara lain :
a. Kekuatan insting ini berbeda menurut perbedaan orang dan bangsanya,ia kuat dan lemah menurut ketinggian akal bagi seseorang atau bangsa, dan mengingat keadaan yang meliputinya.
b. Saat tampaknya insting yang bermacam-macam ini tidak terbatas dan tidak teratur dalam manusia,sebagaimana teraturnya pada binatang.
c. Banyak terjadi nya pertentangan antara insting-insting,sehingga menimbulkan kegoncangan dan keraguan dalam kelakuan manusia, seperti orang yang mempunyai insting suka memilikiserba kuat dan ia mempunyaii juga insting yang kuat untuk menghasilkan kebaikan bagi pergaulan umum.
d. Insting-insting itu kelihatan dalam bentuk pendorong untuk berbuat,insting marah mendorong timbulnya kata yang tajam atau balas dendam, dan insting suka mengetahui mendorong untuk mengemukakan pertanyaan-pertanyaan membaca buku-buku dan menyelidiki hal yang belum diketahui
e. Insting itu adalah asas bagi perbuatan manusia. Dia melakukan perbuatan yang bermacam macam dalam sehari-harinya. ia bangun tidur, berpakaian, makan pagi, dan lain-lain Perbuatan yang beraneka warna. Perbuatan-perbuatan yang menyenangi hatinya akan ia ulangi setiap hari, walaupun banyak macam-macam perbuatan itu,bila di perinci dapat dikembalikan kepada beberapa insting yang menimbulkan perbuatan itu, dan dengan insting-insting itu dapat dijelaskan tiap-tiap kelakukan manusia.
Macam-Macam Insting :
a. Insting menjaga diri sendiri
Kami melihat setiap binatang baik yang besar atau pun yang kecil, tinggi atau rendah, selalu berusaha sejak hari lahirnya untuk berkembang, berusaha apa yang ia dapatkan untuk menghasilkan makanya,dan dapat lolos dari mati. Sesungguh nya engkau akan heran waktu melihat tubuh yang hidup, bila menghadapi keadaan yang sulit yang hamper membinasakannya, lalu bersenjata dengan senjata yang bermacam-macam untuk menjaga bahaya itu, bahkan lebih dari itu, engkau melihat pada dirinya, suatu keinginan ( menurut wataknya ) yang mendorong untuk hidup yang lebih tinggi dari pada hidupnya sekarang.
insting untuk menjaga diri pribadi memenuhi di atas permukaan bumi dengan beberapa juta tubuh yang tidak terhitung dari tubuh tubuh-tubuh yang hidup. Tubuh-tubuh tersebut hidup, karena akan hidup menurut instingnya.
b. Insting menjaga lawan jenis
Kecendrungan menjaga lawan jenis adalah insting yang paling kuat. Dan insting yang banyak kelihatan dalam kehidupan.
insting menjaga jenis, terkadang amat kuat, sehingga lemahlah insting menjaga pribadi pribadinya. Maka tidak sedikit kedua orang tua meninggalkan kesenangan anak-anaknya, bahkan terkadang seorang ibu mengorbankan dirinya untuk kepentingan anaknya.
c. Insting merasa takut
insting merasa takut berakar pada manusia, mengikutinya mulai masa kanak-kanak sehingga masuk liang kubur. Antara insting ini dengan insting lainnya suka berdesak-desak. Seperti marah, suka mencipta, suka mengetahui dan suka bercumbu-cumbuan. Sehingga menghambat untuk lahirnya insting takut atau menjadika sebab akan keragu-raguan.
Insting merasa takut ini adalah faktor yang sebesar-besarnya bagi pendidikan, untuk kebaikan dan kemaslahatan manusia menghendaki takut yang sedang; karena dilingkungan kita bermacam-macam dari musuh yang menghendaki kejatuhan kita, sedang kita tidak dapat menyelamatkan diri kita kecuali karna takut bahaya mengancam kita.
2. Lingkungan
Lingkungan ialah suatu yang melingkungi tubuh yang hidup. Lingkungan tumbuh-tumbuhan oleh adanya tanah dan udaranya, lingkungan manusia ialah apa yang melingkunginya dari negeri, lautan,sungai, udara, bangsa.
Lingkungan ada dua macam yaitu:
1. Lingkungan alam
2. Lingkungan pergaulan
Lingkungan alam telah menjadikan perhatian para ahli-ahli sejak zaman plato sehingga sekarang ini. Dengan member penjelasan-penjelasan dan sampai akhirnya membawa pengaruh. Ibnu caldun telah menulis dalam kitab pendahuluannya. Maka tubuh yang hidup tumbuhnya bahkan hidupnya tergantung pada keadaan lingkungan yang ia hidup didalamnya. Kalau lingkungan tidak cocok kepada tubuh, maka tubuh tersebut akan lemah dan mati. Udara, cahaya, logam didalam tanah , letaknya negeri dan apa adanya dari lautan, sungai, dan pelabuhan adalah mempengaruhi kesehatan penduduk dan keadaan mereka mengenai akal dan akhlak.
Lingkungan yang kedua adalah lingkungan pergaulan, ia mengandung suasana pergaulan yang meliputi manusia, seperti rumah, sekolah, pekerjaan, pemerintah, syiar agama, ideal, keyakinan, pikiran-pikiran, adat istiadat, pendapat umum, bahasa, kesussastraan, kesenian, pengetahuan dan akhlak. Pendeknya segala apa yang diperbuahkan oleh kemajuan manusia
Manusia dalam masa kemunduranya lebih banyak terpengaruh dengan “lingkungan alam”. Apabila ia telah mendapat sedikit kemajuan, “lingkungan pergaulan”lah yang banyak menguasainya atau menyesuaikan diri kepadanya. Dalam udara panas ia mempergunakan oakaian tipis dan putih, agar dapat menolak hawa panas, dan membangun rumahnya menurut aturan yang tertentu yang dapat menyejukkan udara.
Lingkungan kedua macamnya mempunyai pengaruh yang berlawanan, terkadang menguatkan hidup manusia dan meninggikan nya, terkadang melemahkannya atau mematikkan nya. Seperti tumbuh-tumbuhan yang berada dalam lingkungan yang buruk lalu lemah dan mati, dan dalam lingkungan yang buruk dan lemah , didalam lingkungan yang baik lalu bertunas dan tumbuh segar.
Manusia apabila tumbuh di lingkungan yang baik, kawan yang sopan mempunyai undang-undang yang adil dan beragama dengan agama yang benar, tentu akan menjadi orang yang baik. Jika sebaliknya pasti akan menjadi orang yang jahat.banyak dari penyakit pergaulan akhlak yang timbul dari lingkungan. Kemiskinan, pengangguran, banyak nya orang yang meminta-minta dan keburukan akhlak adalah buah dari pendidikan yang rusak pada umumnya dan tumbuh dalam rumah yang baik dan keburukan susunan pergaulan.
3. Kebiasaan
Ada pemahaman singkat bahwa kebiasaan itu adalah Perbuatanm yang di ulang-ulang terus sehingga mudah dikerjakan bagi seseorang. Seperti kebiasaan berjalan, berpakaian, berbicara, berpidato, mengajar , dan lain sebagainya.
Orang yang berbuat baik atau buruk karena dua faktor dari kebiasaan yaitu :
1. Kesukaan hati terhadap kebiasaan tersebut
2. Menerima kesukaan itu, yang akhirnya menampikkan perbuatan, dan di ulang-ulang terus menerus.
Orang yang hanya melakukan tindakan dengan cara berulang-ulang tidak ada manfaatnya dalam pembentukkan kebiasaan. Tetapi hal ini harus di barengi dengan perasaan suka dalam hati. Dan sebaliknya tidak hanya senang/suka hati saja tanpa diulang-ulang tidak akan menjadi kebiasaan. Maka “kebiasaan” dapat tercapai karena keinginan hati (kesukaan hati) dan dilakukan berulang-ulang.
Fungsi Kebiasaan :
a. Memudahkan perbuatan : Seperti berjalan dan berjalan itu adalah latihan yang berat. Untuk mempelajarinya menghajatkan waktu beberapa bulan lamanya. Semua kit abelajar bagaimana kita berdiri, sedang berdirinya oang agak sukar karena bersandar lebih sukar dari binatang berkaki empat. Setelah kita berdiri, kita belajar bersandar dengan kaki satu, waktu kaki lain nya melangkahkan kemudian merubah sandaran dari kaki yang satu kepada yang lain diperbuatan itu dengan diulang-ulang dan dibiasakan menjadi sangat mudah. Cukup kita arahkan pikiran kita tempat yang kita kehendaki untuk bergerak kaki-kaki kita dan berjalan dengan tiada kesukaran tiada usaha mempergunakan pikiran bagaimana kita harus berjalan.
b. Menghemat waktu dan perhatian : Perbuatan yang di ulang-ulang dan menjadi kebiasaan, maka seseorang dapat melakukan dalam waktu yang lebih singkat dan tidak menghajatkan kepada perhatian yang banyak. Contoh menulis : waktu beberapa waktu, membutuhkan perhatian yang sempurna dan mempersiapkan segala fikiran yang ada, akan tetapi setelah menjadi kebiasaan dapatlah seorang menulis beberapa halaman dalam waktu yang sama ketika ia menulis satu baris, dan dapat pula sambil menulis, pikirannya melayang ke lain jurusan. Maka kehidupan kita bertambah-tambah ratusan kali karena adat kebiasaan.
Perubahan kebiasaan
Kebiasaan yang membahayakan sulit untuk merubah atau menghindarinya. Untuk menghindari tersebut wajib kita lakukan sebalik apa yang menyebabkannya. Untuk dapat membentuk kebiasaan harus ada keinginan. Kepada sesuatu dan di terima dan di ulang-ulang keinginan dan menerimanya.
Ada beberapa cara untuk merubah kebiasaan yang buruk, yaitu :
a. Berniat sungguh-sungguh
Dalam niat tidak ada perasaan ragu-ragu. Kita harus mau meletakkan diri ke tempat yang cocok dengan kebiasaan yang baik. Kemudian mengikat lawan adat kebiasaan yang buruk. Jangan sekali-sekali mengulang perbuatan buruk lagi. Kerjakan atas niat tersebut dengan kekuatan yang besar.
b. Jangan mengizinkan bagi dirimu untuk menyalahi kebiasaan yang baru, kecuali beliau kalau sudah kuat-kuat akar-akarnya pada diri dan penghidupanmu. Karena tiap-tiap tindakan yang menyalahi kebiasaan yang baru akan menjauhkan dari hasil yang kita harapkan. Contohnya seperti orang yang menggulung benang di bendrong ( tepat penggulungan), apabila bendrong itu jatuh sekali maka terlepaslah benang itu apa yang dibutuhkan untuk diulang penggulungnya beberapa puluh kali. Dan sesungguh dalam pendidikan dan latihan adalah sebesar-besar jalan yang menjadikan urat saraf menurut jalan yang tertentu karena didalam akhlak manusia adalah faktor dua yang berlawanan: “keutamaan dan kehinaan”
c. Carilah waktu yang baik untuk mentafidzkan niatmu. Kemudian ikutilah segala gerak jiwa yang menolong tanfiz tersebut. Karena kesukaran bukan dalam niat tetapi dalam mentanfidzkannya. Walaupun keinginan seorang itu baik, tetapi tidak akan baik akhlaknya kecuali jika dapat mencari waktu yabg baik. Tidak ada orang yang lebih rendah dari orang yang penuh dengan cita-cita impian, mempergunakan waktu hidupnya didalam perasaan dan angan-angan dengan tidak di sampingi dengan perbuatan. Dan sungguh barang siapa yang dirinya merasa bahwa perbuatan ini baik lalu tidak berbuat sesuatu menurut perasaannya, ia telah mematikan dalam jiwanya suatu akhlak yang mulia ialah kekuatan kehendak, dan mentanfidzkan pendapat.
d. Jagalah pada dirimukekuatan penolak dan peliharaan agar selalu agar selalu hidup dalam jiwamu, dengan mendermakan perbuatan-perbuatan yang kecil-kecil tiap hari, untuk mengekang hawa nafsumu, karena yang demikian itu dapat menolong engkau untuk menghadapi segala penderitaan kalau dating waktunya. Dan contohmu ini seperti laki-laki yang membayar tiap-tiap tahun sejumlah kecil sebagai tanggung untuk rumah dan alat perhiasannya.
“kebiasaan” itu penting
Setelah diamati dan dirasakan, bahwa kebiasaan yang ada di bumi nilainya bergantung dari pada sejauh kebiasaanya, seperti dalam berpakaian, kebersihan, berjalan, cara tidur, makan, gerak-geriknya, olahraga, mandi, pendidikan dan lain sebagainya merupakan kebiasaan yang membatasi apakah manusia sukses dalam hidupnya.
manusia dapat bahagia atau sengsara sebab dari kebiasaan jujur atau berkhianat karena kebiasaan. Bahkan ia pada umumnya sehat badannya atau sakit karena kebiasaan; demikian itu karena kebanyakan penyakit dapat dijaga dengan membiasakan keberhasilan, sederhana dalam makan, dan sebagainya. Sebagaimana penyakit dapat didatangkan dengan membiasakan sebaliknya.
Pada awalnya pembentukan adat kebiasaan kita belum mempunyai pikiran yang benar, dan tidak mempunyai kekuatan untuk memperbedakan sesuatu dengan benar dan memilih yang baik untuk kita biasakan. Kalau kita telah sampai umur kita mengetahui cela-cela kita dan menyaksikan apa yang kita biasakan apa yang kita biasakan dari adat yang buruk.
4. Kehendak
a. Pengertian
Kehendak adalah Suatu perbuatan ada yang berdasar atas kehendak dan bukan hasil kehendak. Contoh yang berdasarkan kehendak adalah menulis, membaca, mengarang, atau berpidato dan lain sebagainya. Adapun contoh yang berdasarkan bukan kehendak adalah detik hati, bernafas, dan gerak mata.
Para ahli ilmu jiwa menjawab bahwa setiap keinginan mengikuti keadaan jiwa tertentu. Keinginan membaca mengikuti keadaan jiwa tertentu, bukan keadaan jiwa yang diikuti oleh keinginan makan, keadaan jiwa itu disebut “ alam keinginan”, dan keadaan-keadaan jiwa itu berubah-rubah dari jaman ke jaman, dan terkadang berbalik secara tiba-tiba, seperti orang yang berada dalam kegembiraan , lalu dating kepadanya berita kematian, seorang sahabatnya, maka bertukar secara cepat kepada alam kesedihan.
Ahli-ahli pengetahuan mengatakan bahwa keinginan yang menang ialah keinginan alamnya lebih kuat meskipun dia bukan keinginan yang lebih kuat. Keinginan yang kuat disebut “roghbah”, lalu dating 4 azam atau niat berbuat. Azam ini adalah yang disebut dengan “kehendak” kemudian diikuti perbuatan.
Bahwa perbuatan hasil dari kehendak mengandung:
1. Perasaan
2. Keinginan
3. Pertimbangan
4. Azam yang disebut dengan kehendak.
Kemudian setelah itu , perbuatan kadang-kadang ada dan kadang-kadang tidak terjadi. Bukanlah kita disini bermaksud menjelaskan gerak jiwa dengan sedalam-dalamnya karena tempatnya didalam ilmu jiwa. Akan tetapi maksud kita akan menerangkan apa yang disebut kehendak.
b. Kehendak adalah kekuatan
kehendak adalah suatu kekuatan dari beberapa kekuatan. Seperti listrik, kehendak ialah penggerak manusia dan dari padanya timbul segala perbuatan yang hasil dari kehendak dan segala sifat manusia dan kekuatannya seolah-olah tidur nyenyak sehingga dibangunkan oleh kehendak.
Ada 2 macam perbuatan atas kehendak yaitu kadang menjadi pendorong dan kadang menjadi penolak. Yakni kadang mendorong kekuatan manusia supaya, seperti mendorong membaca, mengarang atau pidato; terkadang mencegah kekuatan tersebut, seperti melarang berkata atau berbuat.
Perbuatan atas kehendakl di atas segala kebaikan dan keburukan. Segala keutamaan dan kehinaan timbul dari kehendak; kejujuran keberanian dan keperwiraan timbul dari kehendak yang mendorong kekuatan manusia kepada jalan yang tertentu; demikian juga dusta dan lainya dari beberapa keburukan.
Kehendak yang kuat adalah melakukan apa yang ia maksudkan walaupun menghadapi segala kesulitan, tidak akan mundur setapak pun dihadapan rintangan-rintangan yang menghalanginya, akan tetap usaha sekuat mungkin untuk menundukkannya. Kekuatan kehendak merupakan rahasia kemenangan dalam hidup dan tanda bukti bagi orang-orang besar. Mereka bila telah berniat pada suatu hal, tidak ada yang dapat mematahkan niatnya, mereka menuju maksudnya dari segala jalan walaupun mereka menghadapi kesulian.
c. Kebebasan berkehendak
ahli filsafat yunani setengahnya berpendapat bahwa kehendak itu mereka dalam memilih, dan setengahnya berpendapt bahwa kehendak itu terpaksa. Menjalani suatu jalan yang tidak dapat dilampauinnya.
C. BEBERAPA FAKTOR PENTING DALAM ETIKA
Berbagai kelakuan yang baik( akhlaqul mahmudah) dan kelakuan yang tercela (akhlaqul mazmumah), maka perlu kita ketahui berbagai faktor penting dalam akhlaq, yang memainkan peranan dalam penentuan baik buruknya tingkah laku seorang. Faktor-faktor tersebut turut mencetak dan mempengaruhi tingkah laku manusia dalam pergaulannya, yang meliputi masalah manusia selaku pelaku akhlaq, instinct(naluri), kebiasaan, keturunan, lingkungan, kehendak, suara hati, dan pendidikan.
1. Manusia
manusi selaku makhluk yang istimewa dengan kelainan kelainannya dibandingkan dengan makhluk-makhluk lainya, memiliki kelibihan-kelebihan dan juga kekurangan tertentu. Bukan hanya berbeda dengan makhluk lainya, tetapi juga antara manusia itu sendiri mempunyai perbedaan, baik fisik maupun mental. Yang membedakan manusia dengan makhluk lain terutama terletak pada akal budinya, dapat tertawa, mempunyai bahasa, dan kebudayaan, memiliki kekuasaan untuk menunduk kan binatang; bertanggung jawab dan berilmu pengetahuan.
Dalam hubungan ini menjelaskan dalam al-Quran
sesunggunya telah kami muliakan anak-anak adam(manusia), kami angkat mereka di daratan dan dilautan, kami beri mereka rizqi yang baik-baik dan kami lebihkan (istimewa) mereka padi pada kebanyakan makhluk yang kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna. (Q.S. 17 al-Isra: 70 )
2. Instink ( Naluri )
Setiap kelakuan manusia lahir dari suatu kehendak yang digerakkan oleh naluri (instink). Naluri merupakan tabiat yang dibawa manusia sejak lahir.
Kesimpulan
Akhlak sebagai terminologi adalah tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baiik.Akhlak merupakan bentuk Jamak dari kata Khuluk, berasal dari bahasa arab yang berarti Perangai, tingkah laku, atau tabiat.
Berbagai kelakuan yang baik( akhlaqul mahmudah) dan kelakuan yang tercela (akhlaqul mazmumah), maka perlu kita ketahui berbagai faktor penting dalam akhlaq, yang memainkan peranan dalam penentuan baik buruknya tingkah laku seorang.
0 Response to " FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKHLAK, faktor yang mempengaruhi akhlakul karimah faktor faktor yang mempengaruhi aqidah pertanyaan tentang faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak faktor faktor yang mempengaruhi akhlak seseorang sehingga menjadi tercela faktor faktor yang membentuk aqidah seseorang faktor yang mempengaruhi akhlak terpuji faktor faktor pembinaan aqidah jurnal faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak"
Post a Comment