Tulisan Rektor ITS, Prof Joni Hermana di wall FB nya
Friday, June 22, 2018
Add Comment
Tulisan Rektor ITS, Prof
Joni Hermana di wall FB nya
Coba simak kutipan
inspiratif di bawah ini yang menggugah...
Dulu dikala aku kecil,
aku sll mendpt peringkat 1 baik di tingkat SD, SMP, SMA
Semua merasa senang, ibu
& ayah pun sll memelukku dg bangga. Klrg sgt senang melihat anaknya pintar
& berprestasi.
Aku masuk perguruan
tinggi ternama pun, tnp embel2 test.
Org tua & teman2 ku
merasa bangga thd diriku.
Tatkala aku kuliah *IPK
ku sll 4 & lulus dg predikat cum laude*.
Semua bahagia, para
rektor menyalami ku & merasa bangga memiliki mahasiswa spt diriku, jgn
ditanya ttg org tua ku, tentunya mrk org yg paling bangga, bangga melihat
anaknya lulus dg predikat cum laude. Teman2 seperjuangan ku pun gembira. Semua
wajah memancarkan kebahagiaan.
Lulus dr perguruan tinggi
aku bekerja disbh perusahan *Bonafit. Karirku sgt melejit & gajiku sgt
besar*.
Semua pun merasa bangga
dg diriku, semua rekan bisnisku sll menjabat tgn-ku, semua hormat &
mnghargai diriku, teman2 lama pun sll menyebut namaku sbg slh satu org sukses.
Namun ada sesuatu yg tak
prnh kudptkan dlm perjalanan hidup ku slm ini. Hatiku sll kosomg & risau.
Perasaan sepi sll memghantui hari2ku. Ya..aku terlalu mengejar duniaku &
mengabaikan akhiratku.
*Aku sedih...........*
Ketika aku berikrar utk
berjuang bersama barisan *Pembela Rasulullah saw & ku buang sgl title
keduniaanku* kutinggalkan dunia ku utk mengejar akhirat & ridhaNya.
Seketika itu pula dunia terasa berbalik. Yaa... Dunia spt berbalik. Ku putuskan
utk mrantau & memilih mempelajari *ilmu Al-Qur'an & hadist &
kuhafalkan Al-Qur'an 30 juz*.
Semua org mencemooh
& memaki diriku. Tak ada lg pujian, senyum kebanggan, peluk hangat dll. Yg
ada hanyalah cacian.
Terkadang org memaki
diriku, *buat apa sekolah tinggi2 kalau akhirnya masuk pesantren dia itu org
bodoh.....* Udh punya pekerjaan enak ditinggalin...
Berbagai caci & maki
tertuju pd diriku, bahkan dr klrg yg tak jarang membuat diriku sedih....
"Apa ada lulusan
perguruan tinggi terkenal masuk pondok tahfidz..? Ga sayang apa udh dpt kerja
enak, mau makan apa & dr mana lg..?
Kata mereka..
Ya, pertanyaan2 itu trs
menyerang & menyudutkan diriku.
*Hingga suatu ketika*
Ketika fajar mulai
menyingsing ku ajak ibu utk shalat berjamaah di masjid, masjid tmpt dimn aku
biasa mnjd imam.
Ini adalah shalat subuh
yg akan sll ku kenang.
Ku angkat tangan seraya
mengucapkan takbir. *Allaaahuu akbaar............*_
ku agungkan Allah dg
seagung2nya.
Ku baca doa iftitah dlm
hati ku, berdesir hati ini rasanya....
Kulanjutkan membaca
*Al-Fatihah*
*Bismillahirrahmaanirrahiiim*,
(smp disini hati ku bergetar ), ku sebut namaNya yg maha pengasih & maha
penyayang..
*Alhamdulillahirabbil
alamiin*...
Ku panjatkan puji2an utk
Rabb semesta alam..
Kulanjutkan bacaan
lamat2, ku hayati surah al-fatihah dg seindah2nya tadabur, *tnp terasa air mata
jatuh membasahi wajahku*....
Berat lidah ku utk
melanjutkan ayat, *Arrahmaanirrahiim*,
ku lanjutkan ayat dg
nada yg mulai bergetar....
*Malikiyaumiddin*, kali
ini aku sdh tak kuasa menahan tangisku.
*Iyyaka na'budu wa
iyyaka nastaiin*, "yaa Allah hanya kpdMu lah kami menyembah & hanya
kpdMu lah kami meminta pertolongan."
Hati ku terasa
tercabik2, sering kali diri ini menuntut kpd Allah utk memenuhi kebutuhanku, tp
aku lalai melaksanakan kewajibanku kpd-Mu.
Smp lah aku pd akhir
ayat dlm surah Al-Fatihah. Ku seka air mata & ku tenangkan sejenak diriku.
Selanjutnya aku putuskan
utk membaca *Surah _Abasa*'_. Ku hanyut dlm bacaan ku, terasa syahdu, hingga
terdengar isak tangis jamaah sesekali. Bacaan trs mengalun, hingga smp lah
*pada ayat 34. Tangisku memecah sejadi2nya*.
*Yauma yafirrul mar'u
min akhii, wa ummihii wa abiih, wa shaahibatihi wa baniih, likullimriim minhum
yauma idzin sya'nuy yughniih...*
Tangisku pun memecah,
tak mampu ku lanjutkan ayat tsb, tubuhku terasa lemas....
Stlh shalat subuh
selesai, dlm perjlnan plg, ibu bertanya : "mengapa kamu menangis saat membaca
ayat tadi, apa artinya..?"
Aku hentikan langkahku
& aku jelaskan pd ibu. Kutatap wajahnya dlm2 & aku berkata :
*Wahai ibu........*
Ayat itu mnjelaskan ttg
huru hara padang mahsyar saat kiamat nanti, semua akan lari meninggalkan
sudaranya...
Ibunya...
Bapaknya..
Istri & anak2nya..
Semuanya sibuk dg
urusannya masing2.
Bila kita kaya org akan
memuji dg sebutan org yg berjaya...,
Namun ketika kiamat
terjadi apalah gunanya sgl puji2an manusia itu....
Semua akan meninggalkan
kita. Bahkan ibupun akan meninggalkan aku..
*Ibu pun meneteskan air
mata, ku seka air matanya...*
Ku lanjutkan, *Aku pun
takut bu bila dimahsyar bekal yg ku bawa sedikit..*
Pujian org yg ramai slm
bertahun2 pun kini tak berguna lg...
Lalu knp org beramai2
menginginkan pujian & takut mendpt celaan. Apakah mrk tak menghiraukan
kehidupan akhiratnya kelak...?
Ibu kembali memelukku
& tersenyum. Ibu mengatakan, *betapa bahagianya punya anak spt dirimu...*
Baru kali ini aku merasa
bahagia, krn ibuku bangga thd diriku.
Brbagai pencapaian yg
aku dpt dulu, walaupun ibu sama memeluk ku namun baru kali ini pelukan itu sgt
membekas dlm jiwaku.
Wahai manusia sebenarnya
apa yg kalian kejar..?
Dan apa pula yg mngejar
kalian..?
Bukankah maut semakin
hari semakin mndekat...?
Dunia yg menipu jgn smp
menipu & membuat diri lupa pd negeri akhirat kelak...
*Wahai saudara2ku,
apakah kalian sadar nafas kalian hanya bbrp saat lagi.......?*
*Seblm lubang kubur
kalian akan digali..*
Apa yg aku & kalian
banggakan dihadapan Allah & RasulNya kelak...?
Wallahua'lam...
0 Response to "Tulisan Rektor ITS, Prof Joni Hermana di wall FB nya"
Post a Comment