بسم الله الرحمن الرحيم، الحمد لله رب العالمين، اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد ، لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين

ADMINISTRASI KESISWAAN, administrasi kesiswaan pdf contoh administrasi kesiswaan jurnal administrasi kesiswaan pengertian faktor administrasi kesiswaan komponen administrasi kesiswaan administrasi kesiswaan paud juknis administrasi kesiswaan prinsip prinsip administrasi kesiswaan menurut para ahli

ADMINISTRASI KESISWAAN, Penerimaan murid baru, Ketatausahaan murid, Pembinaan Murid, Mengatur pemberian bimbingan dan penyuluhan, 

Siswa merupakan salah satu sub-sistem yang paling penting dalam sistem pengelolaan pendidikan disekolah. Administrasi kesiswaan dilakukan agar transformasi siswa menjadi lulusan yang dikehendaki oleh tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, dapat berlangsung secara efektif dan efisien.[1]

Cakupan administrasi kesiswaan akan meliputi pengelolaan penerimaan siswa baru, pengelolaan bimbingan dan penyuluhan, pengelolaan kelas, pengelolaan organisasi intra sekolah (OSIS) dan pengelolaan data siswa. Jenis-jenis kegiatan administrasi siswa dapat didaftarkan melalui gambaran bahwa lembaga pendidikan diumumkan sebagai sebuah transformasi (proses) dan keluaran (Out-put).
Dengan demikian penyajian penjelasan administrasi murid dapat diurutkan menurut aspek-aspek tersebut. Dengan melihat pada proses memasuki sekolah sampai murid meninggalkan sekolah terdapat empat kelompok pengadministrasian yaitu:

1.      Penerimaan murid baru

Penerimaan murid baru merupakan peristiwa penting bagi suatu sekolah, termasuk sekolah kejuruan. Penerimaan siswa baru adalah proses pencatatan dan layanan kepada siswa yang baru masuk sekolah, setelah mereka memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh sekolah itu[2].
Langkah-langkah penerimaan murid baru:
·         Menetukan banyak murid yang akan diterima
·          Menentukan syarat-syarat penerimaan
·         Menyiapkan pengumuman tentang kapan dilaksanakannya penyeleksian dan tempat seleksi,serta penyediaan soal-soalnya.
·         Melaksanakan penyeleksian atau tes melalui ujian tertulis maupun ujian lisan
·         Mengadakan pengumuman penerimaan
·         Mengumumkan calon siswa yang akan diterima di sekolah tersebut
·         Melaporkan hasil pekerjaan pada kepala sekolah

2.      Ketatausahaan murid

Sebagai tindak lanjut dari penerimaan kini menjadi tugas tata usaha sekolah untuk memproses murid-murid tersebut dengan catatan-catatan sekolah. Catatan sekolah dapat juga dibedakan dalam dua jenis: yaitu catatan untuk seluruh sekolah dan catatan untuk satu kelas. Jenis-jenis catatan ini bukan hanya untuk sesuatu tingkat sekolah saja, tetapi berlaku untuk semua tingkat dan jenis.
Hal-hal tentang Administrasi murid antara lain[3]:
1.      Organisasi dan perkumpulan murid
2.      Masalah kesehatan dan kesejahteraan murid
3.      Penilaian dan pengukuran kemajuan murid
4.      Bimbingan dan penyuluhan bagi murid-murid.
Catatan untuk sekolah, meliputi :

a.        Buku induk

Yaitu buku yang digunakan untuk mencatat semua anak yang pernah dan yang sedang mengikuti pelajaran di sekolah tersebut. Catatan dalam buku ini meliputi: nomor induk (yang dituliskan urut menurut tanggal murid tersebut didaftarkan resmi menjadi murid), jenis kelamin, nama, alamat orang tua, agama, pekerjaan orang tua, dan keterangan lain-lainnya yang bperlu untuk pembagian identitas dan keterangan lain. Untuk buku induk yang lengkap adakalanya dituliskan juga catatan prestasi murid.

b.      Buku klapeer

     Yaitu buku pelengkap buku induk yang dituliskan menurut abjad nama murid dan berfungsi sebagai penolong untuk pencarian data murid pada buku induk.
Apabila misalnya ada bekas murid yang sudah lama meninggalkan sekolah tersebut, pada suatu ketikadatang ke sekolah untuk menerima surat keterangan, sedangkan ia lupa berapa nomor induknya, maka bekas murid tersebut cukup menyebutkan namanya saja.

Dari huruf pertama namanya dapat diketahui pada halaman abjad apa nama tersebut dicari beberapa nomor indunya kemudian data-data selengkapnya ditelususri secara lengkap dari buku induk.

c.       Catatan tata tertib sekolah

     Yaitu catatan atau kumpulan peraturan yang sebenarnya bukan hanya diperlukan bagi murid saja tetapi guru dan personal lainya. Aturan tata tertib ini sifatnya umum dan khusus. Aturan tersebut ada yang berasal dari pemerintah (departemen pendidikan dan kebudayaan, pusat maupun setempat), dan ada yang merupakan produk sekolah sendiri hasil musyawarah dalam rapat dewan guru. Sekolah merupakan lembaga pendidikan bukan hanya intelek saja yang dikembangkan tetapi pribadi secara utuh, oleh karena itu tata tertib yang dikeluarkan bermanfaat untuk anak itu sendiri dalam rangka membentuk pribadi yang baik.

     Dalam catatan tata tertib sekolah, ada beberapa cara untuk menyimpan data tentang murid:
a.       Untuk data tentang identitass dan hasil belajar siswa sebaiknya tidak terpisah, karena itu merupakan satu kesatuan.
b.      Apabila penyimpanan dilakukan dengan menggunakan sistem kartu maka sebaiknya dibuatkan sehelai kartu untuk setiap siswa.
c.       Apabila penyimpanan dengan menggunakan buku induk, sebaiknya menggunakan buku ukuran folio, dengan menggunakan 2 muka sebelah kiri untuk setiap siswa[4].

Catatan untuk masing-masing kelas:

Di samping catatan-catatan untuk murid seluruh sekolah ada lagi catatan yang khusus untuk murid-murid di kelas itu :
· Buku kelas yang merupakan cuplikan kutip dari buku induk
· Buku presentase kelas yang diisi setiap hari, guna untuk mencatat keadaan murid yang masuk dan yang tidak masuk sekolah untuk selanjutnya dihitung persentase absensi pada setiap akhir bulan.
· Buku catatan bimbingan dan penyuluhan. Kegiatan bimbingan dan penyuluhan dimaksud untuk memberikan bantuan kepada setiap murid agar selama mengikuti pelajaran di sekolah tidak merasa dirugikan dan dapat mencapai hasil yang maksimal. Pandangan yang selama ini tersebar adalah kegiatan bimbingan dan penyuluhan hanya diperuntukan bagi murid-murid yang memiliki permasalahan saja. Murid-murid akan merasa malu untuk dating sendiri ke tempat bimbingan atau merasa terhina jika dipanggil oleh guru pembimbing. Padahal secara konseptual kegiatan bimbingan dan penyuluhan tersebut diperuntukan bagi semua murid, dengan tujuan untuk membantu tujuan mereka secara maksimal.

Program bimbingan dan penyuluhan meliputi 3 aspek sasaran; bimbingan belajar, bimbingan pribadi, dan bimbingan karier. Untuk pendidikan teknologi dan kejuruan ketiga program ini sangat dianjurkan, tetapi yang paling bermakna adalah bimbingan karir, yang mana tujuannya untuk menggali kemampuan yang cocok bagi lapangan kerja yang akan mereka masuki dan mempertebal sikap mandiri.

3.      Pembinaan Murid

Pembinaan murid dilakukan agar murid mengenali lingkungan tempat belajat merek, dan dapat menyesuaikan diri degan tuntunan sekolah. Dengan pemahaman lingkungan itu diharapkan dapat tercipta suatu keadaan di mana murid lebih tertib dan lebih mementingkan tugas-tugas belajarnya dibandingkan dengan kegiatan pribadi lainnya di sekolah. Kegiatan-kegiatan dalam pembinaan murid adalah[5]:

a.       Perkenalkan

Semua murid baru diperkenalkan kepada kepala sekolah, guru, staf sekolah, serta kakak-kakak kelas mereka.

b.      Penjelasan tata tertib sekolah

Penjelasan tata tertib sekolah dilakukan pada awal ajaran atau tahun ajaran. Hal ini penting untuk diperhatikan karena tata tertib di sekolah adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk membentuk sikap dan disiplin murid.

c.       Penjelasan tentang fasilitas sekolah

Penjelasan tentang fasilitas yang dimiliki oleh sekolah dimaksudkan agar murid mengetahui kegunaan dan atura yang harus ditaati dalam memanfaatkan fasilitas tersebut. Fasilitas yang penting untuk diinformasikan kepada murid adalah: perpustakaan, alat-alat UKS, alat-alat olahraga, dan alat-alat yang dapat digunakan untuk memupuk kreativitas murid di bidang kesenian.

Mengatur dan mencatat kehadiran murid:

Rajin dan tidaknya murid dapat diketahui dengan melihat hasil dari pencatatan kehadiran mereka setiap hari. Kerajinan murid dapat digunakan untuk bahan pertimbangan dan penilaian dan kenaikan kelas. Oleh karena itulah laporan kehadiran murid sangat diperlukan.

Beberapa alat yang dapat digunakan untuk mencatat kehadiran murid[6]:
a.       Papan absensi harian murid (perkelas dan persekolah)
b.      Buku absensi harian murid
c.        Rekapitulasi absensi murid

Mencatat prestasi dan kegiatan murid di kelas

Dalam rangka pembinaan murid perlu juga dilakukan pencatatan di kelas. Pencatatan itu dapat dilakukan:
a.       Daftar murid di kelas
Daftar ini dapat digunakan oleg guru maupun murid untuk menghafal nama-nama murid yang ada di kelas yang bersangkutan.
b.      Grafik prestasi belajar
Grafik inii berguna memotivasi murid agar mereka berkompetensi untuk berprestasi tinggi
c.       Daftar kegiatan murid
Agar semua murid senantiasa mengingat kegiatan yang sudah dan sedang mereka laksanakan, pada masing-masing kelas dapat dibuat daftar kegiatan murid.

Membina disiplin murid di kelas

Disiplin merupakan aspek terpenting di dalam pembinaan murid, karena murid harus menyadari bahwa di dalam kehidupan bermasyarakat diperlukan kedisiplinan  anggotanya. Tanpa disiplin semua bentuk lembaga masyarakat akan mengalami kekacauan. Disiplin merupakan pembentukan kebiasaan yang mengandung empat unsur:
1.      Murid harus berbuat atau bertingkah laku sesuai dengan aturan yang diinginkan masyarakat dan menghilangkan perilaku yang tidak diinginkan dalam masyarakat
2.      Murid merasa adanya suatu kepuasan batin sesudah berperilaku seperti yang diharuskan
3.      Alam berbuat., murid melaksanakan secara otomatis tanpa adanya pengawasan
4.      Murid dapat memperbaiki perilaku yang tidak baik
Ada beberapa teknik yang digunakan untuk mendisiplinkan murid: teknik yang bersifat otoriter, bersifat longgar, dan yang bersifat demokratis, teknik yang bersifat otoriter menggunakan paksaan dan hukuman bagi murid yang melanggarnya. Teknik yang bersifat permisif merupakan teknik yang harapan bahwa disiplin itu tumbuh dari murid sendiri tanpa adanya paksaan dari sekolah. Sedangkan teknik yang bersifat demokratis adalah teknik yang member kemungkinan kepada murid untuk mendpatkan penjelasan atau melakukan diskusi atau musyawarah tentang perilau yang diharpkan dilakukan oleh murid dan perilaku yang tidak diharapkan. Biasanya tata tertib yang dibuat sekolah mengatur tentang:
a. Waktu pelajaran dimulai dan diakhiri sesuai dengan aturan yang berlaku serta memberikan toleransi waktu yang diberikan siswa
b. Kegiatan-kegiatan yang harus diikuti murid dalam menunjang pendidikan di sekolah, termasuk dalam pemanfatan waktu kosong
c. Akhlak pergaulan selama berada di sekolah
d.Aturan berpakaian di sekolah
e. Keamanan dan kebersihan lingkungan di sekolah
f.  Sanksi-sanksi yang dapat diberikan apabila murid melakukan pelanggaran terhadap aturan-aturan yang berlaku
4.      Mengatur pemberian bimbingan dan penyuluhan

Setelah calon siswa menyatakan menjadi siswa maka maju mundurnya kemampuan belajar siswa telah menjadi tanggung jawab guru-guru di sekolah. Bimbingan merupakan proses bantuan atau tuntunan khusus yang diberikan kepada para peserta didik dengan memperhatikan kemungkinan-kemungkinan atau kenyataan tentang adanya kesulitan yang dihadapi oleh siswa, sedangkan penyuluhan dan konseling adalah pertemuan secara pribadi antara penyuluh dengan peserta didik dalam mencari solusi atas mesalah yang dihadapi oleh siswa.

Pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan konseling itu hendaknya diberikan oleh tenaga yang professional yang memang telah disediakan untuk menjadi guru/petugas BP tersebut. Ada kemungkinan pada suatu sekolah karena kekurangan tenaga guru BP secara khusus, maka biasanya tugas itu diberian kepada wali kelas dan dibantu oleh guru bidang studi.

Pada umumya siswa membutuhkan layanan bimbingan dan penyuluhan tersebut antara lain dalam menentukan:

1.      Pilihan bidang studi
2.      Penyesuaian pada situasi sekolah, seperti memperoleh perasaan diterima dan pertumbuhan peribadi
3.      Kesukaran dalam belajar
4.      Kesukaran yang bertalian dengan keluarga
5.      Gagal dalam bidang studi tertentu
6.      Kurang minat dalam bidang studi tertentu
7.      Kurang percaya diri
8.      Hambatan-hambatan pisik dan mental, emosi, dan penyesuaian diri
9.      Pertentangan antara ambisi dengan kesanggupan siswa

Adapun tujuan memberikan bimbingan di sekolah adalah sebagai berikut:

a.       Secara umum

1.      Mengembangkan pengertian dan pemahaman terhadap diri sehubungan dengan kemajuan belajar
2.      Mengembangkan pengetahuan tetang dunia kerja
3.      Mengembangkan kemampuan untuk memilih dan mempertemukan pengetahuan dengan dirinya
4.      Memberikan penghargaan terhadap kepentingan dan harga diri orang lain.

b.      Secara khusus

1.      Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri
2.      Mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungan
3.      Mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi pemecahan masalah yang sedang dihadapi
4.      Mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan dan bakat dalam bidang pendidikan dan kemungkinan dalam mendapatkan pekerjaan yang tepat.
5.      Pengelolaan OSIS (Organisasi Intra Sekolah)
OSIS merupakan organisasi siswa yang resmi diakui keberadaannya di setiap sekolah. Melalui OSIS ini diharapkan siswa akan dapat mengatur dan melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler secara biak di bawah pengawasan sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler ini merupakan kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan program pegajaran sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah[7].
Di antara OSIS antara lain kegiatan diskusi, karya wisata, seminar, palang merah remaja, pramuka, kesenian, dan lain sebagainya. Kegiatan ini dimaksud untuk menunjang proses belajar mengajar dan juga untuk lebih mengaitkan antara pengetahuan yang diperoleh dalam program kurikulum dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan. Ada dua aspek yang berkaitan dengan OSIS yaitu aspek organisasi dan aspek kegiatan. Dalam aspekorganisasi perlu diarahkan mengenai: struktur OSIS, unsur personalia, fungsi dan kewenngan dan jenis kegiatan yang di tangani oleh masing-masing bidang. Sedangkan dalam aspek kegiatan di antarnya adalah: pengembangan pengetahuan dan kemampuan nalar peserta didik, pengembangan keterampilan melalui lobi dan minat peserta didddik, pengembangan sikap terhadap diri sendiri, terhadap masyarakat, dan terhadap Tuhan.
6.      Promosi dan Mutasi
Promosi dan mutasi merupakan salah satu fase pembinaan murid. Promosi merupakan perpindahan dari satu kelas ke kelas yang lebih tinggisetelah memenuhi persyaratan tertentu[8]. Ada beberapa prinsip promosi yang harus diperhatikan oleh setiap guru:
1.      Promosi dilaksanakan atas dasar pertimbangan berbagai hal tentang murid secara pribadi
2.      Promosi harus mempertimbangkan aspek kognitif, efektif, dan aspek psikomotor
3.      Promosi harus mempertimbangkan laju perkembangan prestasi yang dicapai oleh murid
4.      Promosi mempertimbangkan mata pelajaran yang akan dipelajarai oleh kelas yang lebih tinggi

Di samping yang dimaksud dengan mutasi adalah perpindahan murid dari satu sekolah ke sekolah lainnya karena alas an-alasan tertentu. Mutasi ini merupakan hak bagi setiap murid, oleh sebab itu pihak sekolah harus memberikan kesempatan kepada murid untuk menggunakan haknya. Perpindahan siswa dari satu sekolah ke sekolah lainnya memang dimungkinkan sepanjang perpindahan tersebut bukan karena tingkah laku negatif tetapi mungkin karena menghindarkan tuntunan tanggung jawab yang harus dipenuhi pada sekolah (tidak membayar SPP) ataupun yang bersangkutan punya masalah yang lainnya. Oleh sebab itu perpindahan siswa tersebut harus disertai dengan surat keterangan yang dikeluarkan oleh sekolah asal. Hal ini sangat penting dilakukan karena secara hukum telah terlepas tanggung jawab sekolah kepada siswa yang bersangkutan, dn klau terjadi yang negatifn dari siswa yang telah pindah maka sekolah lama terhindar dari tuntutan hukum.



[1] Soetjipto, peranan guru dalam Administrasi Sekolah menengah
[2] Soetjipto, peranan guru dalam Administrasi Sekolah menengah.

3 Drs. M. Ngalim Purwanto, MP. Administrasi dan supervisi Pendidikan. Hlm. 11
[4] DRS. H. M. Daryanto. Administrasi Pendidikan. Hlm. 66-67.
5 Soetjipto. Peranan guru dalam Administrasi Sekolah. Hlm. 166-167.
[6] Soetjipto. Peranan guru dalam Administrasi Sekolah menengah. Hlm. 166-167.
[7] Drs. H. M. Daryanto. Administrasi Pendidikan. Hlm. 62
[8] Soetjipto. Peranan guru dalam Administrasi Sekolah Menengah. Hlm. 167.


Related Post:




0 Response to "ADMINISTRASI KESISWAAN, administrasi kesiswaan pdf contoh administrasi kesiswaan jurnal administrasi kesiswaan pengertian faktor administrasi kesiswaan komponen administrasi kesiswaan administrasi kesiswaan paud juknis administrasi kesiswaan prinsip prinsip administrasi kesiswaan menurut para ahli"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel